ISIS serang AS di Irak diduga pakai senjata kimia
Merdeka.com - Sebuah tangki bermuatan kimia dijatuhkan di pangkalan udara utara Irak di mana pasukan lokal dan Amerika Serikat sedang berada, lapor pemberitaan CNN, mengutip sumber setempat.
Laporan mengatakan tidak ada pasukan AS terluka atau terlihat terinfeksi racun gas berasal dari tangki kimia tersebut, dalam serangan Selasa kemarin di pangkalan udara Qayyara.
Pasukan langsung pergi memeriksa tangki tersebut dan melakukan dua kali uji tes lapangan. Mereka menemukan kecurigaan dalam tes pertama dengan hasil positif dan berikutnya adalah negatif.
-
Kenapa Israel menyerang fasilitas nuklir Irak? Israel takut jika fasilitas nuklir di Irak itu bisa selesai dan beroperasi, maka akan mengancam mereka.
-
Dimana semburan gas terjadi? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Bagaimana Brigade al-Qassam menembak rudal? Dari video tersebut, para pejuang al-Qassam menggunakan peluru kendali (rudal) buatan China, HJ-8 'Red Arrow'. Senjata itu berhasil mengarah sasaran ke tentara Israel hingga terjadi ledakan hebat dan membuat mereka berhamburan dan panik.
Markas militer AS sebelumnya digunakan untuk persiapan penyerangan merebut kembali Kota Mosul dari tangan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
Sumber Pentagon mengatakan, awal bulan ini bahwa jet tempur AS sudah membombardir gedung-gedung dekat utara kota Mosul di mana kelompok ISIS memiliki pabrik produksi senjata kimia.
"Target adalah markas ISIS yang digunakan juga untuk produksi senjata kimia, termasuk klorin dan gas berbahaya," kata Letnan Jenderal Pasukan Udara Jeffrey Harrigian di Pentagon, menurut sumber AP, dikutip dari laman RT.com , Rabu (21/9).
Namun demikian, belum ada rincian seperti apa senjata kimia yang dimaksud dan digunakan oleh ISIS.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel dilaporkan meluncurkan rudal ke Iran pada Jumat dini hari sebagai balasan atas serangan akhir pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaIsrael dilaporkan menyerang Iran pada Jumat dini hari, sebagai serangan balasan akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPihak Iran menegaskan, ledakan yang terjadi bukan karena serangan Israel
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Baca SelengkapnyaNamun, serangan yang dilakukan oleh para tentara zionis tersebut dilaporkan hanya menimbulkan kerusakan ringan saja.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan ke markas mata-mata Israel merupakan balasan atas kematian komandan mereka, Sayyed Razi Mousavi.
Baca SelengkapnyaKantor berita Fars melaporkan bahwa Israel menyerang sejumlah pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya Teheran.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel terhadap Iran hanya sebatas pada target militer, bukan fasilitas nuklir atau minyak.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat secara eksplisit meminta Israel untuk tidak menyerang fasilitas minyak dan nuklir, dan tampaknya Israel mengikuti saran tersebut.
Baca Selengkapnya