Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agama hingga orientasi seks, ini daftar jitu dapatkan suaka Eropa

Agama hingga orientasi seks, ini daftar jitu dapatkan suaka Eropa Fenomena pengungsi Iran masuk kristen di Jerman agar mudah dapat suaka. ©2015 AP Photo/Gero Breloer

Merdeka.com - Semua manusia pasti berharap bisa tinggal di kampung halaman selama mungkin. Sayang, bagi sebagian orang, bertahan hidup di tempat kelahirannya justru kemewahan tersendiri.

Ada yang terusir dari rumahnya karena perang, konflik sektarian, perbedaan agama, dan lain sebagainya. Mereka terpaksa menuju wilayah atau negara yang lebih damai untuk memulai hidup baru.

Mereka lah yang disebut sebagai pencari suaka. Mereka tidak bisa disamakan dengan buruh migran tanpa dokumen atau migran lain yang pindah ke negara baru karena motif ekonomi.

Orang lain juga bertanya?

Jika ribuan pengungsi Suriah, ambil contoh, dua bulan terakhir berbondong-bondong ke Uni Eropa, itu karena negara-negara di sana sudah meratifikasi konvensi pengungsi tahun 1951 dan protokol 1967. Negara yang telah meratifikasi beleid tersebut harus menyediakan tempat untuk para migran yang jiwanya terancam atau terusir dari kampung halamannya.

Nah, proses mencari suaka inilah yang tidak selalu mulus. Beda negara, beda pula definisinya soal siapa yang pantas diberi hak suaka. Pintar-pintar si pencari suaka meyakinkan aparat negara induk semang sementaranya.

Celah hukum ini memicu para imigran melakukan hal-hal nekat demi memperoleh status izin mukim permanen di negara baru. Alasan mereka mulai dari terancam dihukum mati di negara asal hingga yang sulit diterima nalar.

Berikut daftar tiga alasan paling jitu yang disodorkan imigran supaya lebih sukses mendapatkan suaka di Eropa, seperti dirangkum merdeka.com:

Mengaku ateis

Inggris tahun lalu memberikan suaka kepada seorang penganut ateis asal Afghanistan berusia 23 tahun. Pemuda belum diketahui identitasnya itu khawatir jika dia dipaksa kembali ke tanah airnya maka dia akan dihukum lantaran tidak bertuhan, seperti dilaporkan the Guardian.

Kementerian Dalam Negeri Inggris menerima permintaan pemuda tidak bertuhan itu dengan alasan perlindungan. Keputusan itu juga dinilai bisa menjadi preseden buruk bagi para pemohon suaka ke Inggris. Penerimaan suaka pemuda Afganistan itu dikabulkan sebelum digelar pengadilan imigrasi.

Pemuda itu awalnya beragama Islam lalu dia kabur dari negerinya karena konflik perang. Dia tiba di Inggris pada 2007 pada usia 16 tahun. Dia mendapat izin tinggal sementara hingga 2013. Tapi selama di Inggris dia akhirnya menjadi ateis.

Kasus ini diajukan oleh kantor hukum Kent Law Clinic, sebuah lembaga bantuan hukum cuma-cuma beranggotakan pengacara-pengacara dari sekolah hukum Universitas Kent.

Mengaku LGBT

Sebuah poster di perbatasan Calais, Prancis, memberi saran dan solusi agar para imigran gelap yang kebanyakan berasal dari negara Islam dapat diterima di Inggris. Saran tersebut tergolong kontroversial karena menyuruh para imigran berpura-pura mengaku sebagai gay. 

Poster dengan tulisan Inggris dan Arab ini juga meminta agar para imigran untuk mempersiapkan diri mereka, agar dapat berbohong dengan sempurna.

"Persiapkan cerita dengan baik dari sekarang. Kebohongan yang Anda ciptakan juga harus sesuai dengan keadaan (pemerintah Inggris)," jelas poster tersebut, seperti dilansir dari koran Daily Mail, Rabu (5/8).

Pemerintah Inggris memberikan suaka kepada imigran hanya untuk kategori tertentu, yaitu alasan konflik dalam negeri, agama dan kecenderungan seksual, seperti gay. 

Selama tiga tahun terakhir, setidaknya ada sekitar 6.494 imigran gelap yang hendak menyelinap ke Inggris dari Prancis dengan menggunakan truk. 

Pindah agama

Muncul tren pindah agama di kalangan imigran Timur Tengah yang berupaya mencari suaka di Jerman. Penelusuran kantor berita Associated Press, Sabtu (5/9), menunjukkan cukup banyak imigran yang sebelumnya memeluk Islam, memilih masuk Kristen setibanya di Jerman. Dengan berpindah agama maka alasan pengajuan suaka bahwa mereka berisiko dieksekusi mati seandainya dideportasi ke kampung halaman, berpeluang besar diterima.

Di Ibu Kota Berlin, setidaknya 80 imigran antre dibaptis di Gereja Trinitas. Gereja Lutheran di Kota Hannover melaporkan kondisi serupa, dengan mayoritas pendatang asal Iran mengajukan permohonan pindah agama.

Salah satu keluarga imigran yang baru saja pindah agama adalah Mohammed Ali Zonoobi. Pengungsi asal Kota Shiraz, Iran, ini awal pekan ini dibaptis di Gereja Trinitas Kota Berlin. Dia sekarang punya nama baru Martin.

Martin mengajak seluruh keluarganya, istri dan dua anaknya, untuk ikut pindah agama. Martin membantah masuk Kristen hanya demi dapat suaka. Sebaliknya, sang istri Afsaneh, berpendapat lain. "Dengan begini anak kami bisa punya masa depan lebih baik dan berpeluang merasakan pendidikan yang bermutu di Jerman."

Imigran Iran lainnya, Vesam Heydari, membenarkan motif suaka itu. Heydari yang memang beragama Kristen, pada 2009 mengajukan suaka kepada pemerintah Norwegia, tapi ditolak.

Dia lalu beralih ke Jerman karena kabarnya alasan ancaman kebebasan beragama biasanya diterima. Sesampainya di Negeri Panzer, dia kaget karena sudah banyak imigran lain yang memakai alasan serupa. Heydari merasa dirugikan, karena sebagai penganut Kristen asli malah harus mengantre evaluasi suaka gara-gara banyak yang pindah agama mendadak.

"Mereka tidak tulus (pindah agama), alasannya jelas untuk bisa tetap tinggal di Jerman," tudingnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UNHCR Ungkap Asal Pengungsi yang Bangun Tenda di Depan Kantornya
UNHCR Ungkap Asal Pengungsi yang Bangun Tenda di Depan Kantornya

Pemkot Jaksel menertibkan pengungsi di kawasan Komisariat UNHCR ke Direktorat Jenderal Imigrasi.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja
Polisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja

"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur

Sebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.

Baca Selengkapnya
Diaspora di Korea Utara, Ukraina dan Sudan Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS 2023
Diaspora di Korea Utara, Ukraina dan Sudan Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS 2023

Pemerintah menutup peluang diaspora di Korea Utara, Ukraina dan Sudan Ikut CPNS 2023.

Baca Selengkapnya
Kekurangan Tentara, Israel Eksploitasi Pencari Suaka dari Afrika Untuk Berperang ke Gaza
Kekurangan Tentara, Israel Eksploitasi Pencari Suaka dari Afrika Untuk Berperang ke Gaza

Para pencari suaka dijanjikan status penduduk permanen jika mau berperang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Perempuan Usia 17-45 Tahun Rentan Jadi Korban TPPO
Perempuan Usia 17-45 Tahun Rentan Jadi Korban TPPO

Polri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.

Baca Selengkapnya
Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini
Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini

Amerika tidak memberikan syarat yang sulit bagi calon pekerjanya. Mereka hanya meminta 3 dokumen penting ini.

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Menaker Kepada Calon Pekerja Migran Indonesia
Ini Pesan Menaker Kepada Calon Pekerja Migran Indonesia

Menaker Ida Fauziyah menyampaikan dua pesan kepada masyarakat warga Desa yang berkeinginan bekerja ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai

"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko

Baca Selengkapnya