ISIS ingin mahasiswa di Mosul dipisahkan sesuai jenis kelamin
Merdeka.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah memerintahkan adanya pemisahan antara pria dan wanita di sebuah universitas di Kota Mosul, sebelah utara Irak. Ini seperti dilaporkan media lokal Al-Sumaria News mengutip seorang sumber hari ini.
Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Al-Sumaria News bahwa ISIS meminta profesor dan dekan di universitas itu datang ke pertemuan dan menetapkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan tidak boleh dicampur dalam satu kelas, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (1/8).
Menurut sumber itu, ISIS juga memutuskan bahwa pada tanggal 1 September akan menjadi hari pertama bagi perguruan tinggi untuk membuka pelajaran mereka, di mana pengajaran untuk siswa perempuan dimulai sejak pukul 09.00 sampai 14.00, sementara untuk siswa laki-laki akan belajar dari pukul 14.00 sampai 18.00.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Mengapa Israel menyerang sekolah? Dalam sebuah postingan di X, militer Israel mengatakan sebuah jet tempur Israel telah menggunakan 'senjata presisi' untuk menyerang seorang pejuang Hamas, yang terlibat pada tanggal 7 Oktober.
-
Kapan serangan Israel di sekolah terjadi? Melansir dari akun Instagram @eye.on.palestine, Jumat (12/7) kebiadaban tentara Israel terjadi saat anak-anak tengah bermain sepak bola.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
ISIS juga mengatakan kepada para profesor dan dekan bahwa kurikulum yang melibatkan ilmu hukum dan politik harus diubah, kata sumber itu, tanpa merinci modifikasi apa yang diharapkan.
Kelompok itu juga memerintahkan agar nama departemen seni rupa harus diubah menjadi "sketsa dekoratif," kata sumber itu.
ISIS, yang menjadi berita utama internasional ketika mereka menyatakan sebuah kekhalifahan Islam pada akhir bulan lalu, dan merebut Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada 10 Juni dalam serangan kilat.
Pemisahan jenis kelamin tampaknya menjadi upaya kelanjutan dari ISIS dalam memajukan aplikasi konservatif dari ajaran Islam.
Pada pertengahan Juli, ISIS dilaporkan menyerukan kepada pemilik toko di Mosul instruksi ketat agar menutupi wajah boneka ada di toko mereka.
Sementara warga Kristen di Mosul harus melarikan diri dari kota itu setelah ISIS memperingatkan mereka agar masuk Islam, membayar pajak atau menghdapi kematian. Sedangkan kelompok minoritas lainnya seperti Yazidi dan Syiah Turkumen meninggalkan Mosul usai kelompok Sunni berhaluan garis keras itu mengklaim kekuasaan mereka, menurut laporan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan penampakan sekolah anak Indonesia yang ada di Mekkah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaMereka pun mencoba untuk memanggil satpam untuk membuka gerbang kampusnya.
Baca SelengkapnyaHakim menolak argumen dari murid tersebut dan mendukung keputusan sekolah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaSekte sesat ini sudah beroperasi sejak lama dan kerap menjadi topik perbincangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaPasukan Israel menyita buku pelajaran Palestina dari para siswa yang berada di depan Gerbang Masjid Al-Aqsa.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 40 orang kader ulama utusan dari berbagai pesantren ikut pelatihan
Baca Selengkapnya