Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Brexit: Setiap negara akan lebih nasionalis dan proteksionis

Dampak Brexit: Setiap negara akan lebih nasionalis dan proteksionis Ancaman Uni Eropa bubar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Rakyat Britania Raya mengambil keputusan bersejarah, keluar dari Uni Eropa. Hasil referendum yang sering dijuluki 'Brexit' ini memicu rangkaian peristiwa di seluruh dunia.

Dukungan bagi kubu pro-Brexit mencapai 52 persen, sedangkan suara rakyat memilih bertahan 48 persen.

Inggris menarik diri dari keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun.

Selain memaksa Perdana Menteri David Cameron mundur, merontokkan bursa saham serta pasar mata uang dunia, Brexit sekaligus menandai bangkitnya politik sayap kanan nasionalis di pelbagai negara.

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, mengakui adanya sentimen nasionalisme di tataran global. Brexit hanyalah puncak gunung es yang selama beberapa tahun terakhir mulai terasa. Minimal, akan banyak pemerintah mengutamakan kepentingan nasional dibanding mematuhi kerja sama multilateral.

"Spirit proteksi itu akan terjadi di banyak negara," kata Kalla di kantornya, Jakarta, kemarin.

Lima tahun terakhir, politisi populis dan sayap kanan pelan-pelan mendapat simpati di banyak negara. Di Eropa saja gerakan nasionalis, biasanya anti-imigran, memperoleh dukungan signifikan dalam pemilu Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, Hungaria, Denmark, hingga Latvia.

Tidak bisa dilupakan, keberhasilan Donald Trump menjadi kandidat terkuat calon presiden Amerika Serikat berada di spektrum yang sama. Rakyat AS rupanya juga gandrung pada wacana nasionalistik, merujuk janji-janji Trump selama ini.

Uni Eropa yang selama 60 tahun berhasil membangun kerangka kerja sama dan stabilitas Benua Biru, terancam rontok dalam waktu dekat.

rakyat inggris memilih keluar dari uni eropa

Boris Johnson, pendukung Brexit calon PM Inggris baru (c) 2016 Merdeka.com

Presiden Uni Eropa, Donald Tusk, mengaku sedih atas keputusan rakyat Inggris. Namun dia bersumpah bahwa 27 negara anggota tersisa akan mempertahankan blok ekonomi politik itu.

Dia juga mengingatkan Inggris bahwa proses keluar, merujuk Pasal 50 Traktat Lisbon, paling cepat butuh waktu dua tahun. Artinya kewajiban Britania Raya pada Uni Eropa masih harus dipenuhi.

Secara de facto, Inggris adalah negara yang dominan dalam bidang politik di Uni Eropa. Dua negara dominan lainnya adalah Prancis untuk urusan pertahanan, sedangkan Jerman menjadi tulang punggung perekonomian UE.

Karena Inggris pergi, Jerman jadi mendapat beban tambahan 2,5 miliar Euro untuk dikucurkan ke anggaran Uni Eropa.

Isu utama dipicu imigran

Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, turut terpukul atas hasil referendum Inggris. Dia bersikeras meyakini Uni Eropa tidak akan bubar.

Pendapat Juncker berkebalikan dengan sentimen beberapa politikus sayap kanan Eropa.

Ketua Partai Front Nasional Prancis, Marine Le Pen, mengucapkan selamat kepada pendukung Brexit. Dia mengajak rakyat Prancis mengikuti jejak Inggris.

"Seperti yang selalu saya sampaikan bertahun-tahun, Prancis dan negara-negara Eropa lainnya wajib menggelar referendum seperti di Britania," kata Le Pen lewat akun Twitternya.

Komentar serupa dilontarkan oleh Geert Wilders, politikus anti-Islam dari Belanda. Dia menuntut (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam

Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Merasa Tak Aman, Orang Kaya Berbondong-Bondong Tinggalkan Israel
Merasa Tak Aman, Orang Kaya Berbondong-Bondong Tinggalkan Israel

Israel seperti menjadi neraka bagi warganya, yang tak pernah merasa tenang.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui
Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan Penghambatnya, Perlu Diketahui

Integrasi nasional penting dibangun di setiap negara.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Benarkah Indonesia Negara Paling Bahagia di Dunia? Ini Fakta dan Indikatornya
Benarkah Indonesia Negara Paling Bahagia di Dunia? Ini Fakta dan Indikatornya

Faktanya, selama dua dekade terakhir, kebahagiaan yang dilaporkan sendiri di Amerika telah menurun, terutama di kalangan generasi muda.

Baca Selengkapnya
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya