Panggung Dunia Bakal Berbeda Tanpa Donald Trump
Merdeka.com - Donald Trump selalu menjadi sumber berita dan inspirasi budaya pop sejak dia berkuasa. Dan dia akan membuat banyak orang kehilangan jika dia kalah dari Joe Biden. Pemilihan presiden Amerika Serikat akan berlangsung hari ini.
Semua orang menyukai Donald Trump. Ini mungkin jenis cinta tapi benci dalam beberapa kasus, tapi tetap saja itu cinta namanya.
"Jadi, jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya pada 3 November, dia akan meninggalkan lubang menganga yang mungkin tidak akan pernah terisi dengan cara yang sama lagi," tulis kolumnis Chris Sweeney dalam opininya yang dimuat Russian Today, dikutip Senin (2/11).
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kenapa 'Presiden' trending topik? Acara ini menarik perhatian banyak warganet, dan di platform X atau Twitter, kata kunci 'Presiden' menjadi trending topic dengan ribuan komentar mengenai program kerja Prabowo-Gibran serta ucapan selamat.
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
-
Mengapa hasil pemilu 2024 berpengaruh terhadap arah kepemimpinan negara? Melansir laman Komisi Pemilihan Umum, dalam sebuah negara demokrasi, pemilu adalah salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
Menurut Sweeney, Trump selalu mengejutkan saat tampil di depan publik dengan berbagai komentar yang dilontarkan. Dia secara sarkas mengatakan hal itu membuat Trump tak pernah membosankan.
Para seniman, tulisnya, juga menganggap Trump sebagai inspirasi yang murah hati. Karya baru Alison Jackson menggambarkan Trump sedang berhubungan seks dengan Miss Universe yang mengenakan masker Covid. Sebelumnya, Alison Jackson menggambar Trump sedang berpelukan dengan Ku Klux Klan.
Mural Trump ciuman dengan Putin
Ada juga patung 'The Emperor Has No Balls' - patung Trump telanjang dan gemuk tanpa alat vital yang muncul di trotoar di Cleveland, Los Angeles, New York, Seattle, dan San Francisco. Satu kelompok seni sangat menyukainya, mereka memesannya sendiri untuk ditempatkan di atas Terowongan Belanda di New Jersey.
Kathy Griffin dikejutkan oleh bagaimana kreasi artistiknya, foto dirinya memegang kepala terpenggal Trump, menjadi viral. Dia kemudian diselidiki Departemen Kehakiman dan dimasukkan ke dalam daftar kriminal Interpol.
Seniman jalanan Dominykas Ceckauskas dan Mindaugas Bonanu membuat mural Make Everything Great Again - menggambarkan Trump mencium Presiden Rusia Vladimir Putin - di ibu kota Lithuania Vilnius.
Dalam opininya, Sweneey juga menyindir kritikus Trump yang kini beralih menjadi pendukung terbesarnya seperti penulis dan aktivis Candace Owens.
"Kyle Rittenhouse, 17 tahun yang dipuji presiden karena diduga telah menembak tiga orang selama kerusuhan ras di Kenosha, adalah nama lain yang, berkat POTUS (President of the United States) miliaran orang tidak akan pernah lupa," tulisnya.
Budaya pop Trump
Secara sarkas, Sweneey juga menulis para bintang dunia yang pernah bersinggungan dengan Trump atau kerap melontarkan kritik kepada presiden seperti Robert De Niro dan Madonna.
Dia juga menyebut beberapa orang yang memanfaatkan nama Trump sehingga dikenal orang seperti Anthony Scaramucci, Direktur Komunikasi Gedung Putih yang tampil menjadi kontestan di reality show Amerika, Celebrity Big Brother.
"Oportunis lain adalah Sean Spicer, yang, setelah enam bulan menjabat sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, tampil sebagai cameo di Emmy untuk mengejek konferensi pers yang terkenal di mana dia mengklaim pelantikan Trump telah menarik kerumunan terbesar dalam sejarah," tulisnya.
Tak hanya itu, Spicer juga mendaftar sebagai kontestan di acara TV Dancing with the Stars.
"Tidak ada politikus yang pernah merasakan pengaruh budaya pop Trump," tulisnya.
The Trump Show
Sejumlah buku tentang Trump juga bermunculan setelah dia berkuasa. Sweneey menyebut penulis Bob Woodward yang telah menerbitkan dua buku tentang empat tahun Trump menjabat. Dan masih banyak buku oleh banyak penulis lain.
"BBC baru-baru ini memutar film dokumenter tiga bagian, The Trump Show, mendapat ulasan hangat. Dia benar-benar mengasyikkan. Apa pun persuasi politik Anda, Anda tidak dapat menyangkal pria itu punya karisma. Ada sesuatu dalam dirinya - aura. Dia memancarkan energi, secara besar-besaran," sindirnya.
"Itu bukan berarti dia membuat keputusan yang tepat atau pemimpin yang baik, tetapi Anda tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Dia menciptakan tontonan. Seperti pertemuan puncaknya dengan Kim Jong Un - pertemuan itu diubah menjadi peristiwa global besar-besaran, tetapi ketika dibongkar, terungkap hanya beberapa diskusi tanpa substansi."
Meme Trump juga tak terhitung jumlahnya. Tayangan dokumenternya bermacam-macam.
"Dan seluruh hutan telah ditebang untuk bermil-mil inci kolom yang dicetak yang telah dikhususkan untuk pemain sandiwara politik terhebat di dunia," tulisnya.
"Donald Trump adalah emas box-office. Dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik tanpa dia sebagai presiden, tetapi ketika dia meninggalkan panggung dunia, apakah itu setelah pemilihan ini atau dalam waktu empat tahun, dia akan dirindukan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca Selengkapnya