CEK FAKTA: Hoaks, Akun Eko Frananda Bukan Prajurit TNI AD
Merdeka.com - Sebuah akun media sosial dengan nama Eko Frananda diduga menyebarkan ujaran kebencian. Akun media sosial Facebook tersebut mencatut latar belakang prajurit TNI AD.
Penelusuran
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, hasil investigasi Pusat Sandi dan Siber TNI AD terhadap akun tersebut adalah palsu. Bahkan, akun tersebut bukanlah milik prajurit TNI AD.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara mendeteksi tautan pemulihan akun DANA palsu? Jika ada tautan pemulihan akun DANA yang dikirim, jangan langsung mengkliknya. Sebaiknya, periksa sendiri akun DANA kamu dan pastikan apakah akun tersebut benar-benar dibekukan atau tidak.
"Akun tersebut telah menggunakan foto prajurit TNI AD yang identitas sebenarnya adalah Prajurit Satu AA dari satuan Perbekalan dan Angkutan Kodam Iskandar Muda (Aceh)," katanya dalam siaran pers yang diterima, Senin (7/6).
Menurutnya, akun tersebut telah merugikan nama pribadi Prajurit Satu AA. Bahkan mencemarkan nama baik TNI AD. "Unggahan yang dilakukan akun ini juga sangat merugikan TNI AD," tegasnya.
"TNI AD telah bertindak mendorong proses hukum terhadap pemilik akun media sosial di atas," ucapnya.
Kesimpulan
Hasil investigasi Pusat Sandi dan Siber TNI AD terhadap akun tersebut adalah palsu. Bahkan, akun tersebut bukanlah milik prajurit TNI AD.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya.
Catatan Redaksi:Redaksi merdeka.com meminta maaf atas berita sebelumnya yang berjudul Cek Fakta Hoaks Akun Twitter yostanabe88 Catut Prajurit TNI AD. Terjadi kesalahan dalam pemberitaan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi arogan pengemudi Fortuner berpelat TNI 84337-00 yang mengaku adik jenderal terhadap pemobil lain di jalan tol berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaAsep menyatakan, tidak memiliki hubungan dengan pria yang viral tersebut
Baca SelengkapnyaBanner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaJangan sampai terkecoh, ini cara membedakan pelat mobil dinas TNI yang asli dan palsu
Baca SelengkapnyaKasus ini berawal dari viralnya video yang diunggah di akun media sosial X @tantekost
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaPolri masih menyelidiki kasus pengemudi arogan yang mengaku adik jenderal dan mengendarai Toyota Fortuner berpelat dinas TNI palsu.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Arie, terkait akun Fufufafa diyakini tidak ada kaitannya dengan wakil presiden terpilih
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, pihaknya sudah sejak lama mendalami kasus Fufufafa tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca Selengkapnya