Deretan Kontroversi Green Day Meski Telah Menginspirasi, Menarik Perhatian Jelang Konser di Jakarta pada Februari 2025
Selama ini, Green Day tidak hanya dikenal karena para anggotanya yang inspiratif, tetapi juga karena sejumlah kontroversi yang pernah melanda mereka.
Grup musik Green Day yang didirikan di Berkeley, California, Amerika Serikat, pada tahun 1986, kini memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Meskipun genre yang mereka bawakan, yaitu punk rock, tidak terlalu populer pada saat itu, Green Day berhasil meraih kesuksesan di industri musik global.
Band ini dikenal memiliki tiga personel yang memiliki karakteristik yang kuat, yaitu Billie Joe Armstrong (gitar, vokal), Mike Dirnt (bass), dan Tre Cool (drum). Keahlian mereka dalam menciptakan musik telah menempatkan mereka dalam daftar band punk paling berpengaruh di dunia.
Dalam sebuah laporan dari mtv.com pada tahun 2001, banyak musisi muda yang mengakui bahwa musikalitas dan tema yang diusung oleh trio punk rock ini menjadi sumber inspirasi bagi mereka.
Contohnya, vokalis Good Charlotte, Joel Madden, mengatakan bahwa hidupnya berubah setelah mendengarkan album Dookie.
Walaupun telah memberikan inspirasi kepada banyak orang, terutama para musisi, Green Day tidak lepas dari berbagai kontroversi. Sejak awal karier mereka, band ini telah menghadapi berbagai isu terkait musik dan sikap vokalisnya terhadap situasi yang tidak sesuai harapan.
Namun, tampaknya kontroversi yang menyelimuti musik dan perilaku personel Green Day, khususnya Billie Joe Armstrong, justru menjadi ciri khas tersendiri bagi mereka.
Menariknya, Green Day dijadwalkan untuk tampil di Jakarta pada 15 Februari 2025. Oleh karena itu, sangat menarik untuk menelusuri berbagai kontroversi yang pernah menghinggapi mereka menjelang konser tersebut.
Sering Jadi Topik Perdebatan
Setelah mendapatkan perhatian global, Green Day sering menjadi topik perdebatan mengenai musik mereka dan posisi mereka di label besar, yang dianggap tidak mencerminkan "punk sejati". John Lydon, mantan vokalis Sex Pistols, pernah memberikan kritik tajam terhadap Green Day. "Setelah semua yang kami perjuangkan, sangat menyebalkan melihat Green Day datang dan mengambil semua itu, lalu mengklaimnya untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak layak mendapatkannya, dan jika mereka benar-benar punk, mereka tidak akan terlihat seperti itu," ucap John Lydon pada tahun 2006, sebagaimana dikutip dari arsip gigwise.com.
Di sisi lain, beberapa tokoh dalam dunia punk memberikan dukungan kepada Green Day. Brett Gurewitz, gitaris Bad Religion dan pendiri label punk independen Epitaph Records, mengungkapkan pandangannya.
"Green Day adalah band punk. Punk adalah warisan dari rock and roll, dan Green Day adalah band terbesar di genre ini," ucap Brett Gurewitz dalam video "Green Day: The Early Years (2017)" yang diproduksi oleh Spotify, mengutip dari kanal YouTube Green Day Play!.
Band Punk
Billie Joe Armstrong pernah mengungkapkan pandangannya mengenai posisi mereka sebagai band punk yang berada di bawah label besar, sebuah isu yang telah menjadi bahan perdebatan selama bertahun-tahun. Vokalis Green Day ini menyatakan bahwa mereka merupakan sebuah grup musik tanpa embel-embel punk rock, meskipun mereka tidak bisa sepenuhnya melepaskan akar musik tersebut.
"Kadang saya merasa kami sudah menjadi tidak relevan karena kami sekarang adalah band besar dan menghasilkan banyak uang---kami bukan punk rock lagi. Tapi kemudian saya berpikir, 'Kamu bisa membawa kami keluar dari lingkungan punk rock, tapi kamu tidak bisa menghilangkan punk rock dari diri kami,'" ujarnya pada tahun 2005, seperti yang dikutip dari softpedia.com.
Tidak hanya itu, Billie Joe Armstrong juga mengungkapkan kritiknya terhadap istilah 'pop-punk' yang sering disematkan kepada Green Day. Dalam wawancaranya dengan Vulture pada tahun 2021,
"Saya tidak pernah benar-benar suka istilah itu (pop-punk), itu berubah menjadi semacam genre. Saya tidak pernah merasa seperti artis pop. Saya selalu berada di luar arus utama," ujarnya.
Menariknya, pada tahun 2006, Noel Gallagher, gitaris Oasis, secara bercanda menuduh Green Day telah menjiplak lagunya yang berjudul "Wonderwall". Ia menyebut bahwa lagu tersebut mirip dengan lagu Green Day yang juga terkenal, "Boulevard of Broken Dreams", seperti yang dilansir dari digitalspy.com. Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Billie Joe terkait tuduhan tersebut.
Penampilan Green Day di iHeartRadio Festival
Pada tanggal 21 September 2012, Billie Joe Armstrong menghentikan penampilan Green Day di iHeartRadio Festival. Ia merasa bahwa waktu penampilan bandnya terlalu singkat, dan ada isu bahwa hal ini dilakukan untuk memberikan waktu lebih bagi penyanyi Usher. Dalam situasi yang tidak sesuai harapannya, Billie Joe terlihat sangat marah. Ia berteriak, "Kalian beri saya satu menit? Kalian pasti bercanda!" Selain itu, ia juga menyebut festival itu sebagai "lelucon" dan tanpa ragu menghancurkan gitarnya di atas panggung. Tindakan tersebut diikuti oleh Mike Dirnt yang juga menghancurkan bassnya. Momen emosional ini dapat disaksikan dalam video berjudul "Green Day Billie Joe freaks out at the I Heart Radio Music Festival and smashes guitar" yang diunggah di kanal YouTube xClandestinex.
Dua hari setelah insiden itu, perwakilan Green Day mengeluarkan permohonan maaf terkait kejadian tersebut dan mengumumkan bahwa Billie Joe Armstrong akan menjalani rehabilitasi akibat penyalahgunaan alkohol dan obat resep. Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Mike Dirnt mengungkapkan bahwa ia memahami alasan di balik kemarahan Armstrong. Green Day akhirnya berhasil berdamai dengan penyelenggara iHeartRadio Festival dan kembali tampil di acara tersebut saat merilis album Revolution Radio pada tahun 2016. Mereka juga tampil di festival yang sama pada tahun 2019 untuk mempromosikan album Father of All Motherfuckers.
Terjadi Insiden Tragis
Selama festival Mad Cool yang berlangsung di Madrid, Spanyol pada 7 Juli 2017, terjadi insiden tragis ketika seorang akrobat terjatuh dari ketinggian 30 meter dan kehilangan nyawanya 20 menit sebelum penampilan Green Day.
Meskipun tragedi tersebut terjadi, penyelenggara festival memutuskan untuk melanjutkan acara, termasuk penampilan Green Day yang dinilai memuaskan oleh para penggemar. Namun, tindakan penyelenggara ini menuai kritik dari beberapa fans yang merasa tidak pantas untuk melanjutkan acara di tengah suasana duka, mengingat sekitar 35 ribu orang hadir di lokasi tersebut.
Setelah insiden itu, Billie Joe Armstrong, vokalis Green Day, mengungkapkan melalui situs web resmi mereka bahwa mereka tidak mendapatkan informasi mengenai kecelakaan tersebut sebelum mereka naik ke panggung. Billie menyatakan bahwa jika mereka mengetahui adanya insiden tragis itu, kemungkinan besar mereka tidak akan melanjutkan penampilan, seperti yang diungkapkan dalam laporan dari cbc.ca.
Dilarang tampil di Las Vegas
Pada tanggal 20 September 2024, saat konser di Oracle Park, San Francisco, Amerika Serikat, Billie Joe Armstrong mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap keputusan tim baseball Oakland Athletics untuk pindah ke Las Vegas.
Ia menyebut Las Vegas sebagai "tempat terburuk di Amerika" dan juga memberikan kritik tajam terhadap John Fisher, pemilik tim yang dikenal sebagai A's.
Meskipun demikian, reaksi terhadap pernyataannya tidaklah positif. Sebagai bentuk penolakan, dua stasiun radio di Las Vegas, yaitu KOMP 92.3 dan X107.5, memutuskan untuk menghentikan pemutaran lagu-lagu Green Day di saluran mereka, seperti yang dilansir oleh pagesix.com. Kontroversi ini semakin menegaskan bahwa Green Day adalah band yang berani menyatakan pendapat, meskipun sering kali hal tersebut memicu perdebatan di kalangan publik.