FOTO: Perjuangan Warga Palestina di Jalur Gaza Rela Berdesakan Demi Sekantong Tepung
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mencatat, lebih dari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan.
Serangan dan blokade tanpa henti Israel telah membuat warga Palestina di Jalur Gaza semakin kesulitan untuk mendapatkan makanan. Merek harus mengantre panjang, berjam-jam hingga berdesak-desakan.
Situasi itu turut terlihat ketika Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) membagikan bantuan tepung kepada warga di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Selasa (3/12/2024).
Orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan, mengantre panjang mendapatkan bahan makanan tersebut. Mereka terlihat berdesakan ketika menukarkan kupon bantuan.
UNRWA mencatat, lebih dari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan kehausan. Kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi anak-anak yang berpotensi mengalami akibat fatal imbas kurangnya kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
Di sisi lain, akses bantuan menuju Jalur Gaza kini semakin terbatas. Dalam keterangan tertulisnya pada Senin (2/12/2024), UNRWA mengungkapkan pihaknya mengambil keputusan sulit untuk menghentikan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
"Kami telah mengambil keputusan sulit untuk menghentikan pengiriman bantuan melalui Kerem Shalom. Ini adalah titik persimpangan utama untuk bantuan kemanusiaan ke #Gaza, dan jalan keluar dari sana belum aman selama berbulan-bulan," ungkap UNRWA dalam akun resmi Instagram.
Penghentian pengiriman bantuan ini dilakukan setelah sebuah konvoi truk bantuan dicuri oleh geng bersenjata pada 16 November lalu. "Kemarin, kami mencoba membawa beberapa truk makanan dan mereka semua diambil," lanjutnya.
UNRWA menuntut Israel untuk melindungi pekerja bantuan dan kemanusiaan serta memastikan bantuan dapat terkirim ke Jalur Gaza dengan aman.
"Tanggung jawab untuk melindungi pekerja bantuan dan pasokan terletak pada Negara Israel sebagai kekuatan pendudukan. Mereka harus memastikan bantuan mengalir ke Gaza dengan aman," kata UNRWA.