Di tengah kehancuran yang melanda Gaza akibat konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, secercah harapan muncul dari sebuah kamp tenda yang menampung para pengungsi di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
FOTO: Saat Bom Menghancurkan Gaza, Pelatih Tinju Ini Bertekad Beri Semangat Gadis-Gadis Palestina Melawan Ketakutan
Di tempat yang penuh dengan kesedihan, pelatih tinju Palestina, Osama Ayoub, berdedikasi untuk memberikan semangat dan harapan kepada para gadis muda Palestina melalui olahraga tinju. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Osama Ayoub, seorang pelatih tinju yang telah lama berkecimpung dalam dunia olahraga, memutuskan untuk menggunakan keahliannya sebagai alat untuk memberikan dukungan moral dan fisik kepada para gadis yang tinggal di kamp pengungsian. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Dengan latar belakang suara ledakan dan sirene, Ayoub tetap teguh melatih para gadis, mengajarkan mereka teknik-teknik tinju dan memberikan motivasi untuk tetap kuat di tengah situasi yang sulit. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Para gadis yang mengikuti pelatihan Ayoub datang dari berbagai latar belakang, namun mereka semua memiliki satu kesamaan: keinginan untuk menemukan pelarian dari kenyataan yang keras dan membangun masa depan yang lebih baik. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Tak ada sarung tinju maupun matras, mereka Latihan hanya di atas tanah beralaskan tikar. Mereka berlatih dengan semangat dan mengekspresikan tekadnya untuk tidak menyerah. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Di tengah ancaman serangan Udara Israel yang masih menghantui, Osama Ayoub dan para gadis pejuangnya tetap berdiri teguh, menunjukkan bahwa meskipun bom menghancurkan Gaza, semangat dan harapan tidak akan pernah padam. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Mereka adalah simbol ketahanan dan keberanian, menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Dengan dedikasinya, Ayoub tidak hanya melatih para gadis menjadi petinju. tetapi juga membantu mereka menemukan kekuatan dalam diri mereka untuk melawan ketakutan. Foto: REUTERS / Hatem Khaled