Myanmar gelar pemilu paling adil sepanjang sejarah
Merdeka.com - Myanmar hari ini, Minggu (8/11), menggelar pemilihan umum paling bersejarah. Pasalnya pemilu parlemen kali ini disebut-sebut yang paling adil dan bersih sepanjang sejarah.
Stasiun televisi Channel News Asia melaporkan, lebih dari 30 juta pemilih memadati tempat pemungutan suara di Myanmar. Masing-masing pemilih akan mencoblos satu dari 6.000 kandidat yang berasal dari 93 partai politik.
Para kandidat ini akan memperebutkan 1.142 kursi di parlemen nasional, regional, dan di pemerintahan negara yang dulu bernama Burma ini. Dua partai terbesar Myanmar yang ikut pemilu ini, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) dan oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
-
Siapa saja yang diusulkan sebagai menteri? Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengakui memang sudah ada beberapa partai politik (parpol) yang mengusulkan nama untuk diajukan sebagai menteri kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa saja yang daftar jadi calon legislatif? KPU Gunungkidul DIY, mencatat ada empat narapidana yang mendaftar sebagai bakal caleg DPRD kabupaten setempat untuk Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
Dari prediksi yang beredar luas di masyarakat, Partai pimpinan Aung San Suu Kyi yang akan menang. Pasalnya pemimpin partai oposisi ini juga merupakan peraih Nobel Perdamaian, dia juga telah menarik banyak simpati rakyat.
"Kepopuleran Suu Kyi akan menjadi faktor penentu dalam pemilu nanti," ujar Christian Lewis, pengamat Asia Tenggara dari Eurasia Group.
Aung San Suu Kyi sendiri dilaporkan telah datang ke tempat pemilihan untuk memberikan haknya. Dia datang pada pukul enam pagi waktu setempat, di Kota Bahan di Yangon.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca SelengkapnyaKPU telah menuntaskan agenda penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam putusan, PDI Perjuangan menjadi partai dengan perolehan suara terbesar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan paparan rekapitulasi dari KPU Provinsi Maluku, terdapat empat partai unggul masuk ke kursi Senayan.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKhusus Pileg 2024 di Sumatera Barat (Sumbar), ada 14 caleg yang lolos ke DPR RI.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaSuara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaTotal ada delapan dari total 18 partai yang dinyatakan memenuhi ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaPemilu Presiden tahun 2004 menjadi ajang pertarungan dua pensiunan Jenderal TNI. Potret keduanya saat berkampanye menjadi satu hal menarik untuk diulas.
Baca SelengkapnyaPemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca Selengkapnya