Meski rudal jatuh dekat Rusia, Putin tetap dukung Korea Utara
Merdeka.com - Rudal balistik terbaru Korea Utara rupanya mendarat sekitar 60 mil dekat wilayah Rusia. Namun, sebagai sekutu dekat, Negeri Beruang Merah ini rupanya tidak marah atas tindakan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengimbau negara lain untuk tidak mengintimidasi sekutunya itu. Meski demikian, dia tetap menyebut peluncuran misil itu berbahaya.
Berbicara di China, Putin menyebutkan solusi perdamaian harus terus dilaksanakan demi meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
-
Kenapa Putin tidak beri selamat Trump? 'Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana memberi selamat kepada Donald Trump,' ungkap Dmitry Peskov, yang dikutip dari laman CNN, pada Rabu (6/11/2024). Ia menambahkan, 'Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam perang melawan negara kita.'
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Kenapa rudal China ini dianggap penting? Rudal ini memiliki jangkauan akurasi tinggi antara 3 hingga 4 kilometer dan telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sejak akhir tahun 1980an.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
"Saya mengonfirmasi, kami sebetulnya menentang perluasan klub negara nuklir, termasuk dengan yang terjadi di Semenanjung Korea. Kami melawan itu dan menganggap hal tersebut kontraproduktif, merusak serta berbahaya," katanya, seperti dilaporkan stasiun televisi CNN, Selasa (16/5).
Kim Jong-un pantau peluncuran rudal Hwasong-12 ©REUTERS/KCNANamun, dalam komentar yang ditujukan kepada Amerika Serikat, Putin meminta untuk tidak mengintimidasi Korut.
"Meski sangat berbahaya, namun mengintimidasi Korea Utara sangat tidak bisa diterima," imbuhnya.
Putin menuturkan, alasan Korut melakukan uji coba rudal tersebut sebagai bentuk pertahanan diri dari ancaman yang ditimbulkan AS dan pengikutnya.
Sementara itu, Profesor Universitas Hawaii Pacific sekaligus mantan Direktur Operasi Pusat Komando Intelijen Bersama Amerika Serikat, Carl Schuster, menyebutkan misil yang diluncurkan Korea Utara Minggu lalu, merupakan peringatan untuk Rusia dan China. Sebab dari penghitungan AS, misil jatuh di perairan yang jaraknya sekitar 60 mil sebelah selatan wilayah Vladivostok, Rusia.
Kim Jong-un pantau peluncuran rudal Hwasong-12 ©REUTERS/KCNA"Rudal itu mengatakan pada Rusia, 'Saya bisa menyentuhmu'," tutur Schuster, seperti diberitakan stasiun televisi CNN.
Tak hanya Rusia, Schuster menyebutkan peringatan ini juga berlaku untuk China. Padahal, kedua negara tersebut merupakan sekutu Korea Utara.
"Mereka juga memperingatkan China, 'Saya tidak peduli apa yang kalian pikirkan, kami mandiri'," imbuhnya.
Berbeda dengan Rusia, China malah ikut mengecam tindakan Korut. Padahal, selama ini diketahui kalau Negeri Tirai Bambu merupakan sekutu dekat, dan pemasok ekonomi untuk negara komunis tersebut. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaBerikut momen keren Putin skakmat Presiden Kazakstan saat piidato anti nuklir.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaPutin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca Selengkapnya