Berduka, 10 Foto Sarwendah Dalam Prosesi Kremasi Neneknya - Keluarga Mengantar Kepergian Almarhumah dengan Tradisi Tionghoa yang Kuat
Sarwendah ikut dalam prosesi kremasi sang nenek yang sarat dengan tradisi Tionghoa di Jambi.
Sarwendah menghadiri upacara kremasi dengan rasa sedih, mengucapkan selamat tinggal kepada nenek tercinta yang telah pergi dengan tenang dan penuh penghormatan.
-
Apa saja prosedur yang dilakukan Sarwendah saat operasi? Sarwendah memilih prosedur pemindahan lemak ke wajah serta perbaikan kerutan di sekitar mata, sementara adiknya menjalani operasi pada hidung.
-
Apa yang dilakukan Ibunda Sarwendah saat ulang tahun? Pesta ulang tahunnya diadakan dengan kemewahan dan hanya dihadiri oleh keluarga serta sahabat terdekatnya.
-
Kenapa Sarwendah operasi plastik? Sarwendah menjelaskan bahwa alasan di balik keputusannya untuk menjalani operasi plastik adalah karena masalah-masalah yang muncul akibat kekurusan, seperti kerutan halus, mata cekung, dan kulit kendur di wajah. Dia juga merasa perlu memperbaiki masalah kantung mata yang selama ini mengganggu penampilannya.
-
Siapa yang mirip dengan Sarwendah setelah operasi? Dalam memeriksa komentar-komentar di unggahan Sarwendah, banyak netizen yang mengomentari kemiripannya dengan Inul.
-
Bagaimana Sarwendah terlihat setelah operasi? Meskipun wajahnya masih sedikit bengkak setelah tindakan tersebut, Sarwendah tetap aktif beraktivitas dan percaya diri tampil di depan kamera.
-
Siapa yang mendampingi Sarwendah operasi? Sarwendah menjalani operasi plastik di Korea bersama sang adik sejak pertengahan Juni 2024.
Berduka, 10 Foto Sarwendah Dalam Prosesi Kremasi Neneknya - Keluarga Mengantar Kepergian Almarhumah dengan Tradisi Tionghoa yang Kuat
Pada acara itu, Sarwendah terlihat hadir sendirian tanpa ketiga anaknya, yang tidak ikut dalam perjalanan ke Jambi untuk prosesi kremasi neneknya.
Dalam suasana yang penuh emosi, Sarwendah menyampaikan pesan perpisahan kepada orang yang sangat dicintainya, "R.I.P Ama, sekarang Ama sudah tidak merasakan sakit lagi, semoga bahagia di sana."
Upacara kremasi dilaksanakan dengan kuatnya nuansa tradisi Tionghoa, mencerminkan betapa pentingnya budaya dan warisan nenek moyang bagi keluarga.
Pada foto-foto yang dibagikan, tampak bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran yang signifikan dalam mempertahankan kesakralan acara hingga prosesi kremasi selesai.
Keluarga besar Sarwendah terlihat mengenakan busana berwarna biru dan putih sebagai tanda berkabung, dilengkapi dengan ikat kepala yang melambangkan penghormatan dan rasa duka cita.
Keluarga menyiapkan perlengkapan kremasi, termasuk kertas sembahyang dan bunga-bunga, dengan tertata rapi sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang.
Sarwendah tampak sedang menyusun kertas sembahyang, yang merupakan elemen penting dalam tradisi Tionghoa untuk memandu arwah menuju kehidupan setelah mati.
Ketika keluarga mengikuti prosesi persembahan bunga, suasana yang penuh emosi dan khidmat terasa jelas, mencerminkan sebuah ritual simbolis dalam tradisi Tionghoa untuk mendoakan arwah yang damai.
Dengan penuh rasa hormat, Sarwendah dan anggota keluarga lainnya mengatur bunga-bunga duka, yang menambah nuansa sakral dalam prosesi ini.