Palestina larang perceraian selama Ramadan
Merdeka.com - Bulan Ramadan sudah memasuki hari ketiga, tentunya selama bulan suci, segala perbuatan buruk disingkirkan, salah satunya bercerai. Kepala Pengadilan Islam Palestina Minggu kemarin menyampaikan para hakim tidak mengabulkan proses perceraian selama Ramadan.
Pelarangan cerai ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian Ramadan. Dikhawatirkan jika perceraian terjadi kata-kata ruam akan mengotori Ramadan.
Hakim Mahmud Habash menuturkan keputusan ini dibuat berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan, lantaran harus berpuasa dari fajar ke senja, ditambah adanya larangan merokok menyebabkan emosi labil dan lidah tidak bisa diantisipasi mengeluarkan kata kotor yang bisa jadi penyebab perceraian.
-
Kenapa orang jadi gampang marah saat lapar? Padahal biasanya baik, kok dia tiba-tiba marah ya? Kalau hal ini terjadi setelah lewat jam makan siang atau menuju jam makan malam, bisa jadi orang tersebut sedang mengalami hangry.
-
Kenapa banyak orang sedih saat Ramadan berakhir? Saat-saat terakhir Ramadan membawa rasa haru dan sedih dalam hati yang mendalam.
-
Kapan biasanya orang merasakan sedih ditinggal Ramadan? Menangislah, Ramadan akan segera berakhir. Waktu akan bergerak semakin cepat, Ramadan akan berlari, dan kita belum juga menjadi pribadi yang taat. Terus perbaiki diri menjadi kunci. Selamat tinggal, Ramadan.
-
Kenapa orang sedih saat Ramadhan berakhir? Tak pernah aku meninggalkan sesuatu dengan rasa sedih dan sedalam ini. Hanya kau Ramadan yang mampu membuatku mengingat segala perbuatanku. Semoga ini bukan perpisahan kita untuk selamanya.
-
Kenapa orang makan saat emosi? Ada banyak alasan mengapa makan menjadi salah satu cara untuk mengatasi emosi yang kuat. Emosi yang sulit dapat menimbulkan perasaan hampa atau kekosongan emosional. Dan makan akan membantu melepaskan dopamine, yaitu zat kimia otak yang membuat kita merasa lebih baik.
-
Siapa yang rentan stres di Lebaran? Tak semua orang nyaman untuk bersilaturahmi pada saat lebaran ini. Adanya pertanyaan-pertanyaan atau basa-basi dari keluarga atau famili yang jarang bertemu bisa menjadi momok bagi beberapa orang.
"Beberapa dari mereka (bercerai) karena belum makan dan tidak merokok. Makanya, timbul 'masalah' dari perkataan yang membuat perkawinan goyang. Bermula dari perkataan tak menyenangkan itu, mereka bisa saja membuat keputusan (bercerai) dengan cepat, tanpa memikirkannya," tutur sang hakim, seperti dilansir dari laman Aljazeera, Senin (29/5).
Menurut otoritas Palestina, sebanyak 50 ribu pernikahan dirayakan di Jalur Tepi Barat dan Gaza sejak 2015. Namun, banyaknya angka pernikahan itu dibarengi dengan angka perceraian yang terdaftar, yaitu mencapai 8 ribu kasus.
Disebutkan, alasan perceraian ini kebanyakan lantaran pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut.
Sementara itu, tidak ada perkawinan dan perceraian sipil di wilayah Palestina. Sebab, di sana hanya pengadilan agama yang memiliki kekuatan untuk melakukan pencatatan pernikahan dan perceraian.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaRamadan di Gaza, Warga Berkerumun Sambil Memegang Mangkuk Plastik untuk Sesendok Makanan
Baca SelengkapnyaWarga Jalur Gaza menjalankan ibadah puasa di tengah agresi brutal penjajah Israel.
Baca SelengkapnyaDengan ketegarannya, mereka tetap dapat menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita meskipun berada di tengah zona konflik yang menyulitkan.
Baca SelengkapnyaPernyataan kontroversial ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum umat Muslim memasuki bulan suci Ramadan.
Baca Selengkapnya1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaRentetan serangan Israel membuat warga Jalur Gaza harus merayakan buka puasa Ramadan tanpa kegembiraan.
Baca SelengkapnyaDi tengah reruntuhan yang menjadi saksi bisu serangan udara Israel, warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha apa adanya.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina sibuk mengunjungi keramaian pasar yang banyak menjajakan bahan kebutuhan pokok dan pakaian untuk menyambut hari kemenangan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDi tengah puing bangunan yang hancur oleh serangan Israel, ada pemandangan memilukan sebuah keluarga Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi amal menyediakan makanan untuk berbuka puasa bagi anak-anak dan pengungsi Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaMuslim Palestina di Jalur Gaza kini harus menyambut Ramadan di tengah kecemasan dan ketakutan akan serangan Israel.
Baca Selengkapnya