Manshur Praditya, 'DJ Angklung' Asal Bandung yang Tampil di Berbagai Negara
Merdeka.com - Angklung selama ini dikenal sebagai alat musik tradisional asal Jawa Barat. Alat musik yang terbuat dari bambu ini berkembang dalam budaya masyarakat Sunda. Alat musik ini dimainkan secara berkelompok dengan bermain bersama-sama.
Seiring berjalannya waktu, musik angklung terus mengalami perkembangan. Angklung mulai dikolaborasikan dengan alat musik modern seperti gitar, biola dan drum.
Namun apa jadinya jika angklung dikolaborasikan dengan DJ? Hal itulah yang dilakukan oleh musisi muda angklung asal Bandung, Manshur Praditya. Manshur mengkolaborasikan musik angklung dengan genre EDM (electronic dance music). Penampilannya yang cukup unik ini justru membawanya banyak diundang tampil di berbagai acara, bahkan hingga ke luar negeri.
-
Angklung Caruk dimainkan bagaimana? Angklung Caruk dimainkan dua grup angklung yang saling berhadapan. Pelaksanaannya, masing-masing grup angklung bergantian membawakan lagu berbahasa using dan tarian.
-
Siapa yang memainkan angklung saat panen raya? Selain itu, ada kelompok masyarakat yang memainkan musik angklung saat panen raya tersebut dengan tujuan menghibur atau memeriahkan.
-
Kapan Angklung Caruk mulai dimainkan? Pada tahun 1938 mulai dimainkan adu gending antara daerah satu dengan daerah lain. Adu gending ini dinamakan Angklung Caruk.
-
Angklung Caruk apa? Angklung Caruk dimainkan dua grup angklung yang saling berhadapan. Pelaksanaannya, masing-masing grup angklung bergantian membawakan lagu berbahasa using dan tarian.
-
Kenapa Makyong diiringi alat musik tradisional? Kemudian, Makyong juga diiringi dengan alat musik tradisinal seperti Nafiri, Gong, Gedombak, Gendang, Mong, dan Breng-Breng.
-
Kenapa Angklung Caruk berkembang? Saat itu, Angklung caruk berkembang pesat di kalangan masyarakat suku Using Banyuwangi.
Ditemui saat menghadiri acara di Malaysia, Manshur mengatakan jika dirinya mulai mengkolaborasikan musik angklung dengan DJ pada tahun 2016. Dia ingin membawa musik angklung naik kelas.
"Saya punya misi membawa angklung naik kelas, bring angklung to the next level. Kenapa EDM, karena musik ini lebih global dan masuk dengan kalangan milenial," kata Manshur kepada Merdeka.com di Borneo Convention Center Kuching (BCCK), Malaysia, Sabtu (28/6).
Manshur Angklung/istimewa ©2019 Merdeka.comManshur mengungkapkan, lewat musik angklung dirinya ingin memperkenalkan musik bambu tersebut ke seluruh dunia. Tak hanya itu, dia pun ingin mengubah paradigma masyarakat yang memandang musik EDM yang lekat dengan hal negatif.
"Lewat kolaborasi ini Saya pun ingin mengubah paradigma tersebut. Saya pun telah sering diundang tampil di berbagai acara, termasuk acara sosial. Terakhir saya tampil di sebuah panti asuhan. Momen tersebut jadi kesempatan buat Saya untuk meluruskan hal tersebut bahwa EDM tak selalu lekat dengan hal negatif," kata pria kelahiran 25 Januari 1994 ini.
Manshur menyebut, dirinya banyak mendapat undangan untuk tampil di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Jepang hingga India. Manshur pun pun semakin dikenal setelah berkolaborasi dengan banyak artis dan musisi Indonesia seperti DJ Ari Irham, Donlego band, Sule, Abdul Indonesian Idol.
"Tahun 2016 Saya menjadi perwakilan musik dari Indonesia untuk acara 'Umekita Festival' di Osaka Jepang. Saat itu tampil dari 70 negara. Nah dari Indonesia Saya dan Ari Irham yang tampil disana," ucap lulusan Prodi Angklung dan Musik Bambu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini.
Manshur Angklung dan DJ Ari Irham/istimewa ©2019 Merdeka.comTak hanya itu, berkat musik angklung dirinya pun diundang ke Jawaharlal Nehru University (JNU) India untuk tampil disana. Tak hanya tampil Manshur pun memberikan pelatihan dan workshop kepada mahasiswa di JNU University India.
"Saya mengisi acara seminar, workshop serta performance disana. Saya berkolaborasi dengan dosen di JNU yang memainkan alat musik tabla," ucap Manshur.
Manshur Angklung/istimewa ©2019 Merdeka.comManshur juga mewakili Indonesia untuk tampil di Yilan International Arts Festival Taiwan pada tahun 2016 serta dan World Harvest Festival Sarawak Culture Village Malaysia. Dalam waktu dekat, Manshur pun akan menjalani tur di beberapa kota di Indonesia. Penampilan Mansyur di berbagai panggung, dalam dan luar negeri dapat dilihat di akun instagramnya @manshur.angklung.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini, pengunjung bisa mengetahui seluk beluk angklung.
Baca SelengkapnyaSalah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKBRI memfasilitasi promosi budaya Indonesia selama tiga hari yang menampilkan ensembel musik Tim Muhibah Angklung dari Jabar di Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaAlat musik dari bambu ini unik, dan berbeda dari Angklung.
Baca SelengkapnyaKeunikannya terletak dari bentuknya yang dibuat menyerupai kalajengking dan cara memainkannya yang penuh dengan atraksi.
Baca SelengkapnyaSeni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaCalung ternyata punya sejarah yang menarik untuk mengobati rasa kesepian para petani Sunda
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSebuah barang limbah apabila dimanfaatkan secara serius, ternyata bisa menghibur masyarakat.
Baca SelengkapnyaDulu alat musik Dhol digunakan dalam rangkaian acara Tabut yang dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharram.
Baca SelengkapnyaIbu Negara Iriana Joko Widodo, menginisiasi pagelaran seni musik tradisional di Stadion Utama Gelora Bung Karno akhir pekan lalu.
Baca Selengkapnya