Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin kicauan pro-Palestina, profesor di Amerika dipecat

Bikin kicauan pro-Palestina, profesor di Amerika dipecat Steven Salaita. timesofisrael.com

Merdeka.com - Seorang Profesor yang kehilangan pekerjaan yang dijanjikan kepadanya setelah mengunggah kicauan di Twitter mengenai perang tujuh pekan antara Palestina dan Israel, dua hari lalu menuntut agar Universitas Illinois di Urbana-Champaign (UIUC) kembali mempekerjakan dirinya. Dia mengutip kebebasan berbicara dan kebebasan akademis sebagai alasan tuntutannya.

Namun pihak universitas mengatakan tetap kokoh dengan keputusannya untuk membatalkan tawaran kepada Steven Salaita terkait kicauan pro-Palestina dan anti-Israel, yang menurut pihak universitas tidak sopan, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (10/9).

Pemberhentian Salaita yang dilakukan pada Agustus lalu atau dua pekan sebelum dia mulai bekerja, telah memicu perdebatan dan protes di UIUC serta kampus lainnya atas kebebasan akademis dan politik.

Salaita rutin berkicau selama perang, termasuk pesannya pada 1 Agustus lalu yang berbunyi, "Para pendukung #Israel harus dipaksa untuk melihat foto-foto senyuman anak-anak yang tewas secara berulang kali. #Gaza."

Salaita yang lahir di Amerika Serikat dari orang tua berkebangsaan Yordania dan Palestina telah menulis beberapa buku dan mengajar di Virginia Tech sebelum menerima tawaran sebagai pengajar tetap di UIUC.

Dua hari lalu, sejumlah mahasiswa UIUC bolos kuliah untuk mendengar komentar publik pertama Salaita sejak universitas membatalkan tawarannya buat mengajar di Departemen Kajian Amerika- Indian UIUC.

"Universitas harusnya menjadi wadah orang-orang yang berpikir kritis, harus memicu kreativitas dan pada saat terbaik menentang pandangan politik, ekonomi, dan sosial ortodok," kata Salaita saat berbicara dengan profesor-profesor di UIUC yang membelanya.

Dia membela kicauan-kicauan di Twitter-nya dengan mengatakan bahwa pesan disampaikannya itu penuh kasih sayang dan tanpa sensor, yang mencerminkan keprihatinannya terhadap kematian dari warga Palestina. Salaita menuduh pihak universitas membatalkan tawarannya atas dasar tekanan dari para donatur kaya yang tidak menyukai pandangan pro-Palestina dari dirinya.

Juru bicara UIUC Robin Kaler tidak menjawab pertanyaan Reuters terkait tuduhan Salaita tentang adanya tekanan politik. Dia hanya mengatakan UIUC akan tetap tidak mempekerjakan Salaita.

Perwakilan UIUC, Phyllis Wise, juga memberikan pernyataan pada 22 Agustus lalu bahwa keputusan universitas bukan berdasarkan pada pandangan Salaita mengenai konflik di Timur Tengah melainkan tentang kata-katanya yang tidak sopan.

Namun Salaita berkata bahwa dia bukan seorang anti-Semitisme. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kutuk Israel dan Bela Palestina, Mahasiswa Asal AS Ini Batal Dapat Kerja
Kutuk Israel dan Bela Palestina, Mahasiswa Asal AS Ini Batal Dapat Kerja

Mahasiswa ini juga dipecat dari kepengurusan organisasi kampus.

Baca Selengkapnya
Media Saudi Diusir dari Gaza Karena Bias Pro Israel
Media Saudi Diusir dari Gaza Karena Bias Pro Israel

Al-Arabiya sejak lama dituding pro-Israel dalam peliputannya.

Baca Selengkapnya
Bela Palestina dari Genosida Israel, Profesor di Amerika Serikat Dipecat dari Universitas
Bela Palestina dari Genosida Israel, Profesor di Amerika Serikat Dipecat dari Universitas

Profesor Danny Shaw dipecat dari John Jay College of Criminal Justice, New York, karena mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya
Netanyahu: Apa yang Terjadi di Kampus-Kampus Amerika Sangat Mengerikan
Netanyahu: Apa yang Terjadi di Kampus-Kampus Amerika Sangat Mengerikan

Netanyahu: Apa yang Terjadi di Kampus-Kampus Amerika Sangat Mengerikan

Baca Selengkapnya
Pejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza
Pejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza

Agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.

Baca Selengkapnya
Bocah Palestina Ditanya Mau Jadi Apa Saat Besar Nanti, Jawabannya Bikin Mata Berkaca-Kaca
Bocah Palestina Ditanya Mau Jadi Apa Saat Besar Nanti, Jawabannya Bikin Mata Berkaca-Kaca

Anak-anak banyak yang menjadi korban kekejaman Israel di Palestina.

Baca Selengkapnya
Pejabat CIA Ketahuan Unggah Konten Pro Palestina Tapi Tak Lama Dihapus, Begini Isinya
Pejabat CIA Ketahuan Unggah Konten Pro Palestina Tapi Tak Lama Dihapus, Begini Isinya

Konten pro Palestina tersebut diunggah di akun Facebook pejabat bersangkutan.

Baca Selengkapnya
Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya
Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya

Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya

Baca Selengkapnya
Pria Teriak Free Palestine di Hadapan Netanyahu saat Dikawal Banyak Ajudan, Reaksi Sang PM Israel Bikin Gregetan
Pria Teriak Free Palestine di Hadapan Netanyahu saat Dikawal Banyak Ajudan, Reaksi Sang PM Israel Bikin Gregetan

Momen PM Israel Benjamin Netanyahu diteriaki oleh pendukung Palestina saat sedang berjalan.

Baca Selengkapnya
Sopir Kereta Bawah Tanah Inggris Dipecat karena Teriakkan Yel
Sopir Kereta Bawah Tanah Inggris Dipecat karena Teriakkan Yel "Bebaskan Palestina"

Ratusan ribu warga di Inggris ikut dalam demo bela Palestina baru-baru ini.

Baca Selengkapnya
Ditahan Pejuang Palestina, Tentara Israel ini Menangis Minta Ampun Sampai Umbar Janji
Ditahan Pejuang Palestina, Tentara Israel ini Menangis Minta Ampun Sampai Umbar Janji

Belum lama ini, pihak Palestina berhasil menahan tentara Israel. Tak diduga sosoknya terlihat ketakutan dan meminta ampun hingga mengumbar sebuah janji.

Baca Selengkapnya
Genosida Israel di Gaza Makin Brutal, PM Palestina Mengundurkan Diri
Genosida Israel di Gaza Makin Brutal, PM Palestina Mengundurkan Diri

Kekerasan Israel juga meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Baca Selengkapnya