Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernyataan tidak konsisten dari Saudi dalam kasus terbunuhnya Jamal Khashoggi

Pernyataan tidak konsisten dari Saudi dalam kasus terbunuhnya Jamal Khashoggi Jamal Khashoggi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Arab Saudi melalui Jaksa Agung kemarin akhirnya mengakui jurnalis Jamal Khashoggi terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Pernyataan itu cukup mengejutkan namun memicu lebih banyak lagi pertanyaan.

Khashoggi dikatakan tewas ketika terjadi baku pukul dengan sejumlah orang di dalam konsulat.

Pernyataan itu bertentangan dengan sejumlah keterangan dari otoritas Saudi sebelumnya.

Pejabat Turki mengatakan kepada harian the New York Times, mereka memiliki rekaman suara dan video yang membuktikan Khashoggi disiksa, dibunuh kemudian dimutilasi oleh sejumlah agen Saudi di dalam konsulat.

Dia masuk konsulat lalu tidak lama keluar

Dilansir dari laman CNBC, Sabtu (20/10), Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg, Khashoggi pergi meninggalkan konsulat tak lama setelah dia masuk.

"Sepengetahuan saya dia masuk lalu keluar setelah beberapa menit atau satu jam. Saya tidak yakin. Kami sedang menyelidiki kasus ini lewat Kementerian Luar Negeri untuk mencari tahu apa yang terjadi ketika itu," ujar bin Salman kala itu.

Ketika ditanya apakah Khashoggi sudah tidak berada di dalam konsulat, sang Putra Mahkota mengatakan kepada Bloomberg, "Ya, dia sudah tidak di dalam."

Saudi juga memecat Wakil Kepala Intelijen Ahmad bin Hassan Asiri dan penasihat hukum kerajaan Abdullah Al-Qahtani serta menangkap 18 orang warga Saudi yang terlibat dengan terbunuhnya Khashoggi.

Kamis lalu the New York Times melaporkan, sejumlah pejabat Saudi dekat dengan bin Salman berencana menjadikan Wakil Kepala Intelijen Ahmad Hassan Asiri. Dengan menjadikan Asiri kambing hitam maka dikatakan itu bisa membuat putra mahkota terbebas dari segala tuduhan.

Tudingan tak berdasar

Penyangkalan dari pejabat Saudi juga disampaikan ketika laporan soal Khashoggi kemungkinan dibunuh di dalam konsulat menyebar ke publik internasional.

Lima hari setelah Khashoggi terlihat masuk ke gedung konsulat, pejabat Saudi membantah laporan Reuters dengan menyebut 'tudingan itu tidak berdasar'. Laporan Reuters juga menyertakan keterangan ada 15 warga Saudi yang terbang dari Riyadh ke Istanbul di hari ketika Khashoggi hilang setelah memasuki gedung konsulat Saudi.

Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat Pangeran Khalid bin Salman juga mengeluarkan pernyataan pada 9 Oktober soal Khashoggi.

"Jamal punya banyak teman di kerajaan, termasuk saya sendiri, dan meski kita berbeda pandangan, dan dia memilih untuk mengasingkan diri di AS kami masih menjalin komunikasi rutin ketika dia di Washington," kata dia.

Dia menambahkan informasi bocoran dari pejabat Turki soal Khashoggi yang jadi korban pembunuhan brutal 'sama sekali keliru dan tak berdasar'.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat  dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan

Diplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.

Baca Selengkapnya
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala

Kisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi
Arab Saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi

Arab saudi Umumkan 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini, Sebagian Tidak Terdaftar Resmi

Baca Selengkapnya
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas
Kronologi Diplomat Indonesia Diserang Bom di Pakistan, Satu Polisi Tewas

Serangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.

Baca Selengkapnya
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel

Tak ada Raja Arab Saudi yang seberani ini saat menghadapi Israel dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gedung Konsulat Iran di Suriah Dihantam Rudal Israel, Banyak Orang Tak Bersalah Menjadi Korban
FOTO: Gedung Konsulat Iran di Suriah Dihantam Rudal Israel, Banyak Orang Tak Bersalah Menjadi Korban

Serangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.

Baca Selengkapnya
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Baca Selengkapnya