Dikira sudah meninggal, wanita India ini dikremasi hidup-hidup
Merdeka.com - Gara-gara dokter salah memberi informasi tentang kematian pasiennya, wanita asal India dikremasi hidup-hidup oleh suami dan keluarga.
Awalnya, perempuan bernama Rachna Sisodia (24) dilarikan oleh sang suami ke rumah sakit karena menderita infeksi paru-paru. Dokter yang menanganinya kemudian menyatakan bahwa Sisodia telah meninggal dunia.
Mendengar kabar tersebut, suami Sisodia membawa jasadnya pulang untuk dikremasi. Namun, seseorang yang menyaksikan upacara kremasi tersebut mengatakan bahwa Sisodia masih hidup, sehingga dia pun ditarik kembali dari tumpukan kayu dan dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tetap tak terselamatkan.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Dokter mendiagnosa kematian Sisodia karena kardiorespirasi dan sindrom gangguan pernapasan akut. Namun, setelah dilakukan autopsi, terdapat abu di paru-parunya. Ini menunjukkan bahwa dia masih hidup ketika dimasukkan ke tumpukan kayu untuk dikremasi.
Dua dokter lain juga mengatakan hal sama, penyebab kematian bukan karena infeksi paru-paru melainkan syok karena dibakar hidup-hidup. Hasil pemeriksaan dokter dinyatakan oleh seorang inspektur polisi senior, Rajesh Pandey.
"Hal ini bisa terjadi ketika seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel masuk melalui sistem pernafasan. Jika seseorang sudah mati, partikel tersebut tidak dapat mencapai paru-paru dan tenggorokan," kata juru bicara kepolisian seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumat (3/3).
"Jadi, para dokter menyimpulkan bahwa wanita itu dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu," tambahnya.
Hasil pemeriksaan terhadap jasad Sisodia masih menjadi perdebatan pihak rumah sakit. Pihak keluarga juga menuduh suami Sisodia sebagai pembunuh karena sebelumnya wanita tersebut dilaporkan menghilang.
Sang suami jelas membantah tuduhan tersebut dan menyebut keluarga Sisodia menuduhnya membunuh untuk memanfaatkan keadaan dan menguras hartanya. Hingga kini polisi masih mengusut kasus tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan tergelatak di lantai satu ruko, tepatnya di kamar samping ruang praktik dokter.
Baca SelengkapnyaMayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek.
Baca SelengkapnyaDL belum benar-benar meninggal saat dibungkus dalam karung dan dibuang di saluran irigasi Desa Bulupasar.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaArtis Nanie Darham yang meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak diduga menjadi korban malapraktik.
Baca Selengkapnya