Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hamas: Perpecahan selama ini tidak menolong kami

Hamas: Perpecahan selama ini tidak menolong kami Fatah dan Hamas Palestina. ©REUTERS/Mohammed Salem

Merdeka.com - Tanpa campur tangan Mesir selama ini setia menjadi penengah, Hamas dan Fatah akhirnya bersepakat mengakhiri perpecahan sejak pertengahan 2007. Komitmen bersejarah itu tercipta Rabu pekan lalu di Kota Gaza.

Menurut komitmen diteken kedua pihak, pemerintahan sementara Hamas dan Fatah bakal dibentuk dalam lima pekan. Rezim transisional ini bertugas menyiapkan pemilihan umum parlemen dan presiden dalam setengah tahun berikutnya.

Pemerintahan bersama ini pernah terbentuk lewat kesepakatan Makkah, Maret 2007. Namun Amerika Serikat dan Israel menolak mengakui rezim itu dengan alasan Hamas adalah organisasi teroris. pemerintahan koalisi hanya bertahan tiga bulan. Bentrokan pecah antara Hamas dan Fatah berakibat pada terbelahnya Jalur Gaza dan Tepi Barat. 

Amerika bersama sekutu istimewa mereka, Israel, menolak perjan rekonsiliasi itu. Kedua negara menyatakan tidak akan menyokong pemerintahan bersama Hamas dan Fatah. Amerika dan Israel sama-sama mengancam memutuskan bantuan bagi Palestina.

Di tengah gangguan komunikasi, Ahmad Yusuf, penasihat Perdana Menteri Ismail Haniyah, memberi penjelasan seputar kesepakatan damai Hamas dan Fatah itu. Kadang pertanyaan mesti diulang karena dia tidak bisa mendengar dengan jelas.

Berikut penuturan Ahmad Yusuf saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya Selasa lalu.

Bagaimana Hamas dan Fatah bisa mencapai kesepakatan damai?

Sebenarnya apa yang disebut perjanjian rekonsiliasi ini belum tercapai. Dalam lima pekan insya Allah akan terbentuk pemerintahan transisi bekerja selama setengah tahun. Setelah itu kami bisa menggelar pemilihan umum parlemen dan presiden. 

Anda yakin kesepakatan ini bisa dilaksanakan?

Saya pikir kami saat ini ada kebulatan tekad untuk maju terus dan melaksanakan kesepakatan rekonsiliasi. Kami tahu Israel mengancam menyabotase perjanjian ini. Namun ada kemauan dari rakyat agar kami tetap melaksanakan komitmen rekonsiliasi tanpa mempedulikan ancaman dan tipu daya Israel.

Ganjalan utama dalam pelaksanaan komitmen rekonsiliasi ini adalah soal pembagian kekuasaan. Bagaimana Hamas dan Fatah berkompromi mengenai hal ini? 

Berdasarkan suara rakyat, Hamas dan Fatah sama-sama memperoleh dukungan lebih dari 25 persen. Sehingga Hamas dan Fatah bisa bekerja sama membentuk pemerintahan bersatu untuk membebaskan bangsa Palestina.

Kenapa Hamas masih percaya kepada Fatah?

Karena banyak hal mesti dikerjakan kedua pihak. Dalam politik Anda  harus melihat kondisi di lapangan dan kami perlu memperkuat persatuan nasional. Kami tidak bisa bertindak sendiri dalam perjuangan membebaskan bangsa Palestina.

Kami perlu memastikan semua pihak bisa masuk dalam pemerintahan gabungan ini karena masih dalam penjajahan. Kami harus melawan penjajahan Israel.  Kami tidak bisa sendirian menghadapi Israel.

Apakah rekonsiliasi ini merupakan manuver politik Abbas terpojok lantaran perundingan dengan Israel mandek?

Kami saat ini cukup yakin pemerintahan bersama bisa menjalankan program-program bagi bangsa Palestina sedang dalam penjajahan. Semua pihak mesti sadar bukan hanya Fatah atau Abbas berhak berunding dengan Israel.

Kelompok islamis dan nasionalis nantinya sama-sama berkepentingan menentukan masa depan pembicaraan damai dengan Israel. Semua pihak dalam pemerintahan koalisi nantinya bakal memutuskan strategi apa akan dijalankan menghadapi Israel. Apakah perlu perundingan dihentikan lantaran Israel tidak serius mencari upaya penyelesaian damai.

Jadi menurut Anda, sekarang saat tepat membangun pemerintahan persatuan nasional?

Kini merupakan saat tepat karena kedua pihak sama-sama kalah. Israel adalah satu-satunya pemenang setelah Israel berhasil membelah Gaza dan Tepi Barat serta ada dua pemerintahan Hamas dan Fatah. Ini memperlemah persatuan bangsa Palestina. Perpecahan ini tidak menolong sama sekali.

Jadi kami sangat yakin pemerintahan bersama bentukan Hamas dan Fatah bisa memperkuat persatuan rakyat Palestina. Pemerintahan gabungan ini nantinya bakal mengurus masalah-masalah timbul akibat pendudukan Israel. Pemerintahan bersama ini bakal merumuskan kebijakan politik dan militer bersama buat menghadapi penjahan Israel. Kami tidak bisa membiarkan Abbas terus berbicara atas nama rakyat Palestina.

Dengan komitmen rekonsiliasi, berarti Hamas siap mengakui Israel?

Kami tahu Israel menetapkan syarat dan berusaha menekan Presiden Abbas agar menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris. Israel mengancam akan memutuskan bantuan jika pemerintahan bersama Hamas dan Fatah terbentuk. Kami sadar sokongan dari negara-negara Arab dan muslim serta dukungan komunitas-komunitas pro-Palestina bakal mengalahkan semua tipu daya Israel itu. 

Amerika Serikat dan Israel telah menyatakan menentang kesepakatan rekonsiliasi ini. Lantas bagaimana pemerintahan persatuan itu bisa bekerja?

Kami sangat yakin Israel selama ini terus mengupayakan agar perpecahan di antara kami kian tajam. Namun kami sadar terus berlanjutnya perpecahan di antara kami tidak disukai rakyat Palestina. Jadi kami harus mengakhiri perpecahan ini, kami harus bekerja sama untuk proyek nasional, kami harus bergandengan tangan.

Dengan sokongan negara-negara Arab dan muslim serta komunitas-komunitas lainnya membuat kami kian yakin perlunya memperkuat persatuan nasional.

Dengan terciptanya persatuan antara penduduk Gaza dan Tepi Barat, berarti bangsa Palestina siap melancarkan intifadah ketiga?

Kami ingin memperkuat perjuangan kami. Kami akan terus melanjutkan perjuangan dengan cara kekerasan dan non-kekerasan menghadapi Israel.

Lewat kesepakatan rekonsiliasi ini, Anda melihat ada isyarat bangsa Palestina siap memulai intifadah?

Kami ingin memobilisasi semua pihak untuk memperkuat perjuangan kami menghadapi Isreal di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Negara-Negara Arab Bungkam Tidak Menolong Palestina? Ini Alasannya Kata Sejarawan
Mengapa Negara-Negara Arab Bungkam Tidak Menolong Palestina? Ini Alasannya Kata Sejarawan

Di tengah semakin brutalnya agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, banyak pihak mengkritik kebungkaman para pemimpin negara-negara Arab.

Baca Selengkapnya
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel

AS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Israel Tak Mau Akhiri Perang di Gaza, Perundingan Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal
Israel Tak Mau Akhiri Perang di Gaza, Perundingan Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal

Perundingan gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Namun tidak dihadiri perwakilan Israel.

Baca Selengkapnya
Reaksi Israel Tahu Hamas-Fatah Berdamai Demi Palestina Bersatu, Langsung Murka Kebakaran Jenggot
Reaksi Israel Tahu Hamas-Fatah Berdamai Demi Palestina Bersatu, Langsung Murka Kebakaran Jenggot

Berikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.

Baca Selengkapnya
Pejabat Israel Akui Kemampuan Militer Hamas Meningkat, Semakin Sulit Untuk Dikalahkan
Pejabat Israel Akui Kemampuan Militer Hamas Meningkat, Semakin Sulit Untuk Dikalahkan

62 persen publik Israel tak yakin militer mereka bisa kalahkan Hamas.

Baca Selengkapnya
Militer Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang
Militer Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang

Militer Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang

Baca Selengkapnya
Media Israel Akhirnya Akui Dunia Lebih Mendukung Palestina dan Citra Israel Kian Memburuk
Media Israel Akhirnya Akui Dunia Lebih Mendukung Palestina dan Citra Israel Kian Memburuk

Sementara itu, warga Israel dianggap sebagai teroris oleh sebagian besar dunia.

Baca Selengkapnya
Tamparan Keras dari Yahudi Anti Zionis ke para Pemimpin Muslim Pendukung Israel
Tamparan Keras dari Yahudi Anti Zionis ke para Pemimpin Muslim Pendukung Israel

Kelompok Yahudi anti-zionis sindir pemimpin negara Islam yang seolah membela Israel dan mengutuk perbuatan Hamas.

Baca Selengkapnya
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Mantan Bos Mossad Israel: Kami Tidak Mampu Kalahkah Hamas dan Jihad Islam
Mantan Bos Mossad Israel: Kami Tidak Mampu Kalahkah Hamas dan Jihad Islam

Mantan Bos Mossad: Kami Tidak Bisa Kalahkah Hamas dan Jihad Islam

Baca Selengkapnya
"Jika Pemimpin Dunia Bilang Israel Punya Hak untuk Membela Diri, Di mana Mereka saat Rakyat Palestina Dibunuh dengan Kejam?"

Perang antara Israel dan Palestina kembali Pecah. Usai para pejuang Palestina menyerang, Israel membombardir Gaza dengan sadis.

Baca Selengkapnya
Aksi Boikot Produk Tak Mempan Hentikan Agresi Israel ke Palestina, JK Sarankan Jokowi Galang Diplomasi Kemanusiaan
Aksi Boikot Produk Tak Mempan Hentikan Agresi Israel ke Palestina, JK Sarankan Jokowi Galang Diplomasi Kemanusiaan

JK mengatakan, upaya yang dapat dilakukan sejumlah negara yang mendukung penghentian perang Israel saat ini dengan membuka ruang dialog.

Baca Selengkapnya