Junta Militer Myanmar Bom Pasar di Wilayah Tambang, 15 Warga Sipil Terbunuh
Negara bagian di Myanmar yang menjadi target ini memiliki tambang batu giok terbesar.
Junta militer Myanmar kembali dilaporkan melakukan serangan udara yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Serangan udara junta Myanmar menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai 10 lainnya di sebuah pasar di daerah pertambangan emas di negara bagian Kachin utara," ungkap juru bicara kelompok pemberontak etnis yang menguasai wilayah tersebut kepada AFP pada Minggu (12/1).
Menurut juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), Kolonel Naw Bu, serangan terjadi sekitar pukul 11:00 pada Sabtu (12/1).
"Semua yang tewas adalah warga sipil termasuk penambang emas dan pemilik toko lokal," jelasnya.
KIA, yang memiliki sekitar 7.000 pejuang, telah terlibat dalam konflik dengan militer selama bertahun-tahun untuk memperoleh otonomi dan kontrol atas sumber daya di negara bagian Kachin, yang kaya akan tambang batu giok dan unsur tanah berat langka yang sebagian besar diekspor ke China.
Naw Bu menjelaskan, serangan tersebut terjadi di area pertambangan di Tanaing Township, bagian barat negara bagian Kachin. Media lokal menunjukkan gambar yang menggambarkan kawah besar di tengah area yang hancur total akibat serangan tersebut.
Sebelumnya, serangan udara oleh tentara Myanmar juga menargetkan sebuah desa yang dikuasai oleh kelompok etnis minoritas bersenjata, yang mengakibatkan sekitar 40 orang tewas dan sedikitnya 20 lainnya terluka, menurut laporan pihak berwenang kelompok tersebut dan sebuah badan amal lokal pada hari Kamis (9/1). Mereka juga menyatakan, ratusan rumah terbakar akibat kebakaran yang dipicu oleh pengeboman tersebut.