Hamas dan Jihad Islam Palestina Bebaskan Tiga Tawanan Kendati Israel Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Sementara itu, tawanan Palestina yang dibebaskand dari penjara Israel dipaksa memakai baju bergambar bintang Daud.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam Palestina membebaskan tiga tawanan Israel pada Sabtu (15/2) kendati Israel melanggar perjanjian gencatan senjata. Tiga tawanan ini ditukar dengan ratusan tawanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Ini merupakan pembebasan tawanan terakhir sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari lalu. Tiga tawanan yang dibebaskan yaitu warga Israel-Amerika Sagui Dekel-Chen, warga Israel-Rusia Sasha Trupanov, dan warga Israel-Argentina Yair Hirn. Ketiganya diserahkan kepada Palang Merah sebelum dibawa ke Israel.
Dikutip dari France 24, Minggu (16/2), para tawanan ini membawa pulang tas berisi hadiah dari Hamas.
Sebelumnya Hamas menyatakan tidak akan membebaskan tiga tawanan tersebut karena pasukan penjajah Israel masih tetap melakukan serangan di Gaza dan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, sejumlah bus membawa para tawanan Palestina dar penjara Ofer di Israel menuju Ramallah, Tepi Barat, seperti dilaporkan jurnalis AFP.
Sejumlah bus juga membawa tawanan Palestina dari penjara Israel di gurun Negev menuju Jalur Gaza.
Menurut kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, mereka yang dibebaskan dari penjara Israel adalah 36 orang yang menjalani hukuman seumur hidup, 24 di antraranya akan dideportasi berdasakan kesepakatan gencatan senjata.
Tawanan Palestina yang dibebaskan ini dipaksa memakai baju bergambar bintang Daud dengan logo penjara Israel. Para tawanan melepas baju tersebut dan membakarnya ketika mereka tiba di titik penerimaan di Khan Younis, Gaza.