Ahli Astronomi Antisipasi Potensi Asteroid Sebesar Gedung Bertingkat Tabrak Bumi di 2032
Walaupun kemungkinan keberhasilannya kecil, astronom tetap memantau asteroid ini guna memastikan lintasannya.

Sejumlah astronom saat ini sedang memantau sebuah asteroid baru yang dikenal dengan nama 2024 YR4. Asteroid ini memiliki kemungkinan sekitar 2 persen untuk menabrak Bumi pada tahun 2032. Meskipun kemungkinan tersebut tergolong rendah, para ilmuwan tetap berusaha untuk mengumpulkan data lebih lanjut guna memastikan jalur pergerakan asteroid ini. Dikutip dari laman CNN, Senin (17/2), asteroid 2024 YR4 pertama kali terdeteksi pada 27 Desember 2023 oleh teleskop ATLAS yang berlokasi di Chili.
Dengan ukuran yang diperkirakan berkisar antara 40 hingga 90 meter, asteroid ini sebanding dengan tinggi gedung bertingkat besar. Walaupun jauh lebih kecil dibandingkan dengan asteroid yang pernah menyebabkan kepunahan dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid berukuran seperti ini tetap berpotensi menimbulkan kerusakan yang signifikan jika menabrak Bumi.
Oleh karena itu, para astronom kini memanfaatkan berbagai teleskop, termasuk James Webb Space Telescope (JWST), untuk melakukan pengamatan lebih mendalam terhadap asteroid tersebut. Observasi dengan menggunakan sinar inframerah dari Webb diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai ukuran dan orbit asteroid dibandingkan dengan teleskop yang berada di permukaan.
Hingga saat ini, asteroid 2024 YR4 telah menjadi objek perhatian di beberapa observatorium, di antaranya adalah Magdalena Ridge yang terletak di New Mexico, Danish Telescope, serta Very Large Telescope yang berada di Chili. Selain itu, teleskop Pan-STARRS yang berlokasi di Hawaii juga turut berkontribusi dalam memantau pergerakan asteroid ini. Dengan kolaborasi dari berbagai lembaga astronomi, diharapkan pemahaman kita mengenai asteroid ini dapat meningkat untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin ditimbulkannya.
Konsekuensi dan Bahaya
Meskipun kemungkinan terjadinya tabrakan sangat rendah, para astronom memperingatkan asteroid seukuran 2024 YR4 dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan jika benar-benar menabrak Bumi. Peristiwa serupa telah terjadi di Tunguska, Siberia, pada tahun 1908, di mana sebuah asteroid dengan diameter sekitar 30 meter menghancurkan hutan seluas lebih dari 2.000 kilometer persegi.
Jika asteroid 2024 YR4 berada di ukuran maksimum estimasinya, dampak yang ditimbulkan dapat jauh lebih besar, dengan ledakan yang mampu merusak area hingga puluhan kilometer dari titik tumbukan. Oleh karena itu, para ilmuwan berharap dapat mengumpulkan lebih banyak data sebelum asteroid ini menghilang dari pengamatan pada April 2024.
Apabila belum ada kepastian mengenai jalur yang dilalui, pemantauan akan dilanjutkan ketika asteroid tersebut kembali mendekati Bumi pada Juni 2028. Pencarian untuk asteroid berukuran sedang seperti 2024 YR4 merupakan tantangan tersendiri, mengingat ukuran kecilnya yang membuatnya sulit terdeteksi.
Saat ini, para ilmuwan terus berupaya untuk menemukan dan melacak objek-objek semacam ini guna memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman dari luar angkasa. Dengan demikian, kesadaran akan keberadaan asteroid ini sangat penting untuk menjaga keselamatan Bumi.