Berikut kronologi lengkap peristiwa kudeta militer Turki
Merdeka.com - Kudeta militer terjadi di Turki. Tentara sempat mengerahkan pasukan dan senjata berat, termasuk tank, helikopter, dan jet tempur, merebut gedung-gedung pemerintahan di Ibu Kota Ankara. Kudeta gagal setelah beberapa jam saja, karena rakyat di pelbagai kota tetap loyal pada Presiden Reccep Tayyip Erdogan.
Situs The Guardian, Aljazeera, dan Haaretz melansir kronologi lengkap peristiwa kudeta tersebut. Berikut rangkumannya:
- Pergerakan militer keluar dari barak terjadi Jumat (15/7) pukul 22.00 waktu setempat di Ibu Kota Ankara dan Istambul.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang gugur dalam pertempuran? Kabar pasti baru diterimanya dari Kapten Djajoesman, seorang anggota intel tentara di Jawa Timur yang merupakan sahabat baik Oetari. Menurut sang kapten, Soewanda memang telah gugur dalam suatu pertempuran seru yang terjadi di Klakah pada Juni 1949.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
- Pukul 22.30, militer sudah memblokir jembatan Fatih Sultan Mehmet di atas selat Bosphorus yang menghubungkan Istambul dengan daratan Turki sisi Asia. Bus dan mobil pribadi diminta putar balik.
- Pukul 22.55 terdengar tembakan di beberapa lokasi Ankara. Jet tempur terbang rendah. Helikopter bersliweran di atas udara ibu kota Turki.
- Pukul 23.00, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim membenarkan adanya kudeta. Dia memperoleh informasi intelijen jika aksi penggulingan pemerintah ini didalangi oleh segelintir pejabat militer.
"Pemerintah yang sah masih berdiri, kami akan melakukan segala cara untuk mempertahankan diri," ujarnya.
- Pukul 23.33, tentara memasuki gedung stasiun televisi TRT yang dimiliki pemerintah. Mereka meminta sebagian staf pergi, mencabut sambungan telepon, lalu memaksa penyiar membacakan maklumat kudeta.
- Pukul 24.00, Presiden Reccep Tayyip Erdogan dilaporkan dalam kondisi aman. Kudeta ini terjadi ketika Erdogan sedang berada di Kota Marmaris untuk liburan.
Erdogan bicara soal kudeta (c) 2016 Merdeka.com/Aljazeera
- Pukul 01.00, Presiden Reccep Tayyip Erdogan berhasil dihubungi oleh CNN Turki melalui sambungan aplikasi FaceTime. "Saya mengimbau rakyat Turki untuk berkumpul di alun-alun dan bandara melawan kudeta. Saya selalu percaya, kekuatan rakyat lebih besar dari apapun," ujarnya. Erdogan dilaporkan akan menuju ke Ankara sesegera mungkin.
- Pukul 01.30, helikopter menembaki gedung Badan intelijen Turki. Muncul laporan Panglima militer Turki ditahan di Ankara.
- Pukul 02.00, ribuan rakyat Turki turun ke jalan, memprotes penggulingan Erdogan. Beberapa polisi yang loyal pada Erdogan berusaha menangkap tentara.
Warga melawan upaya kudeta Turki (c) 2016 Merdeka.com/twitter
- Pukul 02.30, penyiar TRT membacakan maklumat 'Angkatan Bersenjata Turki'. Militer mengumumkan adanya jam malam di Ankara maupun Istambul. Tentara mengklaim terpaksa melakukan kudeta, karena Presiden Erdogan sudah menyalahi konstitusi yang demokratis dan sekuler.
Isi maklumat itu di antaranya memastikan seluruh gedung pemerintahan di Ibu Kota Ankara telah mereka kuasai. "Militer merebut semua lembaga administratif di negara ini untuk mengembalikan tatanan konstitusi, hak asasi manusia, serta kebebasan rakyat Turki."
Pendukung Erdogan turun ke jalan melawan kudeta (c) 2016 Merdeka.com
- Pukul 03.15 tank terlihat menembak di dekat Gedung Parlemen Turki. Ada ledakan di parlemen, belum jelas apakah dari tank atau ada bom. Beberapa orang, sipil maupun aparat, tertembak.
- Pukul 03.45, PM Yildirim menuding gerakan tentara ini adalah aksi teroris. Dia mendesak rakyat melawan. Yildirim mengklaim pemerintah Turki belum terguling.
- Pukul 04.12, dilaporkan 17 polisi tewas ditembak di dekat Gedung Pasukan Khusus Turki di Ibu Kota Ankara. Dalam waktu bersamaan, petinggi pasukan khusus menyatakan tentara yang melakukan kudeta hanyalah minoritas, tidak akan berhasil menggulingkan pemerintah.
- Pukul 04.40 waktu setempat. Situasi terkini dilaporkan sudah kondusif. Bahkan, para militer yang melakukan aksi kudeta telah ditangkap. Rakyat loyalis Presiden Raccep Tayyip Erdogan ikut menangkap para militer yang hendak mengkudeta itu.
rakyat Turki tangkap militer pro kudeta (c) 2016 Merdeka.com/twitter
Rakyat Turki yang menolak kudeta pun ikut turun ke jalan sesuai pernyataan Presiden Erdogan untuk berkumpul di alun-alun kota. "Orang-orang yang mencoba melakukan kudeta tidak akan berhasil," kata Komandan pasukan khusus militer Turki, Zekai Aksakalli mengatakan kepada televisi NTV.
"Orang-orang kami harus tahu bahwa kami akan mengatasi hal ini. Kami berada dalam mengendalikan situasi," kata dia.
Dalam perkembangan terakhir, pendukung Erdogan sedang menanti iring-iringan presiden yang mendarat di Istambul. Erdogan dilaporkan akan segera menuju ke Istana Negara untuk mengumumkan situasi terakhir.
- Pukul 05.10, Erdogan telah tiba di Istambul dengan selamat. Dia disambut ribuan pendukungnya.
Dia menuding upaya kudeta militer yang sempat menguasai Ibu Kota Ankara dan Istambul didalangi oleh pendukung ulama Fethullah Gulen. Sosok itu adalah rival politik Erdogan yang kini mengasingkan diri di Amerika Serikat.
"Kudeta ini adalah upaya Gerakan Gulen yang sudah direncanakan beberapa bulan terakhir. Para pelakunya adalah tentara yang melabrak hirarki komando," kata Erdogan.
Saat dikonfirmasi terpisah, juru bicara Gulen membantah tudingan pemerintah Turki. Mereka justru mengklaim tidak mendukung adanya kekerasan serta upaya penggulingan pemerintah.
"Komentar dari orang-orang di sekitar Erdogan mengenai pelaku kudeta ini sangat tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Aliansi Nilai Bersama, ormas yang dekat dengan Gulen.
Berdasarkan laporan terakhir 120 tentara yang terlibat kudeta telah ditangkap. Erdogan berjanji memberi hukuman berat pada aktor intelektual serta seluruh pengkhianat negara.
- Pemerintah Turki mengumumkan data terbaru selepas upaya kudeta segelintir personel militer berakhir, Sabtu (16/7) pagi waktu setempat. Dilaporkan 60 orang tewas, 40 di antaranya adalah warga sipil yang berupaya membela Presiden Reccep Tayyip Erdogan. Sedangkan sisanya adalah polisi dan tentara dari dua kubu yang tewas akibat tembak-menembak.
Pemerintah menahan 754 tentara yang diduga terlibat upaya kudeta. Sampai sekarang aktor intelektual penggulingan pemerintah Turki ini belum diumumkan kepada publik.
*Perkembangan situasi akan terus dimutakhirkan oleh redaksi merdeka.com. Pemutakhiran terakhir terjadi pukul 13.01 WIB.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaAnggota parlemen Turki, Hasan Bitmez meninggal dunia setelah terkena serangan jantung saat berpidato mengecam genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAzerbaijan mengerahkan operasi militer ke wilayah Nagorno-Karabakh yang dikuasai Armenia untuk merebut kendali penuh atas wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaKomando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaBriptu Tiara berhasil meraih peringkat lima besar terbaik.
Baca Selengkapnya