Asal-Usul Huruf A, Dari Aksara Hieroglif Jadi Huruf Latin
Merdeka.com - Sebelum menjadi bentuk yang kita kenali sekarang, huruf A dulunya merupakan aksara hieroglif "ox", sebelum mengalami evolusi menjadi aksara Latin.
Transformasi ini muncul ketika penambang batu pirus Mesir kuno mengadaptasi hieroglif, mengubahnya menjadi grafiti 4000 tahun lalu.
Saat itu, banyak orang dari berbagai strata sosial dalam masyarakat Zaman Perunggu Mesir terlibat dalam aktivitas tambang di daerah pegunungan Serabit el-Khadim. Sekitar tahun 1900 SM, bahasa Mesir ditulis menggunakan hieroglif, semacam logografis atau simbol untuk mewakili sebuah kata.
-
Kapan tulisan abjad ditemukan? Para peneliti di Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat memperkirakan tulisan tersebut dibuat sekitar tahun 2400 SM
-
Bagaimana Aksara Vai berevolusi? Dengan menerapkan alat komputasi untuk mengukur kompleksitas visual, mereka menemukan huruf-huruf tersebut menjadi lebih sederhana secara visual dari tahun ke tahun.
-
Bagaimana arkeolog menemukan alfabet tersebut? Ketika Dewan Riset Nasional Spanyol mengungkapkan penemuan tersebut pada tanggal 6 Juni lalu, mereka hanya menjelaskan bahwa penemuan tersebut menggambarkan pertarungan individu yang diidentifikasi sebagai pejuang.
-
Siapa yang menemukan alfabet tersebut? 'Di luar gambar tersebut, ketika saya melihat ke plakat tersebut, saya melihat bahwa di salah satu sisinya, sepertinya ada tanda Paleo-Hispanik; sebuah tanda yang tidak dapat disamakan dengan tanda lainnya,' katanya dalam sebuah pernyataan.
-
Bagaimana bahasa manusia purba berevolusi? Ini dimulai dengan kata-kata ikonik yang diucapkan spesies manusia purba Homo erectus sekitar 1,6 juta tahun yang lalu. Ketika jenis kata ini diwariskan dari generasi ke generasi, kata-kata arbitrer dan aturan sintaksis muncul, sehingga menghasilkan Neanderthal awal dan Homo sapiens dengan kapasitas linguistik dan kognitif yang setara.
-
Siapa yang menemukan tulisan abjad? Para peneliti di Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat memperkirakan tulisan tersebut dibuat sekitar tahun 2400 SM.
Dekat tambang Serabit el-Khadim, berlokasi di Semenanjung Sinai barat daya, ada sebuah kuil dewi Hathor telah digunakan selama 800 tahun. Kompleks kuil ini terdiri dari berbagai bangunan serta ruangan yang dindingnya bertuliskan prasasti hieroglif. Pendeta, penambang, pejabat, penerjemah dan lainnya menulis prasasti di kuil itu yang didedikasikan untuk Hathor, yang juga dikenal sebagai "dewi pirus".
Serabit el-Khadim pertama kali ditemukan pada tahun 1762. Selama seratus tahun berikutnya, berbagai kunjungan dilakukan oleh para ahli purbakala yang tertarik dengan daerah tersebut, terutama setelah hieroglif Mesir diuraikan pada tahun 1822.
Pada 1905, dua ahli Mesir Kuno dan pasangan suami istri William dan Hilda Flinders Petrie memperhatikan grafiti di dalam dan sekitar tambang yang tampaknya merupakan tulisan yang berbeda dengan hieroglif Mesir yang terukir di seluruh situs.
Selama kunjungan mereka, mereka mendokumentasikan, memetakan, dan memotret empat belas tambang pirus, pagar melingkar di kuil dan sekitarnya.
Simbol grafiti yang tidak biasa ada di batu-batu yang jatuh di sekitar tambang, serta di beberapa patung di dalam halaman kuil. Ini berbeda dengan prasasti yang lebih formal yang dihiasi dengan hieroglif berukir halus yang mengarah ke kuil.
Setelah melakukan analisis, Petrie menemukan bukti paling awal untuk sistem abjad, dikutip dari laman Ancient Origins, Selasa (14/3).
Yang menarik adalah melihat bagaimana hieroglif Mesir tertentu berevolusi melalui aksara Proto-Sinatik ini menjadi huruf Latin yang digunakan saat ini. Misalnya, huruf "B" adalah hieroglif Mesir untuk sebuah rumah.
Huruf "H" awalnya hieroglif Mesir untuk pagar dan huruf "K" berasal dari hieroglif Mesir untuk tangan. Abjad Proto-Sinaitik, Ugaritik, Fenisia, dan Yunani semuanya berasal dari simbol-simbol awal ini dan mengubahnya.
Menariknya, alfabet awal adalah abjad, yang artinya hanya memiliki konsonan. Dalam bahasa Fenisia versi hieroglif Mesir, A adalah ox dengan simbol seekor lembu yang berfungsi sebagai perhentian glottal (Konsonan letup celah-suara), sesuatu yang tidak bermanfaat bagi orang Yunani ketika mereka mulai menggunakan alfabet.
Oleh karena itu, mereka mengubah huruf Fenisia yang dikenal sebagai "aleph" itu menjadi huruf "alpha" dan kemudian mewakili bunyi vokal "a".
Tentu saja, faktor-faktor lain turut membantu berkembangnya bahasa tulisan. Pembuatan kertas, peningkatan pendidikan dan penemuan mesin cetak adalah beberapa di antaranya. Namun, jelas bahwa abjad suku kata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap cara informasi dicatat dan diteruskan sejak akhir Zaman Perunggu dan seterusnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silinder ini diduga dijadikan semacam label untuk barang tanah liat.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira, singkatan yang digunakan manusia, terjadi saat era smartphone mulai booming.
Baca SelengkapnyaAksara ini berasal dari Liberia, dibuat oleh pria buta huruf dengan tinta dari buah beri.
Baca SelengkapnyaKalimat tertua di dunia yang ditulis menggunakan abjad pertama berhasil ditemukan pada sebuah sisir yang terbuat dari gading binatang.
Baca SelengkapnyaDari manakah tanda baca bermula? Cari tahu pencetusnya yuk!
Baca SelengkapnyaTemuan ini memperjelas sejarah aksara Arab awal di Jazirah Arab
Baca SelengkapnyaAwalnya diyakini teks penulisan pertama kali muncul di Sumeria antara 3.000 hingga 4.000 SM.
Baca SelengkapnyaBahasa telah ada delapan kali lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrasasti ini ditemukan di dasar danau, bekas permukiman prasejarah.
Baca SelengkapnyaBerikut ini daftar bahasa tertua di dunia yang masih digunakan.
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaPeta sebagai alat komunikasi dunia yang memandu cara kita memahami dan menyampaikan pengetahuan.
Baca Selengkapnya