Dianggap Negara Paling Aman, Penemuan Mayat di Rumah Warga Gegerkan Jepang
Merdeka.com - Pihak berwenang Jepang menemukan enam mayat termasuk seorang bocah tujuh tahun di kota Takachiho. Menurut keterangan polisi, mayat-mayat itu ditemukan dalam rumah milik Yasuo Iihoshi (72 tahun).
Satu mayat yakni seorang wanita ditemukan di bagian luar rumah, sementara tiga lainnya yang merupakan laki-laki dan dua perempuan ditemukan dalam rumah. Penemuan mayat ini terbongkar saat salah satu anggota keluarga melapor kepada polisi tidak bisa menghubungi mereka.
Dilansir dari CNN, Selasa (27/11), dalam sebuah pernyataan, pihak berwenang merilis nama-nama korban termasuk, Yasuo Iihoshi, Mihoko (66 tahun) yang merupakan istrinya, Yui (7 tahun) cucu perempuan, Mikiko (47 tahun) menantu, dan Takumi (21 tahun) cucu laki-laki.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Semuanya adalah anggota keluarga dari anak kedua Iihoshi, Masahiro. Dan korban yang ke enam adalah Fumaki Matsuoka (44 tahun) yang merupakan teman dari Masahiro.
Masahiro Iihoshi juga hilang sejak mayat keluarga dan kerabatnya ditemukan. Polisi juga telah menemukan mayat ke tujuh yang terdapat di bawah jembatan penyebrangan sungai Gokase.
Berita pembunuhan massal ini telah menggegerkan Jepang. Pasalnya, Jepang diketahui sebagai negara yang menempati urutan negara teraman di dunia. Tingkat pembunuhan di Jepang pun sangat rendah dan pembunuhan massal sangat jarang terjadi di negara tersebut.
Mengingat hukum persenjataan sangat ketat di Jepang, dalam serangan yang jarang terjadi di negara itu maka pisau lah yang lebih sering digunakan.Menurut media lokal, kejadian pembunuhan di Takachino setidaknya beberapa korban dibunuh dengan ditusuk karena dalam pencarian tidak ditemukan senjata api.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca Selengkapnya"Kos-kosan itu ada kamar mandinya di dalam lalu ditemukan mayat," kata Kanit Polsek Cipayung, AKP Hotman
Baca SelengkapnyaBerangkat dari rasa curiga itu kemudian tetangga meminta Jafar untuk mengecek rumah tersebut. Jafar melakukan pengecekan bersama Ketua RT.
Baca SelengkapnyaKematian ibu dan anak tinggal tulang itu baru diketahui warga setempat setelah kurang lebih satu bulan.
Baca Selengkapnya