CEK FAKTA: Vaksin Covid-19 Tidak Dijual Bebas di Toko Online
Merdeka.com - Beredar tautan penjualan vaksin Covid-19 Sinopharm di sebuah toko online. Vaksin yang dijual seharga Rp700.000. Pembeli harus melakukan pemesanan dan mendaftar terlebih dahulu.
Instagram/@jalahoaksPenelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, vaksin Covid-19 tidak dijual di toko online.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Mengutip akun Instagram @jalahoaks, dijelaskan Kemenkes tidak menjual bebas vaksin Covid-19.
"Informasi terkait cara untuk mendapatkan vaksin Sinopharm di salah satu toko online melalui reservasi dengan deposit Rp. 10.000 dan mengisi link https://forms.gle/JsF73mynTJgz2LUb8 atau langsung mendaftar dengan pembayaran penuh dengan harga Rp. 700.000 adalah tidak benar."
Kementerian Kesehatan juga menegaskan penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 hanya ada 2 jalur, yaitu vaksinasi program penanggungjawab Kementerian Kesehatan (jenis vaksin yg digunakan Sinovac, Coronavac, Astrazeneca, dan Pfizer) dan vaksinasi gotong royong penanggungjawab Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kadin (vaksin Sinopharm).
Vaksinasi Covid-19 tidak diperjualbelikan secara bebas. Bila ada yg pihak menjual bebas, sebaiknya kita bisa membantu dengan melaporkan (report) ke marketplace tempat ditemukan, dan dapat berkoordinasi juga dengan Badan POM selaku pengawas peredaran obat (termasuk vaksin)."
Kesimpulan
Pihak Kemenkes tidak menjual bebas vaksin Covid-19 Sinopharm, atau vaksin Covid-19 lainnya melalui toko online. Kemudian pendaftaran vaksinasi melalui sebuah tautan yang beredar juga tidak benar. Pendaftaran vaksin hanya melalui situs resmi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaMengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya