Ingin Cari Fosil di Pantai, Bocah 8 Tahun Malah Temukan Gesper Viking Berusia 900 Tahun
Bocah delapan tahun asal Swedia menemukan artefak zaman Viking ketika sedang berlibur di pantai dengan keluarganya.
Bocah delapan tahun asal Swedia menemukan artefak zaman Viking ketika sedang berlibur di pantai dengan keluarganya.
Ingin Cari Fosil di Pantai, Bocah 8 Tahun Malah Temukan Gesper Viking Berusia 900 Tahun
Pulau Gotland sejak lama menjadi tempat di mana sejarah dan arkeologi hidup bersamaan. rusia 8 tahun yang bernama Bruno Tillema.
Bocah bernama Bruno Tillema dan keluarganya itu menjelajahi pantai yang indah dengan harapan menemukan fosil-fosil kuno yang mungkin tersembunyi di sana.
-
Siapa yang menemukan artefak Viking? Arkeolog Norwegia dari proyek 'Secrets of the Ice' menemukan mata panah zaman Viking saat melakukan survei di Pegunungan Jotunheimen.
-
Dimana artefak Viking ditemukan? 'Kami sedang melakukan survei di situs es di Pegunungan Jotunheimen, ketika kami melihat ujung sebuah anak panah mencuat dari balik bebatuan,' jelas tim Secrets of the Ice dalam unggahannya di media sosial, seperti dilansir Heritage Daily.
-
Bagaimana cara menemukan artefak di makam Viking? Awalnya Oddbjorn menemukan sebuah batu aneh yang mirip batu nisan. Dia lalu meminta pakar agar mendatangi rumahnya.
-
Kenapa arkeolog menemukan harta karun Viking? Awalnya seorang petani ingin membangun jalan traktor untuk lahan pertaniannya, ia kemudian memanggil arkeolog untuk menyurvei tempat tersebut.
-
Bagaimana arkeolog menemukan harta karun Viking? Ketika penggalian, dua arkeolog itu menemukan empat cincin lengan perak besar dengan hiasan yang berbeda-beda.
-
Siapa yang menemukan tengkorak Viking? Arkeolog Jerman menemukan bahwa tengkorak tiga wanita Viking abad pertengahan yang ditemukan di Laut Baltik, Pulau Gotland, Swedia, menunjukkan bukti adanya prosedur aneh untuk memanjangkan tengkorak mereka.
Bruno penasaran dengan fosil karena dia baru saja diberi hadiah buku tentang fosil. Dengan buku itu sebagai panduannya, dia tekun memeriksa tanah di bawah kakinya untuk pencarian potongan sejarah yang tersembunyi.
Namun, alih-alih menemukan fosil, mata Bruno tertuju pada sesuatu yang tidak biasa. Sebuah objek logam berwarna coklat tua, dengan bentuk segitiga yang tampaknya diukir dengan sangat teliti, muncul di hadapannya. Tanpa ragu, Bruno mengambilnya. Dia mengira mungkin itu adalah bagian dari rumah atau bangunan kuno yang mungkin pernah berdiri di pulau ini.
Kejutan sebenarnya datang ketika ibunya melihat apa yang dipegang Bruno. Kedua orangtuanya tidak percaya itu adalah artefak sejati. Mereka memutuskan untuk berkonsultasi dengan arkeolog setempat untuk mencari tahu lebih lanjut tentang temuan ini.
Para ahli segera memastikan bahwa objek misterius yang ditemukan Bruno adalah gesper perunggu dari era Viking. Lebih mengejutkan lagi, gesper tersebut memiliki bentuk unik yang menyerupai kepala hewan dan diperkirakan berusia lebih dari 900 tahun. Temuan ini mengungkapkan potongan sejarah yang lama terkubur di tanah Gotland.
Penggalian lanjutan yang dilakukan di area tersebut menghasilkan penemuan lain yang mengejutkan, yaitu gesper Viking kuno lainnya yang berbentuk cincin. Keduanya adalah artefak yang berharga dan langka yang memberikan wawasan berharga tentang budaya dan gaya hidup masa lalu.
Menurutarkeolog, gesper-gesper perunggu ini digunakan pada pakaian selama Zaman Besi Akhir dan awal Zaman Viking. Gesper berbentuk cincin ditemukan di makam pria dan wanita, sementara yang berbentuk kepala hewan biasanya ditemukan di makam perempuan. Temuan ini memberikan gambaran mendalam tentang cara hidup masyarakat Viking pada masa itu.
Sumber: Arkeonews
Ahli menduga artefak-artefak ini mungkin pernah terkubur dalam sebuah makam yang kini sudah rusak dan muncul ke permukaan karena aktivitas pertanian atau perkembangan alamiah lainnya.
Pemerintah setempat berencana untuk melestarikan artefak-artefak bersejarah ini dan menambahkannya ke dalam koleksi mereka. Temuan Bruno telah menjadi berita yang menginspirasi dan menakjubkan bagi banyak orang, membuktikan bahwa sejarah seringkali tersembunyi di tempat yang paling tidak terduga.