Misi Ruang Angkasa Ungkap Asal Usul Air di Bumi
Merdeka.com - Hasil penelitian terbaru mengungkapkan, air mungkin dibawa ke Bumi oleh asteroid dari tepi luar tata surya. Kesimpulan ini didapatkan setelah para ilmuwan menganalisis sampel langka yang dikumpulkan dalam misi luar angkasa Jepang selama enam tahun.
Dalam upaya untuk menjelaskan asal usul kehidupan dan pembentukan alam semesta, para peneliti meneliti bahan yang dibawa kembali ke bumi pada tahun 2020 dari asteroid Ryugu.
Batuan dan debu seberat 5,4 gram tersebut dikumpulkan oleh pesawat antariksa Jepang yang disebut Hayabusa-2, yang mendarat di benda angkasa dan menembakkan "impactor" ke permukaannya.
-
Dimana lokasi penemuan air di luar angkasa? Tempat yang disebut sebagai penampungan air itu ditemukan di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.
-
Apa yang bisa menyebabkan asteroid menghantam Bumi? Secara teoritis, batu luar angkasa lain mungkin akan menghantam Apophis dengan kekuatan yang tepat untuk mengarahkannya sehingga akhirnya menghantam Bumi pada tahun 2029 atau 2036, namun kemungkinannya kecil.
-
Bagaimana asteroid mempengaruhi Bumi? Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak,' ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
-
Air apa yang ditemukan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Di mana asteroid berada saat berada dekat Bumi? 'Catatan penting di sini adalah para ilmuwan planet dapat mendefinisikan asteroid yang berada dalam jarak 30 juta mil dari orbit Bumi sebagai pendekatan jarak dekat,'
-
Kapan asteroid itu akan mendekati Bumi? NASA sering melakukan pengawasan objek dekat Bumi (NEO), seperti 2024 JY1.
Hasil penelitian mengenai batuan dan debu tersebut mulai diterbitkan, dan pada Juni, satu kelompok peneliti mengatakan mereka telah menemukan bahan organik yang menunjukkan beberapa bahan penyusun kehidupan di Bumi, asam amino, mungkin telah terbentuk di luar angkasa.
Dalam makalah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, para ilmuwan mengatakan sampel Ryugu itu bisa memberi petunjuk bagaimana laut terbentuk di Bumi miliaran tahun lalu.
"Asteroid tipe C yang mudah menguap dan kaya organik mungkin menjadi salah satu sumber utama air di Bumi," jelas penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Jepang dan negara lain, yang diterbitkan pada Senin.
"Pengiriman volatil (yaitu, organik dan air) ke Bumi masih menjadi bahan perdebatan penting," papar penelitian tersebut, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (16/8).
Tetapi bahan organik yang ditemukan "dalam partikel Ryugu, yang diidentifikasi dalam penelitian ini, mungkin merupakan salah satu sumber volatil yang penting."
Para ilmuwan berhipotesis bahwa bahan tersebut mungkin memiliki "asal usul dari luar Tata Surya", tetapi mengatakan itu "tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber volatil yang dikirim ke Bumi pada masa awal".
Hayabusa-2 diluncurkan pada 2014 dalam misinya ke Ryugu, sekitar 300 juta kilometer jauhnya, dan kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul berisi sampel.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah isi dari kandungan asteroid Bennu yang mengancam Bumi.
Baca SelengkapnyaBerikut negara yang bakal menjadi tempat pendaratan potongan asteroid paling berbahaya.
Baca SelengkapnyaPerubahan musim di Mars mempengaruhi hilangnya air ke luar angkasa, menurut studi Hubble dan MAVEN.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaIlmuwan temukan air di luar angkasa. Ternyata keberadaan air di luar angkasa juga disebut di dalam Al-Quran.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaIlmuwan meyakini bahwa poros Bumi telah bergeser dari tempatnya. Ada penyebab yang masih misteri.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini update dari temuan sebelumnya yang menyatakan ada air dengan volume besar di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaSudah sejak lama sebenarnya keberadaan es di Bulan. Namun asal-muasalnya masih belum terkuak.
Baca SelengkapnyaBerikut pertanyaan-pertanyaan mendasar yang masih menjadi perdebatan ilmuwan.
Baca Selengkapnya