Kisah pelajar SD meniti jembatan darurat ke sekolah
Merdeka.com - Parahnya kondisi anak-anak sekolah dasar Indonesia yang berangkat sekolah melalui jembatan hampir roboh rupanya menjadi perhatian sejumlah media asing.
Tahun lalu surat kabar asal Inggris the Daily Mail menurunkan laporan kisah anak-anak sekolah di Desa Sanghiang Tanjung, Kabupaten Lebak, Banten, yang harus meniti jembatan miring di atas Sungai Ciberang. Mereka berani mempertaruhkan keselamatan nyawa demi mencapai sekolah untuk mengikuti pelajaran.
Jembatan itu tampak miring dan hampir roboh akibat diterjang hujan deras dan banjir. Pilar penahan jembatan di seberang sungai itu roboh sehingga jembatan kayu itu miring ke satu sisi dan anak-anak sekolah itu harus berpegangan di atas jembatan yang bergoyang.
-
Bagaimana anak SD belajar Bahasa Inggris? Kalian bisa memulainya dengan belajar grammar serta memperbanyak kosa kata Bahasa Inggris dan artinya.
-
Siapa yang membantu siswa SD menyeberangi sungai? Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono membenarkan ada anggotanya yang sukarela membantu siswa SD menyeberangi sungai karena jalur itu merupakan jalan pintas dibanding memutar sejauh 1,3 kilometer.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana siswi SMK memberi sinyal bahaya? Siswi SMK di Surabaya yang diperkosa anggota TNI sempat meminta pertolongan dengan cara memberi isyarat atau kode tangan mengepal pada orang di sekitarnya.
Rupanya kondisi serupa juga dialami anak-anak sekolah di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Surat kabar the Sun juga asal Inggris, kembali mengangkat kisah anak-anak sekolah itu kemarin. Dalam situs media itu terpampang foto-foto anak-anak sekolah yang sedang meniti jembatan miring sambil bergantungan pada tali jembatan di atas sungai.
Mereka tinggal di Desa Sumua Bana dan harus melalui jembatan di atas sungai untuk menuju sekolah di Kota Padang. Siswa berseragam putih-merah itu tampak sedang bergantungan pada pegangan jembatan sambil meniti tali tempat kaki berpijak. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan aksi heroik Babinsa yang membantu warga menyeberangi jembatan yang rusak, warganet beri pujian.
Baca SelengkapnyaSatu unit odong-odong yang ditumpangi 40 siswa SMA Negeri 1 Wiradesa terperosok ke parit di Pekalongan, Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaMeski harus bergelantung di atap agar seragam tak basah, perempuan itu tampak bahagia.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaJika pada umumnya sekolah menyewa sebuah bus untuk membawa para muridnya study tour, berbeda dengan SD satu ini.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca Selengkapnya