Bocoran Laporan : Militer Israel Akui Rudal AS Gagal Lindungi Negaranya dari Serangan Iran
Iran menyerang Israel bulan lalu, menembakkan ratusan rudal dan drone.
Iran menyerang Israel bulan lalu, menembakkan ratusan rudal dan drone.
Bocoran Laporan : Militer Israel Akui Rudal AS Gagal Lindungi Negaranya dari Serangan Iran
Rudal pencegat Amerika Serikat (AS) yang diluncurkan untuk melindungi Israel selama serangan balasan Iran bulan lalu mencatat tingkat keberhasilan sebesar 25 persen, menurut laporan Radio Angkatan Darat Israel kemarin.
Laporan tersebut menyoroti “hanya dua dari delapan” rudal yang diluncurkan dari kapal perang AS di Laut Merah yang berhasil menghantam rudal dan pesawat tak berawak Iran yang mengepung pertahanan gabungan Israel, Yordania, Prancis, AS, dan Inggris.
Sumber: The Cradle
Di sisi lain, pencegat Israel diklaim mencapai tingkat keberhasilan “90 persen” dalam melawan rentetan rudal Iran.
Tel Aviv mengklaim pertahanannya berhasil mencegat 99 persen proyektil yang ditembakkan selama Operasi Janji Sejati.
Namun demikian, klaim tersebut dibantah media Israel beberapa hari kemudian.
“Persentase pencegatan rudal adalah sekitar 84 persen, persentase yang sangat tinggi tetapi tidak sebanding dengan angka yang diberikan IDF (pasukan penjajah Israel), yang memberikan kesan bahwa telah terjadi pencegatan absolut terhadap semua ancaman Iran,” kata pakar militer Israel, Or Fialkov, kepada koran Maariv, dalam wawancara bulan lalu.
Israel mendapat serangan besar-besaran dari Iran pada 13 April sebagai balasan atas pengeboman konsulat Iran di Damaskus dua pekan sebelumnya.
Menurut para pejabat Barat, Iran meluncurkan 185 pesawat tak berawak, puluhan rudal jelajah, dan 110 rudal balistik, yang bertujuan untuk menghantam pertahanan udara Israel dan sekutunya.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi memuji Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) atas keberhasilan operasinya melawan Israel, dan menekankan Teheran bertindak sendirian melawan Israel dan sekutunya. Raisi juga menyatakan “lebih dari 10 negara” ikut serta dalam membela Tel Aviv.
“(Operasi Janji Sejati) terjadi meskipun Iran tidak menggunakan unsur kejutan tetapi datang sesuai dengan pengumuman sebelumnya. Oleh karena itu, pihak lawan mengerahkan seluruh kekuatannya pada hari itu dan pada jam pelaksanaan operasi untuk menggagalkannya," jelas Raisi.