Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1000 Warga Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Hendak Peringati Ritual Yahudi

1000 Warga Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Hendak Peringati Ritual Yahudi

1000 Warga Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Hendak Peringati Ritual Yahudi

Aksi ini dilakukan di bawah pengawasan polisi Israel.

Lebih dari 1.000 pemukim Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Rabu (5/6) pagi. Aksi ini dilakikan di bawah perlindungan polisi penjajah Israel.

Penggerebekan situs suci tersebut terjadi ketika para pemukim Israel bersiap untuk berpartisipasi dalam pawai bendera tahunan “Hari Yerusalem,” untuk memperingati perang enam hari pada tahun 1967 yang membuat Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat.


Departemen Wakaf Islam di Yerusalem melaporkan setidaknya 1.091 pemukim menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa, seperti dilansir The Cradle.

Menurut laporan media Roya, para pemukim melakukan ritual dan tarian Talmud selama serbuan mereka, sementara pasukan Israel mencegah warga Palestina memasuki tempat suci tersebut.

Tindakan provokatif ini melanggar kesepakatan internasional yang telah berlaku selama puluhan tahun yang melarang penyerangan, doa, dan ritual oleh non-Muslim di situs suci tersebut.

Laporan setempat mengatakan para pemukim tersebut bergabung dengan para rabi dan mantan anggota parlemen sayap kanan Israel, Moshe Feiglin. Para pemukim melakukan ritual Yahudi di dekat pasar Al-Qattanin dan Gerbang Al-Qattanin, salah satu pintu masuk utama ke halaman Al-Aqsa.

Pasukan militer Israel mengerahkan lebih dari 3.000 anggotanya di Yerusalem Timur untuk mengamankan pawai tersebut, dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan militer di beberapa jalan utama kota yang dijajah itu.


Pawai bendera ini melewati lingkungan mayoritas Muslim di Yerusalem Timur, karena pasukan Israel telah menutup daerah tersebut dari Gerbang Damaskus hingga Bab al-Sahira. Pawai dimulai dari Gerbang Hebron dan King George Street, di mana para pemukim akan melewati Gerbang Damaskus menuju Tembok Barat.

“Izin yang diberikan oleh pemerintah penjajah fasis kepada gerombolan pemukim untuk mengorganisir apa yang disebut ‘Pawai Bendera’ di jalan-jalan Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki menegaskan kesombongan pemerintah fasis dan pendekatan penjajah yang bertujuan untuk meng-Yahudi-kan tempat-tempat suci,” tulis Hamas dalam pernyataannya pada Rabu.

"Kami memperingatkan penjajah tentang konsekuensi dari melanjutkan kebijakan kriminal terhadap tempat-tempat suci kami, terutama Masjid Al-Aqsa. Kami menegaskan perlawanan, yang menulis bab-bab heroik dalam pertempuran Banjir Al-Aqsa di tanah Palestina dan mengejar penjajah dan pemukimnya di Tepi Barat, akan menemukan cara untuk menyebabkan rasa sakit pada musuh kriminal ini, memastikan pengekangan terhadap para pemimpin pemukim ekstremisnya,” tambah pernyataan itu.

Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina untuk memobilisasi dan menghadapi rencana Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan menyerukan kepada masyarakat Arab dan Muslim serta mereka yang mendukung perjuangan Palestina untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel.

Beberapa anggota parlemen dan menteri Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir, menghadiri pawai tersebut. Komisi Kristen Islam untuk Mendukung Yerusalem dan Tempat Suci berbicara tentang bahaya agresi Israel di Al-Aqsa, dan menyerukan kepada warga Palestina untuk menghadapi para pemukim yang menyerbu tempat tersebut.

Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas
Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas

Penjajah Israel mengambil alih kendali perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina.

Baca Selengkapnya
Israel Mulai Kekurangan Tentara, Sampai Rekrut Warga Berumur 40 Tahun Lebih
Israel Mulai Kekurangan Tentara, Sampai Rekrut Warga Berumur 40 Tahun Lebih

Israel belum mampu mengalahkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil

Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Israel Minta Bulan Ramadan Dihapus, Ini Alasannya
Menteri Israel Minta Bulan Ramadan Dihapus, Ini Alasannya

Pernyataan kontroversial ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum umat Muslim memasuki bulan suci Ramadan.

Baca Selengkapnya
Ramadan di Gaza,
Ramadan di Gaza, "Mereka Berpuasa, Tapi Mereka Kelaparan dan Sekarat"

Warga Jalur Gaza menjalankan ibadah puasa di tengah agresi brutal penjajah Israel.

Baca Selengkapnya
Israel Kembali Serang Rafah, 35 Warga Palestina Tewas Terbakar, Kebanyakan Ibu dan Anak-Anak
Israel Kembali Serang Rafah, 35 Warga Palestina Tewas Terbakar, Kebanyakan Ibu dan Anak-Anak

Kebrutalan agresi Israel di Jalur Gaza masih berlanjut kendati Mahkamah Internasional mengeluarkan perintah untuk menghentikannya.

Baca Selengkapnya
Tak Tersisa Tempat Aman di Gaza, Israel Bom Kota Rafah Setelah Hamas Setujui Perjanjian Gencatan Senjata
Tak Tersisa Tempat Aman di Gaza, Israel Bom Kota Rafah Setelah Hamas Setujui Perjanjian Gencatan Senjata

Jutaan warga Palestina di Gaza terjebak di Rafah, satu-satunya tempat yang sebelumnya disebut "koridor aman".

Baca Selengkapnya
Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru
Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru

Tentara Israel Tembaki Konvoi Kendaran PBB di Gaza, Tewaskan Satu Pekerja Asing

Baca Selengkapnya
Warga Sampai Menteri Israel Geram Lihat Warga Gaza Masih Bisa Ramai-Ramai Santai Main di Pantai di Tengah Perang
Warga Sampai Menteri Israel Geram Lihat Warga Gaza Masih Bisa Ramai-Ramai Santai Main di Pantai di Tengah Perang

Warga dan Menteri Israel Geram Lihat Warga Gaza Masih Bisa Ramai-Ramai Main di Pantai di Tengah Perang

Baca Selengkapnya