Gara-Gara Petasan, Polusi di New Delhi 30 Kali Lipat Makin Parah
Perayaan Diwali yang meriah, dengan penggunaan kembang api dan petasan, berkontribusi pada pencemaran udara yang semakin parah di New Delhi, India.
Kualitas udara di New Delhi, ibu kota India, mengalami penurunan yang signifikan dan mencapai kondisi yang sangat parah dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan dari BBC pada Rabu (30/10/2024), tingkat polusi di sejumlah lokasi di kota ini telah melampaui batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 25-30 kali lipat.
Para ahli memperingatkan bahwa keadaan ini akan semakin memburuk dalam beberapa hari ke depan disebabkan oleh faktor cuaca, penggunaan petasan selama festival Diwali, serta pembakaran sisa tanaman di negara bagian sekitar.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
Setiap tahun, New Delhi dan beberapa kota di utara India melaporkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi antara bulan Oktober hingga Januari, yang berdampak pada gangguan aktivitas bisnis serta penutupan sekolah dan kantor.
Data dari situs web Safar yang dikelola pemerintah menunjukkan bahwa tingkat partikel halus (PM 2.5) yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit telah mencapai angka 350 mikrogram per meter kubik di beberapa area pada Senin (28/10).
Menurut informasi dari situs tersebut, kualitas udara dianggap sangat buruk ketika tingkat PM 2.5 berkisar antara 300 hingga 400, dan dikategorikan sebagai parah ketika batasnya mencapai 400-500. Kondisi ini menunjukkan bahwa polusi udara di New Delhi telah mencapai titik kritis yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
Perayaan Diwali yang berlangsung meriah menjadi pemicu suasana yang penuh keceriaan
Setiap musim dingin, New Delhi mengalami kabut tebal yang disebabkan oleh kombinasi asap, debu, rendahnya kecepatan angin, emisi kendaraan, dan pembakaran jerami. Pada bulan November dan Desember, petani di Punjab dan Haryana yang berdekatan membakar sisa-sisa tanaman mereka untuk membersihkan lahan.
Kelompok pertanian berpendapat bahwa mereka memerlukan dukungan finansial dan teknis untuk menemukan metode alternatif dalam pengelolaan sisa tanaman, namun program pemerintah yang ada belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Selain itu, asap yang dihasilkan dari petasan selama Perayaan Diwali turut memperburuk keadaan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Delhi telah memberlakukan larangan total terhadap pembuatan, penyimpanan, dan penjualan kembang api menjelang festival yang berlangsung akhir pekan ini. Meskipun demikian, larangan tersebut seringkali tidak efektif, karena masyarakat masih bisa mendapatkan kembang api dari negara bagian lain.
Pemerintah Delhi telah mengimplementasikan Graded Response Action Plan (GRAP) atau Rencana Tindakan Respons Terukur sebagai langkah untuk mengatasi masalah polusi. Rencana ini mencakup larangan terhadap semua kegiatan yang menggunakan batu bara dan kayu bakar, serta penggunaan generator diesel untuk layanan yang tidak mendesak.
Otoritas setempat telah memberikan peringatan kepada warga untuk sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah dan membatasi kegiatan konstruksi di kawasan tersebut. Selain itu, mereka juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum sebagai upaya untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor.