Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duterte mau tempatkan pasukan & bangun benteng di Laut China Selatan

Duterte mau tempatkan pasukan & bangun benteng di Laut China Selatan Jokowi dan Duterte di Pasar Tanah Abang. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Meski memilih bekerja sama dengan China, bukan berarti membuat Presiden Rodrigo Duterte diam saja begitu wilayah negaranya diganggu. Dia mulai memerintahkan personel militernya untuk mengambil alih seluruh kepulauan yang diklaim Filipina di Laut China Selatan.

"Kami mencoba menjadi kawan bagi siapapun tetapi kami harus memperkuat wilayah kami sekarang, setidaknya area di bawah kontrol kami. Dan saya sudah memerintahkan angkatan bersenjata mengambil alih semua," ujarnya saat mengunjungi kamp militer di Pulau Palawan, Filipina.

Duterte menyebutkan, dia akan menaikkan bendera Filipina di Pulau Pagasa, dikenal pula sebagai Pulau Thitu , saat hari kemerdekaan pada 12 Juni. Thitu berada di lingkar Kepulauan Spratly, yang juga diklaim China, Taiwan, Brunei dan Vietnam.

Filipina merupakan negara yang satu-satunya berjuang keras untuk membuktikan kedaulatan mereka atas kepulauan tersebut di Laut China Selatan. Bahkan, pendahulu Durtete, Benigno Aquino, negaranya berhasil memenangi pengadilan internasional di mana menyebutkan China tidak memiliki dasar legal untuk mengklaim wilayah itu.

Sejak terpilih, pemerintahan Duterte lebih bersahabat dengan Beijing dan menarik diri dari persengketaan atas wilayah itu. Dalam kunjungannya ke ibu kota China itu, Diterte bahkan sempat menjelek-jelekkan AS yang dulu merupakan sekutu dekat.

"Amerika sudah kalah sekarang. Saya akan menyesuaikannya dengan ideologi anda."

Dalam kunjungan itu, Beijing sepakat untuk mengizinkan kapal nelayan Filipina memasuki wilayah yang dikontrol China.

Akan tetapi, tindakan yang dilakukannya kini berbanding terbalik dengan kebijakan Duterte sebelumnya, menunjukkan keinginan untuk mengejar ketertinggalan militerisasi Beijing telah mengambil alih wilayah tersebut.

"Tanah (pulau) kosong itu diperuntukkan bagi kita, ayo tinggal di sana. Ini seperti kita semua berkompetisi untuk mengambil pulau-pulau itu. Dan apa yang kita miliki akhirnya, ayo ambil itu dan bangun titik terkuat bahwa di sana memang punya kita."

Bahkan, dia berangan-angan Filipina harus membangun benteng di wilayah tersebut.

"(Kita) harus bangun bunker atau rumah di sana dan membuat ketentuan untuk tempat tinggal."

Belum diketahui sikap China mendapati perubahan Duterte tersebut.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur

Penampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak

Luhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri, Korsel Murka Langsung Beri Balasan
FOTO: Panas! Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri, Korsel Murka Langsung Beri Balasan

Ketegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya