FOTO: Potret Puluhan Bayi Prematur Tanpa Orang Tua Dievakuasi dari RS Al-Shifa Gaza ke Mesir
Proses evakuasi ini dilakukan setelah Israel menyerang dan mengambil alih kendali RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
Proses evakuasi ini dilakukan setelah Israel menyerang dan mengambil alih kendali RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
FOTO: Potret Puluhan Bayi Prematur Tanpa Orang Tua Dievakuasi dari RS Al-Shifa Gaza ke Mesir
Sebanyak 28 bayi prematur dievakuasi dari RS Al-Shifa, Jalur Gaza, yang disebut WHO sebagai 'zona kematian'. Bayi-bayi tersebut dibawa ke Mesir pada Senin (20/11), ketika pejabat Palestina mengatakan Israel menyerang RS Indonesia di Gaza utara.
Sebelumnya, beberapa bayi di RS Al-Shifa meninggal dunia setelah inkubator tidak bisa berfungsi karena kekurangan bahan bakar selama serangan Israel.
Al Jazeera melaporkan, bayi-bayi tersebut diangkut ke RS Bersalin Al-Helal L-Emirati di Rafah, Gaza selatan pada Minggu (19/11), sehingga kondisi mereka dapat stabil sebelum melakukan perjalanan ke Mesir pada keesokan harinya.
“Tiga bayi masih dirawat di rumah sakit Emirat dan terus menerima perawatan,” kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada kantor berita Reuters dikutip Al Jazeera.
“Semua bayi sedang berjuang melawan infeksi serius dan terus membutuhkan perawatan kesehatan.”
Pekan lalu, pasukan Israel merebut RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, untuk mencari apa yang mereka katakan sebagai jaringan terowongan Hamas dan pusat komando yang dibangun di bawah kompleks tersebut. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.
Beberapa Orang Tua Bayi Prematur Tersebut Tewas
Juru bicara Bulan Sabit Merah Nebal Farsakh mengatakan kepada BBC bahwa beberapa orang tua bayi prematur tersebut tewas dalam serangan udara Israel. BBC tidak dapat memverifikasi hal ini secara independen.
Nebal Farsakh mengatakan, orang tua yang selamat telah diperintahkan untuk meninggalkan Kota Gaza, tempat rumah sakit al-Shifa berada, sebelum bayi-bayi tersebut dievakuasi. Sementara, keberadaan mereka saat ini tidak diketahui.
Kementerian Kesehatan Gaza melalui halaman Facebook mereka mendesak orang tua bayi-bayi tersebut untuk bergabung kembali dengan bayi mereka di rumah sakit di Rafah.
Momen puluhan petugas medis dengan inkubator menanti kedatangan bayi-bayi prematur yang dievakuasi dari RS Al-Shifa, Jalur Gaza, di Mesir, Senin (20/11/2023).