Ahli Ingatkan Bahan Bakar Pesawat dari Lemak Babi Bisa Rusak Bumi
Merdeka.com - Menurut penelitian terbaru para ahli, penggunaan lemak babi untuk membuat bahan bakar pesawat dapat memperparah kerusakan Planet Bumi. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan lemak ayam dan hewan ternak lainnya.
Lemak hewan dianggap sebagai sampah, jadi bahan bakar pesawat yang dibuat dari bahan tersebut dianggap memiliki jejak karbon yang lebih rendah atau disebut bahan bakar hijau atau berkelanjutan (green fuel).
Permintaan bahan bakar dari bahan lemak hewan ini diperkirakan naik tiga kali lipat pada 2030, dikutip dari BBC, Kamis (1/6).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa permintaan AI meningkat? Kecerdasan buatan (AI) kini terus menjadi berita utama ketika perusahaan dan individu mencoba memanfaatkan kekuatan alat baru.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Dimana konsumsi Avtur diprediksi meningkat? Prediksi puncak konsumsi Avtur diperkirakan terjadi pada 17-19 Mei 2024,' jelas Ahad.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
Namun penelitian oleh lembaga Transport & Environment yang berbasis di Brussel, Belgia menyatakan jumlah hewan yang harus dikorbankan setiap tahun tidak mencukupi untuk memenuji permintaan maskapai tersebut.
"Pasokan hewan atau lemak hewan tidak pernah habis," kata Matt Finch dari Transport & Environment.
"Jadi kalau ditambah sumber permintaan ekstra masif dari mana saja dari penerbangan, dalam hal ini industri yang menggunakan lemak saat ini, harus mencari alternatif. Dan alternatif itu adalah kelapa sawit. Jadi secara tidak langsung penerbangan akan bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah minyak sawit yang ditarik melalui sistem Eropa."
Peningkatan penggunaan minyak sawit terkait dengan peningkatan emisi karena hutan tua yang menyimpan karbon dalam jumlah besar dibuka untuk perkebunan baru.
Selama sekitar 20 tahun terakhir, biodiesel yang dibuat dari limbah hewan ini atau dari minyak goreng bekas, terus berkembang penggunaannya di Inggris dan negara lainnya.
Di seluruh Eropa, bahan bakar yang terbuat dari hewan mati telah meningkat empat puluh kali lipat sejak tahun 2006, menurut penelitian baru tersebut.
Sebagian besar bahan ini digunakan di mobil dan truk sebagai biodiesel, yang digolongkan sebagai bahan bakar berkelanjutan, dan karenanya memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah menurut peraturan.
Fakta bahwa lemak hewani digunakan sebagai bahan bakar akan mengejutkan banyak orang.
Selama berabad-abad lemak dan lemak babi telah digunakan untuk membuat lilin, sabun, dan kosmetik.
Namun, selama sekitar 20 tahun terakhir, biodiesel yang dibuat dari limbah hewan ini atau dari minyak goreng bekas, terus berkembang penggunaannya di Inggris dan lebih jauh lagi.
Di seluruh Eropa, bahan bakar yang terbuat dari hewan mati telah meningkat empat puluh kali lipat sejak tahun 2006, menurut penelitian baru tersebut.
Sebagian besar bahan ini digunakan di mobil dan truk sebagai biodiesel, yang digolongkan sebagai bahan bakar berkelanjutan, dan karenanya memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah menurut peraturan
Menurut Transport & Environment, penerbangan dari Paris ke New York akan membutuhkan lemak dari 8.800 babi jika semua bahan bakar berasal dari sumber hewani.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca SelengkapnyaSaat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaSemakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.
Baca SelengkapnyaBriket akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan setelah berita duka terkait kematian aktor Korea, Lee Sun Kyun, yang bunuh diri dengan menyalakan briket.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca.
Baca SelengkapnyaTes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2,4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaIde untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM memprediksi harga tiket pesawat ke Singapura naik pada Januari 2026 mendatang.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca Selengkapnya