Sempat Didiagnosa Demam Berdarah, Andrea Dian Positif Corona
Merdeka.com - Andrea Dian sempat dirawat di rumah sakit karena didiagnosa penyakit demam berdarah. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan, Andrea dinyatakan positif corona atau covid-19.
Di laman instagramnya, istri dari Ganindra Bimo itu memaparkan tentang penyakitnya. Sebelumnya, sekitar seminggu lalu ia sempat demam dan langsung melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa penyakit yang dialami Dina Mariana? Dewi Irawan mengungkapkan pada 21 Oktober 2024 bahwa Dina Mariana mengalami gangguan pencernaan (lambung/usus) yang menyebabkan rasa sakitnya datang dan pergi.
-
Apa jenis penyakit yang diderita Dina Mariana? Di tahun lalu (2021), aku mendapatkan kanker rahim di dalam rahim. Awal ketemu (stadium) 1A, setelah diangkat 3A. Sudah bersih dengan radiasi 28 kali,' kata Dina Mariana.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kenapa Dina Mariana sakit? Dewi Irawan mengungkapkan pada 21 Oktober 2024 bahwa Dina Mariana mengalami gangguan pencernaan (lambung/usus) yang menyebabkan rasa sakitnya datang dan pergi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Aku positif terinfeksi COVID-19. Melalui pesan ini aku pengen orang-orang terdekatku yang aku sayangi, dan orang-orang yang belakangan bertemu aku, bisa aware dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebelum virus ini makin menyebar," kata Andrea di instagram.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia dalam kondisi baik-baik saja. Untuk itu, ia berharap bila orang-orang yang ia sayangi untuk tak khawatir secara berlebihan.
"Dont worry, Im okay," lanjutnya.
Kemudian, ia menjelaskan tentang penyakitnya. Sempat demam dan dilarikan ke rumah sakit, Andrea sempat didiagnosa menderita demam berdarah.
"Awalnya aku demam tanggal 13 Maret dan langsung dibawa ke RS Swasta. Di sana aku didiagnosis Demam Berdarah dan langsung opname. Tanggal 15 aku udah mulai fit. Tapi karena khawatir aku diminta untuk cek thorax. Hasilnya bagus. Cek influenza, hasilnya negative," papar Andrea.
"Dan waktu scan paru, ada flek di kanan dan kiri. Karena ada flek maka besoknya tanggal 16 Maret aku cek swab untuk tes apakah aku terinfeksi virus Covid-19 apa tidak," lanjutnya.
Tak lama kemudian, Andrea dinyatakan positif Covid-19. Ia pun langsung dipindahkan ke rumah sakit rujukan untuk melakukan isolasi.
"Baru tanggal 18 Maret aku dikasih kabar kalo aku positif Covid-19. Malem itu juga aku dipindahkan ke RS yang dirujuk pemeritah untuk aku diisolasi," terangnya.
Kini, Andrea berada di rumah sakit bersama dengan lima orang penderita Covid-19 lainnya. Menjalani perawatan, Andrea menceritakan tentang para perawat yang dengan baik menjalankan tugasnya.
"Aku punya kondisi auto immune yang mana membuat aku punya tuntutan tertentu untuk menjaga kondisi immune ku. Aku sekarang ada di sebuah ruangan bersama 5 pasien positif lainnya dengan kondisi berbeda. Aku sehat dan tidak ada keluhan apapun. Tapi di ruangan ini beberapa temen tidak dengan kondisi sebaik aku. Perawat dan dokter di sini sangat ramah dan membantu," papar Andrea.
"Tapi aku lihat sendiri bagaimana mereka sangat kuwalahan menghadapi banyaknya pasien, baik yang positif maupun yang suspect. Aku cukup beruntung mendapatkan tempat tidur, walau fasilitas kamar yang seadanya. Tapi di luar masih banyak yang tidak dapat tempat istirahat yang layak. Beberapa pasien bilang ada yang tidur di bangsal, bahkan di konteiner," lanjutnya.
Melihat kenyataan mengenai para petugas medis yang menangani penderita Covid-19, Andrea pun menulis sebuah pesan.
"Bila ada pihak yang berwenang membaca pesanku ini, mohon lebih diperhatikan lagi para tenaga medis ini, fasilitas dan penangan pasien yang diisolasi seperti hal hal dasar; sanitizer, tissue, sabun, air minum, kami kekurangan. Yang juga penting adalah penanganan pasien yang membludak. Kami semua, baik pasien atau tenaga kesehatan di sini butuh pertolongan. Butuh peralatan yang layak dan system yang jelas," tegasnya.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDBD dapat mengakibatkan gejala yang parah hingga mengancam nyawa, sehingga edukasinya penting dipahami.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBagaimana caranya para orang tahu gejala atau ciri-ciri anak yang terkena penyakit DBD? Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya