Puluhan Lubang Raksasa Ditemukan di Dasar Danau, Ilmuwan Sampai Kirim Kapal Selam karena Penasaran
Ilmuwan dibuat bingung munculnya puluhan lubang mirip kawah di dasar Danau Michigan.
Kawah aneh ini pertama kali terlihat dua tahun lalu ketika tim suaka Wisconsin Shipwreck Coast Maritime Sanctuary (WSCMS), kawasan konservasi Danau Michigan diketahui telah menjadi rumah bagi sedikitnya 36 bangkai kapal.
Dengan bantuan Laboratorium Penelitian Lingkungan milik Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), ilmuwan telah mengamati lubang tersebut lebih dekat tapi sayangnya mereka masih belum menemukan titik terang.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dasar danau? Para ilmuwan telah menemukan ladang 'emas putih' dengan nilai sekitar Rp 8,7 ribu triliun di dasar sebuah danau raksasa di California Selatan, Amerika Serikar (AS), seperti dikutip dari Indy100 dan UNILAD, Senin (13/5).
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di lubang tersebut? Namun, ilmuwan dan ahli geologi berhasil menemukan beberapa penemuan menarik lainnya, seperti bagian dalam kerak bumi yang dipenuhi air, dan fosil plankton mikroskopis yang ditemukan enam kilometer di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Mengapa ilmuwan tertarik dengan lubang cacing? ‘Lubang cacing’ dapat digambarkan sebagai ruangwaktu di mana semacam terowongan yang menghubungkan bagian-bagian jauh di alam semesta Masalah utama mereka adalah lubang cacing itu hanya istilah yang tidak ada secara nyata.
-
Siapa yang menemukan penyebab lubang di dasar Laut Utara? Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tanda tersebut ditemukan 'muncul dan hilang dalam beberapa bulan'.Ternyata, kata Deimling, tanda-tanda khusus ini tidak ada hubungannya dengan metana.
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di laut? Para penyelam ini sedang berlatih di pantai lepas Kroasia. Mereka kemudian melihat sesuatu dari dasar laut dan tersandung bangkai kapal kuno.
Dilansir laman Futurism, arkeolog maritim setempat, Russ Green mengatakan kepada Live Science, "Setiap penemuan baru di Great Lakes sangat menarik."
"Sejauh yang kami ketahui, kawah-kawah itu benar-benar menonjol di perairan yang lebih dalam dan belum diketahui sebelumnya," imbuhnya.
Sampai 12 meter dalamnya
Secara kebetulan, Brendon Baillod pemburu bangkai kapal setempat mengungkapkan ia juga menemukan lubang di dasar Danau Michigan pada tahun yang sama dengan para peneliti di cagar alam tersebut saat mencari kapal barang yang karam.
Penggemar bangkai kapal itu mengatakan lubang (kawah) tersebut berukuran antara 6 hingga 12 meter dalamnya.
"Ada lusinan di antaranya dalam pencarian kami, sebagian besar berdiameter 150 hingga 300 meter dan bentuknya tidak beraturan." Ungkap Baillod
Rumah bagi udang dan biota laut
Dibutuhkan waktu cukup lama untuk menghimpun semua data yang mereka temukan di danau ini. Baillod, Green, dan rekan-rekannya akhirnya menghubungi para ilmuwan dari NOAA untuk merencanakan sebuah ekspedisi.
Lingkaran sempurna
Misi itu akhirnya dilaksanakan pada Agustus lalu dengan mengirim sebuah kapal selam untuk masuk ke kedalaman kawah di Danau Michigan dan memeriksa lubang-lubang tersebut.
Ilmuwan NOAA, Steve Ruberg mengatakan penjelajahan pertama mengungkap sekitar 40 "lingkaran kecil sempurna" berisi udang dan satwa laut lainnya sedang melakukan aktivitas mereka dalam kegelapan di sana.”
Sampai saat ini, teori yang berlaku adalah lubang-lubang itu semacam lubang pembuangan tetapi ilmuwan dan pemburu kapal menunda untuk menyebutnya demikian secara definitif sampai mereka dapat melakukan penelitian lebih lanjut.
Green mengungkapkan ia dan timnya siap menjelajahi lubang di kawasan konservasi itu.
"Kami akan menjelajahinya selama beberapa tahun mendatang," kata Green.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti