Israel Sita Buku Sekolah karena Ada Gambar Bendera Palestina
Pasukan Israel menyita buku pelajaran Palestina dari para siswa yang berada di depan Gerbang Masjid Al-Aqsa.
Pasukan Israel menyita buku pelajaran Palestina dari para siswa yang berada di depan Gerbang Masjid Al-Aqsa.
Israel Sita Buku Sekolah karena Ada Gambar Bendera Palestina
Tindakan ini tampaknya bagian dari yang berkelanjutan pemerintah Israel untuk menggantikan kurikulum Palestina dengan versi mereka sendiri.
Kejadian tersebut melibatkan sejumlah siswa dari dua sekolah yang berlokasi di dalam kompleks Al-Aqsa. Mereka dihentikan oleh pasukan Israel, yang kemudian menyita buku-buku pelajaran dengan bendera Palestina yang tercetak di sampulnya.
Berdasarkan laporan dari saksi mata yang berada di lokasi, buku-buku itu kemudian dikembalikan kepada siswa setelah insiden tersebut.
Penyitaan buku-buku pelajaran Palestina ini merupakan contoh konkret tindakan Israel untuk menggantikan kurikulum Palestina dengan kurikulum Israel.
Para pengajar Palestina telah lama mengungkapkan keprihatinan mereka terkait upaya ini, dengan argumen hal ini bertujuan untuk mengaburkan identitas Palestina dan merevisi sejarah sesuai dengan narasi Israel.
Buku-buku pelajaran yang disensor oleh Israel mencakup logo Otoritas Palestina, bendera Palestina, serta pelajaran yang membahas topik-topik sensitif seperti perjuangan Palestina melawan pendudukan, hak kepulangan, tahanan, pemukiman, dan berbagai aspek lainnya yang relevan dalam konteks konflik Israel-Palestina.
Insiden ini juga terkait dengan peristiwa tentang kurikulum Palestina yang telah terjadi sebelumnya. Sebagai contoh, polisi Israel menyita buku-buku pelajaran yang sedang dikirimkan ke sebuah sekolah swasta di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.
Bahkan, pegawai sekolah Palestina yang sedang mengantar pengiriman buku-buku tersebut ditangkap oleh pihak berwenang Israel.
Meskipun Israel telah mengumumkan rencana besar untuk menginvestasikan dana yang signifikan dalam bidang pendidikan di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki, terutama dengan meningkatkan jumlah siswa yang mengikuti kurikulum Israel, mayoritas siswa Palestina di wilayah tersebut tetap memilih untuk belajar menggunakan kurikulum Palestina.
Hak dasar
Hal ini mencerminkan hak dasar yang dijamin oleh hukum internasional, termasuk Pasal 50 Konvensi Jenewa Keempat dan Pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Kedua pasal tersebut menegaskan hak bangsa-bangsa yang berada di bawah pendudukan untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan keyakinan mereka serta melindungi budaya dan warisan mereka dari perubahan atau penyimpangan yang tidak diinginkan.
Sumber: Middle East Eye
Kasus penyitaan buku-buku pelajaran Palestina oleh Israel terus menjadi sumber ketegangan dan kontroversi dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Penyitaan buku-buku pelajaran ini tidak hanya menjadi masalah pendidikan, tetapi juga menjadi isu yang sangat relevan dalam konteks konflik Israel-Palestina yang kompleks dan berlarut-larut.