Ini Film yang Pertama Kali Dibuat di Dunia, Saksikan di Sini
Merdeka.com - Jika Anda gemar menonton film, Anda mungkin bertanya-tanya, "Film apa yang pertama kali dibuat?"
Pada akhir tahun 1880-an, orang-orang mulai berekspremine dengan foto, lalu mencoba memadankannya dengan ilusi gambar bergerak. amun teknologi dan kesulitan untuk menangkap video semacam itu membuat gambar bergerak atau film menjadi hal yang langka.
Untuk jawaban pertanyaan di atas, The Horse in Motion adalah film pertama yang dibuat di dunia pada tahun 1878.
-
Apa film pertama di Indonesia? Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia.
-
Siapa sutradara film pertama di Indonesia? Saat itulah ia resmi menjadi sutradara film pertama di Indonesia.
-
Kapan Hari Film Sedunia pertama kali dirayakan? Hari Film Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 2020 lalu.
-
Apa nama bioskop pertama di Medan? Bioskop tersebut bernama De Oranje Bioscoop yang pada saat itu masih menayangkan film-film bisu yang menceritakan kisah orang-orang Belanda maupun Eropa.
-
Film apa yang diproduksi The Teng Chun pertama kali? Setelah belajar di Shanghai dengan hasil karya pertamanya berjudul Whell of Desteny yang masih tergolong film bisu, ia kembali ke Hindia Belanda pada tahun 1930.
Dikutip dari laman Heads Up, Senin (13/3), film ini dibuat menggunakan beberapa kamera dan merakit gambar-gambar terpisah menjadi satu gambar bergerak.
Film ini dibuat untuk menjawab secara ilmiah pertanyaan yang diperdebatkan secara populer selama era ini: Apakah keempat kuku kuda pernah lepas dari tanah pada saat yang sama saat kuda itu berlari kencang?
Video tersebut membuktikan bahwa mereka memang ada dan, yang lebih penting, lahirlah fotografi gerak.
Nonton di sini:
Pada 1895, muncul film kedua berjudul Arrival of a Train. Film senyap ini berdurasi hanya 50 detik.
Film ini menampilkan masuknya satu kereta yang ditarik oleh lokomotif uap ke stasiun kereta di La Ciotat, Prancis.
Ini adalah tampilan tunggal yang belum diedit yang mengilustrasikan aspek kehidupan sehari-hari, dan film tersebut terdiri dari satu bidikan real-time berkelanjutan.
Ada juga legenda urban yang terkait dengan film ini yang mengatakan ketika film ini pertama kali ditayangkan, penonton sangat ketakutan dengan gambar kereta seukuran manusia yang meluncur ke arah mereka sehingga orang-orang berteriak dan berlari ke belakang ruangan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 1900-an, masyarakat saat itu menyebutnya sebagai "Toneel Melajoe" atau "Komedi Stamboel".
Baca SelengkapnyaPada 1907 jadi tahun pertama kemunculan bioskop di Kota Kembang. Letaknya ada di sekitar alun-alun Kota Bandung, dengan gedung tenda bilik sederhana.
Baca SelengkapnyaDengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.
Baca SelengkapnyaHari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaAl Hambra adalah bioskop pertama di Jogja. Pada awal kemunculannya, bioskop ini dibagi menjadi dua kelas berdasarkan status sosial masyarakat pada saat itu.
Baca SelengkapnyaTempat pemutaran film pertama di Kota Medan yang sudah ada sejak akhir abad 19.
Baca Selengkapnya“Alam Ara” adalah film bersejarah dalam industri perfilman India karena merupakan film bersuara pertama di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, Banda Aceh memiliki kisah dan sejarah panjang tentang lahirnya bioskop dan perfilman di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar film fiksi ilmiah terbaik menurut NASA.
Baca SelengkapnyaTahukah kamu jika anime awalnya diciptakan sebagai alat propaganda?
Baca SelengkapnyaKini, film dokumenter telah berkembang menjadi tontonan yang menghibur dengan berbagai genre.
Baca SelengkapnyaMulai Oldboy dari Korea Selatan sampai Fall yang mencuri perhatian di 2022.
Baca Selengkapnya