Kapal penuh WNI terbalik di Johor Bahru, 8 tewas puluhan hilang
Merdeka.com - Otoritas Laut Malaysia menemukan jasad delapan Warga Negara Indonesia yang menumpangi kapal terbalik di Perairan Johor Bahru. Channel News Asia melaporkan lebih dari 20 orang lainnya masih belum ditemukan sampai berita ini dilansir, Minggu (24/7).
Pada operasi pencarian hari ini, ditemukan dua jasad lelaki dan dua perempuan, menyusul empat jenazah lain yang sudah berhasil dievakuasi dini hari tadi. Sedangkan korban yang berhasil diselamatkan nelayan lokal, tim SAR, dan Angkatan Laut Negeri Jiran sebanyak 34 orang.
Dari 34 korban selamat, otoritas laut Malaysia menyatakan mereka terdiri atas 26 laki-laki serta delapan perempuan. "Kami fokus mencari korban yang masih hilang di jarak tiga nautikal mil dari lokasi terbaliknya kapal," kata Rahmat Othman, Kepala Polisi Kota Tinggi.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Kejadian nahas ini terjadi pada Sabtu 23 Juli, menjelang tengah malam waktu setempat. Diduga kuat kapal yang berangkat dari Batam tersebut ditumpangi mayoritas para buruh migran tanpa dokumen yang melewati jalur tidak resmi. Masing-masing penumpang membayar antara 500 hingga 1.200 Ringgit kepada pemilik kapal untuk diseberangkan ke Negeri Jiran. Hanya tiga orang penumpang kapal memiliki paspor.
"Kapal terbalik ketika muncul gelombang setinggi dua meter," kata Kepala Imigrasi Johor Bahru Rohaizi Bahari.
Saat ini Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru telah dihubungi untuk koordinasi lebih lanjut dengan para korban selamat.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca Selengkapnya