Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengidap HIV di Inggris Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel

Pengidap HIV di Inggris Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel ilustrasi sel. ©BBC

Merdeka.com - Seorang pasien pengidap virus HIV dinyatakan sembuh dari virus tersebut setelah menjalani transplantasi sel induk. Setelah menjalani perawatan ini, virus HIV dalam tubuh pasien ini dinyatakan tak terdeteksi.

Dokter di Jurnal Nature melaporkan temuan ini merupakan kasus kedua dengan jenis penyakit yang sama. Pasien dari London ini sebelumnya dirawat karena kanker dan saat ini tengah menjalani remisi dari HIV selama 18 bulan dan tidak lagi menggunakan obat HIV. Demikian dilansir dari laman BBC, Selasa (5/2).

Namun para peneliti mengatakan masih terlalu dini menyimpulkan pasien sembuh dari HIV. Para ahli mengatakan pendekatan ini tidak praktis untuk orang sehat dengan HIV tetapi pada akhirnya dapat membantu menemukan metode penyembuhan.

Pasien yang disembunyikan identitasnya ini didiagnosis HIV pada 2003 dan kemudian terkena kanker kelenjar getah bening pada 2012. Dia menjalani kemoterapi untuk mengobati kankernya, di samping itu, sel-sel induk ditanamkan ke pasien dari donor yang kebal terhadap HIV, yang menyebabkan kanker dan HIV-nya berkurang.

Para peneliti dari Universitas Akademi London, Imperial College London, Cambridge dan Universitas Oxford terlibat dalam penanganan kasus ini.

Bukan Anomali

Ini adalah kedua kalinya seorang pasien yang dirawat dengan cara yang sama dinyatakan sembuh dari HIV. Sepuluh tahun yang lalu, pasien lain di Berlin menerima transplantasi sumsum tulang dari donor dengan kekebalan alami terhadap virus.

Timothy Brown, disebut sebagai orang pertama yang 'mengalahkan' HIV/AIDS, diberikan dua transplantasi dan total iradiasi tubuh (radioterapi) untuk leukemia - pengobatan yang jauh lebih agresif.

"Dengan mencapai remisi pada pasien kedua menggunakan pendekatan yang serupa, kami telah menunjukkan bahwa pasien Berlin bukan anomali dan itu benar-benar pendekatan pengobatan yang menghilangkan HIV pada dua orang ini," kata penulis utama penelitian Profesor Ravindra Gupta, dari UCL.

Profesor Eduardo Olavarria dari Imperial College London yang juga terlibat dalam penelitian mengatakan, keberhasilan transplantasi sel induk menawarkan harapan dalam pencarian metode penyembuhan HIV/AIDS yang lama ditunggu-tunggu.

Bagaimana Cara Kerja Penyembuhan?

CCR5 adalah reseptor yang paling umum digunakan oleh HIV-1 - jenis virus HIV yang mendominasi seluruh dunia - untuk memasuki sel. Tetapi sejumlah kecil orang yang resistan terhadap HIV memiliki dua salinan reseptor CCR5 yang bermutasi. Ini berarti virus tidak dapat menembus sel-sel dalam tubuh yang biasanya terinfeksi.

Pasien yang di London ini menerima sel induk dari donor dengan mutasi genetik khusus, yang membuatnya juga kebal terhadap HIV. Tapi reservoir sel yang membawa HIV masih bisa tetap dalam tubuh, dalam keadaan istirahat, selama bertahun-tahun.

Para peneliti Inggris mengatakan memungkinkan menggunakan terapi gen untuk menargetkan reseptor CCR5 pada orang dengan HIV, sekarang mereka tahu pemulihan pasien di Berlin itu tidak hanya sekali.

Profesor Graham Cooke dari Lembaga Nasional Penelitian Kesehatan Imperial College London menyampaikan hasil tersebut menggembirakan.

"Jika kita dapat lebih memahami mengapa prosedur ini bekerja pada beberapa pasien dan bukan pada yang lain, kita akan lebih dekat dengan tujuan akhir kita untuk menyembuhkan HIV. Saat ini prosedur masih memuat terlalu banyak risiko untuk diterapkan pada pasien yang dinyatakan sehat," jelasnya.

Andrew Freedman dari Universitas Cardiff menyebut berita terkait pasien London ini sebagai "laporan yang menarik dan berpotensi signifikan". Namun, lanjutnya, diperlukan tindak lanjut yang jauh lebih lama untuk memastikan virus tidak muncul kembali pada tahap selanjutnya.

"Walaupun jenis perawatan ini jelas tidak praktis untuk merawat jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan HIV, laporan seperti ini dapat membantu dalam pengembangan pengobatan yang paling utama untuk HIV," terangnya.

Sementara itu, Freedman mengatakan harus segera fokus pada diagnosis HIV dan perawatan pasien dimulai dari terapi antiretroviral (ART) seumur hidup. Ini dapat mencegah virus ditularkan ke orang lain dan memberi orang dengan HIV harapan hidup yang hampir normal.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Baru Cacar Monyet
Kemenkes Temukan Kasus Baru Cacar Monyet

Temuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI

Ngabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Begini Gejala yang Dialami 6 Pasien Pneumonia Misterius di Indonesia
Begini Gejala yang Dialami 6 Pasien Pneumonia Misterius di Indonesia

Kemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet

Kemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Korban TPPO usai Ginjalnya Diambil di Kamboja: Mudah Lelah, Buang Air jadi Berbusa
Pengakuan Korban TPPO usai Ginjalnya Diambil di Kamboja: Mudah Lelah, Buang Air jadi Berbusa

Korban TPPO menjalani proses transplantasi ginjal di Kamboja pada 25 Juni 2023 atau satu bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya