Lima mayat pendaki lagi ditemukan di Gunung Ontake
Merdeka.com - Tim penyelamat berhasil menemukan lima mayat pendaki lagi di atas Gunung Ontake, wilayah Jepang Tengah. Alhasil, pendaki tewas akibat letusan gunung berapi itu bertambah menjadi 36.
Stasiun televisi berita CNN melaporkan, Senin (29/9), Kepolisian Provinsi Nagano menjelaskan dari 36 jenazah pendaki meninggal, baru 12 berhasil diturunkan dan dikenali.
Gunung Ontake meletus Sabtu malam lalu dan mengeluarkan asap tebal serta debu. Di beberapa bagian gunung tebal debu mencapai 40-50 sentimeter. Pihak berwenang memperkirakan ada 200 hingga 250 pendaki saat letusan terjadi. Sebagian besar dari mereka tengah turun gunung.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
Lebih dari 350 petugas penyelamat diturunkan kemarin pagi. Mereka merupakan gabungan dari polisi, tentara, dan petugas pemadam kebakaran. Tim evakuasi ini dibagi dua regu.
Pihak keluarga dari para pendaki hilang berkumpul di lokasi untuk mencari informasi, termasuk Kiyokazu Tokoro dari Provinsi Aichi. Putranya, Yoki, mendaki bareng pacarnya saat kejadian.
Dia tahu keduanya hampir mencapai puncak saat Ontake meletus. Sebab, kekasih anaknya itu mengirim foto kepada temannya beberapa menit sebelum Ontake mengamuk. "Yang bisa saya lakukan hanya memohon kepada Anda untuk membantu mendapatkan informasi," katanya kepada CNN. "Tolonglah kami."
Badan meteorologi Jepang telah menaikkan status Ontake dari 1 menjadi 3. Artinya masyarakat dilarang mendekati gunung berketinggian 3.067 meter itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun jarak puncak menuju pos evakuasi Batu Plano Gunung Marapi kira-kira dua setengah jam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca Selengkapnya