Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Keberadaan nyamuk ini sempat membuat resah khalayak
Benarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Kabar simpang siur terkait nyamuk wolbachia tak henti-hentinya terus bermunculan. Sebuah unggahan dengan tegas menolak penyebaran nyamuk wolbachia karena teknolohi ini diduga akan menimbulkan penyakit radang otak Japanese.
"KAMI MENOLAK...!!! Apa mau negara ni ya pake sebar-sebar nyamuk apa, saya secara pribadi menolak penyebaran nyamuk wolbachia. Efeknya sangat berbahaya bisa menimbulkan penyakit lain seperti penyakit radang otak Japanese Encephalitis," demikian tulis akun Facebook Rahmat Kartolo pada 24 November 2023 seperti yang dikutip merdeka.com, Selasa (28/11).
Benarkah nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak seperti yang diklaim? Begini penelusurannya
Penelusuran
Mengutip dari merdeka.com, kabar ini ditepis oleh Peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini.
Adi mengatakan, tidak ada kaitan antara radang otak Japanese Encephalitis dengan nyamuk wolbachia. Japanese Encephalitis merupakan salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus ensefalitis
"Ternyata Japanese Encephalitis (JE) ini nyamuknya berbeda (Culex) dan penyakitnya juga berbeda. Tidak ada kaitannya dengan teknologi wolbachia" kata Utarini, Senin (20/11).
Oleh karena itu, telah dikonfirmasi bahwa klaim tersebut hanyalah kabar burung semata.
Kesimpulan
Unggahan Facebook yang mengklaim nyamuk wolbachia bisa menyebarkan penyakit radang otak Japanese adalah hoaks.
Ahli Peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini, menegaskan tidak ada kaitan antara radang otak Japanese Encephalitis dengan nyamuk wolbachia.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.