Konflik Makin Panas, Iran Berencana Bombardir Empat Kedubes Amerika Serikat
Merdeka.com - Iran memiliki banyak rencana untuk menyerang Amerika Serikat. Setelah tiga pangkalan udara AS di Irak diserang, Iran juga berencana menghancurkan empat kedutaan besar Amerika Serikat di sejumlah negara.
Sejumlah pejabat AS berkomentar terkait rencana serangan Iran ke empat kedutaan AS di sejumlah negara. Mereka yakni Presiden AS Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Bahkan mereka mengklaim sudah mengetahui adanya rencana serangan terhadap empat Kedubes AS.
Trump Sudah Tahu Empat Kedubes AS Bakal Diserang Iran
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
Presiden AS, Donald Trump menegaskan bahwa sebelum meninggal, Jenderal Iran, Qassim Sulaimani berencana untuk meledakkan kedutaan besar AS dengan serangan pesawat tak berawak. Tak hanya itu, Sulaimani juga mengancam beberapa kedutaan besar Amerika di luar negeri.
"Saya yakin itu (Sulaimani) sudah berencana mengancam empat kedutaan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
"Soleimani secara aktif merencanakan serangan baru, dan dia menyasar kedutaan besar kami, dan bukan hanya kedutaan besar di Baghdad," kata Trump saat di Ohio, seperti dikutip dari BBC.
Intelijen Ketahui Niat Musuh Serang Kedutaan AS
Menurut pejabat senior pertahanan kepada wartawan, Kamis (9/1), AS memiliki intelijen yang bisa memantau dari berbagai plot dan ancaman yang melibatkan Soleimani, termasuk yang melibatkan rencana untuk menyerang kedutaan dengan bahan peledak.
Kemudian seperti dikutip dari Middle East Eye, Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada Minggu (12/1) mengatakan belum mengetahui bukti secara spesifik dari para pejabat intelijen bahwa Iran berencana untuk menyerang empat kedutaan besar AS.
"Saya tidak melihat satupun mengenai empat kedutaan," kata Ester.
Esper juga setuju dengan Presiden Trump bahwa serangan lanjutan terhadap kedutaan besar AS mungkin terjadi. Namun menurutnya pernyataan Trump di kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik tentang serangan terhadap empat kedutaan besar.
"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu," kata Esper.
Intelijen Geng Eight
Menteri Pertahanan AS Mark Esper dalam wawancara tentang "State of the Union" di CNN mengatakan bahwa pemerintah memiliki "kecerdasan yang sangat baik" soal serangan terhadap beberapa kedutaan besar. Menurutnya "kecerdasan" itu hanya bisa dilakukan oleh "Geng Eight", sekelompok kongres tinggi AS.
"Tidak ada diskusi dalam briefing Gang Eight bahwa empat kedutaan AS menjadi sasaran dan kami memiliki intelijen yang sangat bagus yang menunjukkan ini adalah target spesifik," katanya.
Kedutaan Besar AS di Baghdad
Sebelumnya, Kedutaan AS di Baghdad digeruduk warga Irak. Mereka menyerukan agar warga AS di Irak pergi dari wilayahnya. Kejadian itu sebagai buntut dari tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani karena serangan udara drone Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad.
"Dikarenakan meningkatnya ketegangan di Irak dan kawasan, Kedutaan AS menyerukan warga Amerika memperhatikan imbauan perjalanan Januari 2020 dan meninggalkan Irak secepatnya," kata pernyataan kedutaan AS, seperti dilansir laman Dawn, Jumat (3/1).
"Warga AS harus meninggalkan Irak dengan pesawat jika memungkinkan atau lewat darat jika tidak bisa".
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdengar suara sirine peringatan meraung-raung di seluruh Israel.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaSerangan drone dan rudal ini dilancarkan Iran untuk membalas serangan Israel pada 1 April yang menewaskan tujuh anggota IRGC.
Baca SelengkapnyaSerangan ini merupakan balasan atas serangan mematikan terhadap Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaAli Khamenei tidak memberikan rincian mengenai waktu dan luasnya serangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca SelengkapnyaVIDEO Serangan Besar-Besaran Iran ke Israel, Ratusan Rudal dan Drone Diluncurkan, Hantam Pangkalan Militer
Baca Selengkapnya