Kenang Kebaikan Nurul Qomar, Eko Patrio Akui Pernah Diberi Uang Rp5 Ribu Untuk Biaya Sekolah
Eko Patrio merasakan duka yang mendalam atas kepergian Pak Haji Qomar.
Eko Patrio merasakan duka mendalam atas kepergian komedian senior, Nurul Qomar. Menurut Eko, almarhum adalah sosok legendaris dalam dunia komedi yang juga menjadi mentor saat ia pertama kali memasuki dunia lawak.
Semua komedian merasa kehilangan sosok Pak Haji Qomar. Oleh karena itu, mereka hadir untuk mengantarkan jenazah Nurul Qomar ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang. "Keluarga besar komedi hari ini berduka karena salah satu tokoh legenda berpulang ke sisi Allah SWT. Kami komedian merasa kehilangan. Semoga beliau diterima di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggalkan tentunya diberi ketabahan dan keikhlasan dan Husnul khotimah," kata Eko Patrio setelah pemakaman, Kamis (9/1/2025).
Eko Patrio juga mengenang jasa almarhum, "Untuk saya pribadi, Pak Haji yang pertama kali mentoring saya menjadi komedian, yang ajari saya jadi komedian, yang kasih rejeki waktu saya belum jadi apa-apa, beliau yang pertama kali." Kenangan tersebut menunjukkan betapa besar pengaruh Nurul Qomar dalam perjalanan karier Eko di dunia komedi.
Qomar Sering Beri Uang
Eko selalu mengingat kebaikan yang diberikan oleh almarhum kepada dirinya. Ia mengakui bahwa Qomar sering memberinya uang saat ia baru memulai karir sebagai komedian. Pada saat itu, Eko masih berstatus sebagai siswa kelas 3 SMA.
"Jadi kalau pulang ke rumah, beliau naik mobil, saya naik mobil dilarang. 'Udah nggak usah naik mobil, ikut gue aja, uangnya disimpen aja'. Pulang ke daerah Cengkareng, dia ke Cengkareng saya turun di Pesing di daerah Daan Mogot. Pas turun nggak sekadar turun aja, beliau juga ngasih uang," ungkap Eko.
Kenangan tersebut selalu terpatri dalam ingatan Eko, menunjukkan betapa besar perhatian almarhum terhadapnya. Meskipun saat itu Eko masih muda dan baru memulai karir, Qomar sudah menunjukkan sikap dermawan yang membuatnya merasa dihargai.
Pengalaman tersebut bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga merupakan bentuk dukungan moral yang sangat berarti bagi Eko. Dengan penuh rasa syukur, ia mengenang momen-momen tersebut sebagai bagian penting dari perjalanan hidupnya.
Diberi Uang Rp5 ribu Tahun 80-an
Eko menceritakan bahwa almarhum memberikan uang sebesar Rp5 ribu, yang pada tahun 80-an merupakan jumlah yang cukup besar. Dengan uang tersebut, Eko mengaku bisa membayar iuran sekolahnya.
"Jaman dulu setiap saya ikut dia selalu dikasih uang Rp5 ribu, tu tahun 80-an loh. Artinya 5 ribu tuh besar sekali. Saya bisa bayar sekolah, itu masih SMA kelas 3. Jadi saya nggak bakal lupa dengan kebaikan beliau, dari saya belum jadi, setelah jadi dan sebagainya dia selalu mentoring saya terus, doain saya terus," tuturnya.
Eko menambahkan bahwa pengalaman tersebut sangat berarti baginya. Ia merasa terinspirasi oleh kebaikan dan dukungan yang diberikan oleh almarhum selama ini. Eko menganggap bahwa setiap bantuan yang diterima sangat berpengaruh terhadap kehidupannya, terutama saat ia masih bersekolah.
Ia mengingat bagaimana almarhum selalu ada untuk memberikan nasihat dan doa, yang menjadi motivasi untuk terus maju dalam hidupnya.
Sempat Menghubunginya Saat Terakhir Kali Dirawat di Rumah Sakit
Eko mengungkapkan kedekatannya dengan keluarga Qomar. Ia bahkan menyatakan bahwa mendiang sempat menghubunginya saat terakhir kali dirawat di rumah sakit. Menurut Eko, Qomar biasanya merupakan sosok yang cepat pulih dari sakit.
"Berharap 4 hari lagi recovery. Kok lama-lama jadi ke ruang ICU dan sebagainya, akhirnya sore saya mendengar berita yang buat saya kaget. Kami merasa kehilangan tokoh sekelas Pak Haji Qomar. Minta doanya untuk Pak Haji Qomar, semoga Husnul khatimah," ucap Eko Patrio.