Fosil Kura-Kura Hamil yang Terkubur 2.000 Tahun Lalu Ditemukan di Situs Pompeii
Merdeka.com - Ketika Gunung Vesuvius meletus hampir 2.000 tahun lalu, para penduduk purba Pompeii terkubur dan membatu karena abu. Tidak hanya manusia, tapi juga flora dan fauna di kota itu, termasuk seekor kura-kura darat yang sedang hamil.
Para ahli arkeologi menemukan fosil hewan melata tersebut terkubur di bawah abu dan bebatuan di mana kura-kura itu berada sejak tahun 79 Masehi.
Dikutip dari BBC, kura-kura itu berlindung di bawah bangunan yang telah hancur ketika bencana gunung meletus itu terjadi.
-
Bagaimana villa Pompeii terkubur? Letusan Gunung Vesuvius Pompeii dan kota Romawi Herculaneum telah lama terkubur di bawah lapisan abu vulkanik dan pumis setebal 4 hingga 6 meter akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
-
Kapan Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Apa yang digambarkan dalam lukisan di reruntuhan Pompeii? Sebuah fresco atau lukisan dinding yang indah ditemukan di antara reruntuhan Pompeii kuno. Lukisan ini menggambarkan adegan sensual dewa Romawi kuno, Jupiter, yang menyamar menjadi seekor angsa, dan Leda, ratu mitologi Yunani dari Sparta dan istri Raja Tyndareus.
-
Di mana Pompeii terletak? Pompeii dan Herculaneum adalah dua kota kaya di pesisir Italia di sebelah selatan Napoli.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Pompeii? Para arkeolog menemukan fresco atau lukisan dinding di sebuah rumah mewah dan kedai minuman (bar) di kota kuno Pompeii, Italia, yang hancur dan terkubur akibat meletusnya gunung Vesuvius pada tahun ke-79 M.
Fosil kura-kura itu ditemukan ketika para arkeolog menggali area kota yang dibangun kembali para penduduknya setelah gempa bumi mengguncang Pompeii pada tahun 62 Masehi.
Sekitar 2.000 tahun lalu, kura-kura darat sepanjang 14 sentimeter itu terkubur di dalam sarang bawah tanah berukuran kecil yang berada di bawah reruntuhan toko yang hancur karena gempa, beberapa tahun sebelum gunung meletus.
Para ahli mengatakan, kura-kura itu ditemukan dengan seekor telur yang diperkirakan mati saat berusaha menemukan tempat untuk menetas.
Arkeolog dari Universitas Oxford, Mark Robinson, yang menemukan fosil kura-kura lainnya di dekat situs Pompeii pada 2002, mengatakan kepada BBC ada dua penjelasan bagaimana kura-kura itu berada di Pompeii.
"Satu adalah kura-kura peliharaan yang kemungkinan kabur dan menuju ke reruntuhan gempa besar itu," jelasnya.
Kemungkinan lainnya, kura-kura itu berasal dari pedesaan terdekat yang mengembara ke kota kuno itu.
Para ahli mengatakan penemuan ini menggambarkan kekayaan ekosistem alamiah Pompeii pada periode setelah gempa.
"Seluruh kota adalah lokasi konstruksi, dan ternyata beberapa ruangan terbengkalai sehingga hewan liar bisa berkeliaran, masuk dan mencoba bertelur," kata direktur jenderal Pompeii, Gabriel Zuchtriegel. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini adalah korban letusan Gunung Vesuvius terbaru yang ditemukan di situs arkeologi Pompeii.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap saat-saat terakhir dua kerangka manusia di Pompeii, Italia ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 M,
Baca SelengkapnyaPohon ini terletak dalam lapisan berurutan yang satu di atas yang lain, mencerminkan intensitas letusan gunung berapi yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaArkeolog mengungkap teknik konstruksi orang Romawi kuno.
Baca SelengkapnyaPenelitian prasejarah di situs arkeologi yang dijuluki Pompeii-nya China mengungkap sejumlah rahasia peradaban kuno dari masa 4.000 tahun silam.
Baca Selengkapnyaletusan gunung berapi menghancurkan kota Pompei dan Herculaneum pada tahun 79 M. Tetapi daerah tersebut masih terus dihuni selama berabad-abad hingga hari ini
Baca SelengkapnyaVila berusia sekitar 2.000 tahun ini ditemukan di kota kuno Pompeii, Italia, yang luluh lantak karena letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M.
Baca SelengkapnyaRatusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan oleh seorang imam di Kolombia sekitar 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaTsunami dahsyat menghantam wilayah ini sekitar 6.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Tokyo, Jepang.
Baca Selengkapnya