4 Kontroversi Robby Purba, Pernah Dorong Pelayan Restoran Hingga Sebar Video Satpam Pukul Anjing
Robby Purba, yang dituduh sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja
Robby Purba, yang dituduh sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja, akhirnya menyampaikan pendapatnya.
4 Kontroversi Robby Purba, Pernah Dorong Pelayan Restoran Hingga Sebar Video Satpam Pukul Anjing
Robby Purba menjadi pusat perhatian setelah mengunggah video seorang satpam yang sedang memukul anjing di Plaza Indonesia. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut, CCTV di lokasi menunjukkan dugaan bahwa satpam tersebut sebenarnya memukul anjing untuk menyelamatkan anak kucing yang akan diserang.
Meskipun demikian, video tersebut telah menjadi viral dan satpam Plaza Indonesia itu dilaporkan telah dipecat. Sebelumnya, pada tahun 2021, video yang menampilkan pria yang diduga Robby Purba mendorong seorang pelayan wanita di sebuah restoran juga viral.
Presenter Robby Purba, yang dituduh sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut dan dampaknya pada pemutusan hubungan kerja, akhirnya memberikan tanggapannya. Dia merilis video permintaan maaf melalui akun Instagramnya pada Minggu malam, 9 Juni 2024.
Mendorong Pelayan Wanita di Sebuah Restoran 2021
Pada tahun 2021, sebuah video menyebar luas yang menampilkan seorang pria yang diduga Robby Purba mendorong seorang pelayan wanita di sebuah restoran. Pelayan tersebut terdorong hingga menabrak pagar pembatas. Pria tersebut juga terlihat mencaci maki pelayan wanita tersebut.
Akibatnya, Robby Purba menghadapi reaksi geram dari warganet dan diberi julukan 'Kang Dorong'. Robby Purba mengakui bahwa dirinya adalah pria dalam video viral tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa video tersebut bukanlah kejadian nyata, melainkan sengaja dibuat untuk eksperimen sosial.
Oleh karena itu, Robby Purba mengingatkan para selebriti untuk selalu berhati-hati agar tidak menjadi viral. Meskipun demikian, Robby telah memaafkan netizen yang menghujatnya atas kesalahpahaman tersebut.
Sempat Saling Sindir dengan Roy Kiyoshi 2018
Pada mulanya, Robby Purba dan Roy Kiyoshi bekerja sama untuk acara Karma. Namun, pada tahun 2018, Robby tiba-tiba mengundurkan diri dan mengeluarkan sindiran yang diduga ditujukan kepada Roy melalui media sosial. Kabarnya, Robby Purba dan tim produksi merasa kesal karena Roy Kiyoshi sering mengambil cuti tanpa alasan yang jelas.
Ketika Roy memilih untuk tidak menanggapi sindiran dari 'sahabat' atau komentar negatif, Robby menuduhnya berperan sebagai korban. Namun, pada akhirnya, Robby Purba dan Roy Kiyoshi berbaikan melalui kedekatan yang ditunjukkan dalam acara Indonesian Television Awards pada tahun yang sama.
Diduga Penyuka Sesama Jenis Alias Gay 2019
Sejak tahun 2019, isu mengenai orientasi seksual Robby Purba telah menjadi perbincangan yang hangat. Ketika bercakap-cakap dengan Melaney Ricardo, Robby mengungkapkan rasa kesalnya karena dituduh demikian.
Namun, ia menyadari bahwa isu seputar homoseksualitas tidak hanya mengenai dirinya, tetapi juga menimpa artis-artis yang telah menikah. Robby Purba berusaha untuk menerima komentar-komentar dari netizen. Robby Purba menganggap wajar jika netizen berpikir demikian karena ia belum menikah di usia 30 tahun.
Minta Maaf Kepada Satpam yang Diviralkan 2024
Peristiwa pemukulan anjing oleh pawangnya di Plaza Indonesia masih memiliki dampak yang signifikan. Presenter Robby Purba, yang dituduh bertanggung jawab atas penyebaran video yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja, akhirnya memberikan pernyataan. Dia merilis video permintaan maaf melalui akun Instagramnya pada Minggu malam, 9 Juni 2024.
Dalam video tersebut, dia menyatakan bahwa pembuatan video dilakukannya tanpa skrip, tanpa permintaan, atau paksaan dari pihak manapun, melainkan karena rasa bersalahnya.
Dia mengakui kesalahannya setelah mengunggah videonya dan menantang seorang warganet yang mengkritiknya. Dia menyatakan bahwa seharusnya dia bisa lebih terbuka untuk menerima kritik tanpa harus mencari pembenaran atau pembelaan.