Pelaku penembakan Florida, veteran perang yang terancam hukuman mati
Merdeka.com - Pelaku penembakan di Bandar Udara Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, rupanya adalah veteran perang di Irak. Esteban Santiago, nama pelaku penembakan yang menewaskan lima orang tersebut, terancam hukuman mati jika dihukum.
Santiago (26), didakwa melakukan tindakan kekerasan di bandara internasional dan mengakibatkan kematian. Karena aksinya tersebut, pria yang memiliki riwayat kelainan mental ini bisa dijerat hukuman mati karena aksinya tersebut.
"Tuduhan hari ini berasal dari situasi yang terjadi kemarin. Negara bagian dan aparat penegak hukum lokal berusaha terus melindungi masyarakat dan menuntut mereka untuk menargetkan warga dan pengunjung," kata Jaksa Wifredo Ferrer, seperti dikutip dari laman Mirror, Minggu (8/1).
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
Jumat waktu setempat, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Bandara Internasional Fort Laudardale-Hollywood, Negara bagian Florida, Amerika Serikat, kemarin sore menewaskan lima orang dan melukai delapan lainnya.
Menurut saksi pria itu menembak secara acak ke tengah kerumunan di Terminal 2 bandara. Dia berhenti menembak ketika pelurunya sudah habis.
Penembakan di Bandara Florida ©Reuters
Dalam pemeriksaan, pejabat keamanan bandara menemukan pada November lalu, Santiago dibui usai membuat pernyataan tidak menentu mengenai pemerintah AS yang berusaha mengendalikan pikirannya. Namun, pihak berwenang dan politisi lokal mempertanyakan cacat sistem yang meloloskan seorang bersenjata masuk ke dalam bandara.
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan masih belum jelas kenapa Santiago memilih Bandara Ft. Lauderdale sebagai tempat aksi penyerangannya.
Ibu Santiago mengatakan, veteran perang Irak tersebut menderita sakit kejiwaan usai dia melihat bom meledak di samping teman-temannya. Pada November lalu, sang ibu bercerita Santiago berjalan ke kantor FBI di Anchorage dan meracau. Dia menyebutkan CIA mengendalikan pikirannya dan memaksa dia menonton video kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Santiago juga dituduh menyerang kekasihnya dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga tahun lalu. Januari 2016, pacar Santiago melaporkannya pada polisi karena pria tersebut menyerangnya saat berada di kamar mandi. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang ditembak berinisial berinisial IDB (43) dan pelurunya tepat mengenai bagian belakang atas kepala korban.
Baca SelengkapnyaPelaku yaitu AYR (32) karyawan swasta warga Bandung
Baca SelengkapnyaDrama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
Baca SelengkapnyaAndika percaya para pejabat TNI saat ini pasti bisa menjatuhkan hukuman seadil-adilnya atas kejahatan yang dilakukan para tersangka.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurrahman meminta anggota TNI yang menculik dan menganiaya pemuda Aceh Imam Masykur hingga tewas dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut diketahui terjadi Selasa (23/1) sekitar pukul 01.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKorban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSaat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaHukuman ini dijatuhi kepada para terdakwa karena disebutnya melakukan pembunuhan secara bersama-sama.
Baca Selengkapnya