Lebih dari 18.000 Orang Mendaftar Jadi Hakim Mahkamah Agung di Meksiko, Akan Dipilih dengan Undian
Proses seleksi hakim di Meksiko menarik perhatian dengan lebih dari 18.000 pendaftar.
Lebih dari 18.000 orang di Meksiko telah mendaftar secara daring untuk mencalonkan diri menjadi hakim Mahkamah Agung dan hakim federal. Proses seleksi ini menjadi sorotan karena menggunakan metode pengundian acak untuk menentukan siapa yang akan masuk dalam surat suara, menurut pernyataan para pejabat pada Senin (25/11).
Presiden Claudia Sheinbaum mengungkapkan bahwa pendaftaran anggota mahkamah ini merupakan sukses besar dan menyebutnya sebagai peristiwa bersejarah. Ia mendukung reformasi yang diperkenalkan oleh pendahulunya, Andres Manuel Lopez Obrador, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pemilihan hakim.
Reformasi Pemilihan Hakim di Meksiko
Partai Morena yang berkuasa telah mendorong reformasi konstitusional pada bulan September lalu, yang mengubah cara pemilihan hakim federal. Sebelumnya, hakim diangkat berdasarkan kenaikan pangkat dari pegawai mahkamah dan pengacara, namun sekarang semua hakim federal harus mencalonkan diri melalui pemilihan.
Untuk menjadi kandidat, seseorang hanya perlu memenuhi beberapa syarat, yaitu memiliki gelar sarjana hukum, nilai rata-rata 3,2, pengalaman profesional selama lima tahun, dan lima surat rekomendasi dari teman atau tetangga. Proses ini juga menuntut sedikit keberuntungan dalam pengundian akhir untuk dapat terpilih.
Kritik terhadap Proses Seleksi
Beberapa pejabat telah menolak kritik yang menyebutkan bahwa proses seleksi ini terburu-buru dan tidak profesional untuk jabatan yang sangat teknis. Mereka berpendapat bahwa hakim harus dapat menangani kasus-kasus kompleks seperti kekayaan intelektual dan hukum tata negara.
Rencana yang ada menyebutkan bahwa komite evaluasi memiliki waktu lebih dari sebulan untuk meninjau ribuan resume dan menyaringnya menjadi sekitar 10 kandidat untuk masing-masing dari 881 jabatan hakim dan sembilan kursi di Mahkamah Agung. Nama-nama yang terpilih kemudian akan diundi secara acak untuk dimasukkan dalam surat suara pada tanggal 1 Juni.
Kekhawatiran Terhadap Kualitas Hakim
Kritikus memperingatkan bahwa banyak dari mereka yang akan muncul dalam surat suara mungkin adalah individu yang tidak dikenal dan belum pernah mengajukan kasus di pengadilan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas hakim yang terpilih.
Selain itu, para kandidat juga diharuskan untuk berkampanye, yang menimbulkan potensi risiko bahwa kartel narkoba atau partai politik dapat membiayai kampanye mereka untuk menempatkan hakim yang berpihak. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak yang menginginkan sistem peradilan yang bersih dan adil.
Isu Ketidakberpihakan dalam Seleksi
Terdapat kekhawatiran bahwa komite evaluasi yang memutuskan siapa yang akan lolos seleksi mungkin tidak bersifat imparsial. Sebagian besar anggota komite ditunjuk oleh cabang legislatif atau eksekutif, yang saat ini dikuasai oleh Partai Morena.
Beberapa kritikus mengungkapkan bahwa sistem peradilan saat ini di Meksiko dipenuhi dengan nepotisme, korupsi, dan kurangnya akuntabilitas. Oleh karena itu, banyak yang berpendapat bahwa perlu ada perubahan mendasar dalam cara pemilihan hakim dilakukan agar lebih transparan dan adil.
Sumber:VOA Indonesia