Palestina larang perceraian selama Ramadan
Merdeka.com - Bulan Ramadan sudah memasuki hari ketiga, tentunya selama bulan suci, segala perbuatan buruk disingkirkan, salah satunya bercerai. Kepala Pengadilan Islam Palestina Minggu kemarin menyampaikan para hakim tidak mengabulkan proses perceraian selama Ramadan.
Pelarangan cerai ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian Ramadan. Dikhawatirkan jika perceraian terjadi kata-kata ruam akan mengotori Ramadan.
Hakim Mahmud Habash menuturkan keputusan ini dibuat berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan, lantaran harus berpuasa dari fajar ke senja, ditambah adanya larangan merokok menyebabkan emosi labil dan lidah tidak bisa diantisipasi mengeluarkan kata kotor yang bisa jadi penyebab perceraian.
-
Kenapa banyak orang sedih saat Ramadan berakhir? Saat-saat terakhir Ramadan membawa rasa haru dan sedih dalam hati yang mendalam.
-
Kapan biasanya orang merasakan sedih ditinggal Ramadan? Menangislah, Ramadan akan segera berakhir. Waktu akan bergerak semakin cepat, Ramadan akan berlari, dan kita belum juga menjadi pribadi yang taat. Terus perbaiki diri menjadi kunci. Selamat tinggal, Ramadan.
-
Kapan biasanya orang lemas saat puasa? Gejala ini ditandai dengan rasa lesu, kurang bertenaga, dan mudah merasa lelah, terutama pada siang hari saat berpuasa.
-
Kenapa orang sedih saat Ramadhan berakhir? Tak pernah aku meninggalkan sesuatu dengan rasa sedih dan sedalam ini. Hanya kau Ramadan yang mampu membuatku mengingat segala perbuatanku. Semoga ini bukan perpisahan kita untuk selamanya.
-
Apa saja penyebab lemas saat puasa? Beberapa faktor dapat membuat seseorang merasa lemas saat menjalankan ibadah puasa. Memahami penyebab-penyebab ini sangat penting agar kita dapat melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang dapat menimbulkan rasa lemas saat berpuasa:Penurunan kadar gula darah: Ketika berpuasa, tubuh tidak mendapatkan makanan secara teratur, sehingga kadar gula darah bisa menurun. Hal ini berpotensi menyebabkan rasa lemas serta kurangnya energi.Dehidrasi: Kurangnya cairan selama puasa dapat mengakibatkan dehidrasi, baik ringan maupun sedang. Dehidrasi ini dapat menimbulkan rasa lelah, pusing, dan lemas.Kurang tidur: Perubahan pola tidur selama bulan Ramadan, seperti bangun lebih awal untuk sahur, dapat mengganggu kualitas tidur. Kurang tidur ini dapat berkontribusi pada rasa lelah dan lemas di siang hari.Pola makan yang tidak seimbang: Mengonsumsi makanan yang tidak seimbang saat sahur atau berbuka, seperti terlalu banyak makanan manis atau berminyak, dapat menyebabkan fluktuasi energi yang tidak stabil.Kurangnya aktivitas fisik: Mengurangi aktivitas fisik secara drastis selama puasa dapat membuat tubuh lebih cepat lelah saat beraktivitas.Stres dan kecemasan: Faktor psikologis seperti stres dan kecemasan dapat memengaruhi energi tubuh, sehingga menyebabkan rasa lemas.Kekurangan nutrisi tertentu: Asupan nutrisi yang tidak memadai, terutama vitamin B kompleks, zat besi, dan protein, dapat berkontribusi pada rasa lemas.Efek detoksifikasi: Puasa pada beberapa orang dapat memicu proses detoksifikasi tubuh, yang mungkin menyebabkan rasa lemas sebagai efek samping sementara.Kondisi medis yang sudah ada: Bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau anemia, puasa bisa memperburuk gejala dan menyebabkan rasa lemas yang lebih intens.Cuaca panas: Berpuasa di cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan kelelahan, terutama jika tidak diimbangi dengan persiapan yang baik.
-
Siapa yang rentan stres di Lebaran? Tak semua orang nyaman untuk bersilaturahmi pada saat lebaran ini. Adanya pertanyaan-pertanyaan atau basa-basi dari keluarga atau famili yang jarang bertemu bisa menjadi momok bagi beberapa orang.
"Beberapa dari mereka (bercerai) karena belum makan dan tidak merokok. Makanya, timbul 'masalah' dari perkataan yang membuat perkawinan goyang. Bermula dari perkataan tak menyenangkan itu, mereka bisa saja membuat keputusan (bercerai) dengan cepat, tanpa memikirkannya," tutur sang hakim, seperti dilansir dari laman Aljazeera, Senin (29/5).
Menurut otoritas Palestina, sebanyak 50 ribu pernikahan dirayakan di Jalur Tepi Barat dan Gaza sejak 2015. Namun, banyaknya angka pernikahan itu dibarengi dengan angka perceraian yang terdaftar, yaitu mencapai 8 ribu kasus.
Disebutkan, alasan perceraian ini kebanyakan lantaran pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut.
Sementara itu, tidak ada perkawinan dan perceraian sipil di wilayah Palestina. Sebab, di sana hanya pengadilan agama yang memiliki kekuatan untuk melakukan pencatatan pernikahan dan perceraian.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaRamadan di Gaza, Warga Berkerumun Sambil Memegang Mangkuk Plastik untuk Sesendok Makanan
Baca SelengkapnyaWarga Jalur Gaza menjalankan ibadah puasa di tengah agresi brutal penjajah Israel.
Baca SelengkapnyaDengan ketegarannya, mereka tetap dapat menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita meskipun berada di tengah zona konflik yang menyulitkan.
Baca SelengkapnyaPernyataan kontroversial ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum umat Muslim memasuki bulan suci Ramadan.
Baca Selengkapnya1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaRentetan serangan Israel membuat warga Jalur Gaza harus merayakan buka puasa Ramadan tanpa kegembiraan.
Baca SelengkapnyaDi tengah reruntuhan yang menjadi saksi bisu serangan udara Israel, warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha apa adanya.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina sibuk mengunjungi keramaian pasar yang banyak menjajakan bahan kebutuhan pokok dan pakaian untuk menyambut hari kemenangan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDi tengah puing bangunan yang hancur oleh serangan Israel, ada pemandangan memilukan sebuah keluarga Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi amal menyediakan makanan untuk berbuka puasa bagi anak-anak dan pengungsi Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaMuslim Palestina di Jalur Gaza kini harus menyambut Ramadan di tengah kecemasan dan ketakutan akan serangan Israel.
Baca Selengkapnya