Lawan Barat, Erdogan minta parlemen setuju hukuman mati diberlakukan
Merdeka.com - Kesal dengan negara-negara Eropa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berniat memberlakukan lagi hukuman mati di negaranya. Jika rencana itu terealisasi, maka niat negerinya bergabung Uni Eropa sudah tertutup rapat.
"Saya percaya, atas izin Allah, setelah pemilihan 16 April nanti, parlemen akan melakukan usul rakyat untuk hukuman fisik," ujar Erdogan saat diwawancara sebuah stasiun televisi di bagian barat kota Canakkale, Minggu (19/3), seperti dilansir alaraby.co.uk.
Untuk menjadi undang-undang, aturan ini harus dibubuhi tanda tangan kepala negara. Namun, Erdogan berjanji akan langsung menandatanganinya "tanpa ragu".
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil itu memprotes alasan pemilik toko menjual produk buatan zionis.
-
Kenapa warga Turki di Israel dicabut kewarganegaraan? RUU tersebut diusulkan oleh partai Huda Par yang dipimpin oleh Zekeriya Yapicioglu. RUU itu mengatakan laporan media menunjukkan keberadaan sekitar 4.000 warga negara ganda Turki-Israel yang berpartisipasi dengan tentara pendudukan Israel dalam pembantaian massal yang menargetkan warga Palestina.
-
Apa yang terjadi dengan rencana Galatasaray? Awalnya, Galatasaray fokus pada Casemiro, menawarkan gelandang Man United yang sedang mengalami penurunan performa tersebut kesempatan untuk pindah dari Old Trafford dengan status pinjaman selama satu tahun.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Bagaimana Briptu Tiara berpidato di Turki? Berpidato bahasa Turki Mengagumkan, Tiara berpidato dalam bahasa Turki.
-
Kenapa Razgatlioglu harus menarik diri? Setelah menjalani pemeriksaan di Medical Center, Razgatlioglu harus dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pernyataan ini disampaikannya setelah pemerintahannya terlibat perang dingin dengan Eropa, setelah Jerman dan Belanda membatalkan kedatangan menteri Turki untuk mengampanyekan referendum, untuk memperkuat kekuasaan Erdogan.
Ketegangan terjadi sejak Erdogan menyebut pemimpin Jerman sebagai Nazi, dan menyebut diplomat top Berlin sebagai sosok "menggelikan". Sejauh ini belum ada tanda-tanda perang dingin tersebut berakhir hingga berlanjut rencananya mencantumkan kembali hukuman mati.
Turki sendiri menghapus total hukuman mati sejak 2004 sebagai bagian dari keinginan negara ini bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Alhasil jika sanksi tersebut berlaku kembali membuat Eropa menolak keanggotaan mereka.
Sementara itu, eksekusi berdasarkan hukum sudah tidak berjalan sejak 25 Oktober 1984. Di mana orang terakhir yang digantung adalah militan sayap kiri Hidir Aslan usai kudeta 1980-an.
Beberapa hukuman mati berikutnya dilakukan tanpa perintah pengadilan, di mana pada 1999 pemimpin separatis Kurdi Abdullah Ocalan dan beberapa anak buahnya dipaksa mengakhiri nyawanya di tiang gantungan.
Erdogan memang beberapa kali menyatakan keinginannya untuk mengadakan lagi hukuman mati. Namun, ini pertama kalinya dia meminta parlemen untuk menyetujui usulnya setelah referendum untuk mengubah konstitusi.
Usul ini diucapkannya pertama kali setelah berlangsungnya kudeta gagal pada 15 Juli 2016 lalu, yang dianggapnya memberi keadilan bagi keluarga korban. Hukuman ini diyakini bakal dijatuhi untuk para pendukung ulama besar Turki Gulen, di mana 43 ribu orang dipenjarakan dan sedang menunggu atau sedang menjalani persidangan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaGugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaAnggota parlemen Turki, Hasan Bitmez meninggal dunia setelah terkena serangan jantung saat berpidato mengecam genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan mendukung penuh Palestina, usai pasukan Israel menyerang perbatasan Gaza
Baca SelengkapnyaPresiden Erdogan siap menjadi penyambung, demi perdamaian Palestina dan Israel.
Baca SelengkapnyaPresiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mendorong terwujudnya perdamaian antara Israel dengan Palestina
Baca SelengkapnyaIndonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.
Baca Selengkapnya