Rumah-rumah di Pedesaan Eropa Ini Diobral Murah, 150 Meter Persegi Cuma Rp 265.000
Beberapa negara Uni Eropa menawarkan properti pedesaan dengan harga sangat murah untuk mengatasi urbanisasi.
Sejumlah negara di Uni Eropa (UE) berupaya mengatasi masalah urbanisasi dengan menawarkan properti dengan harga terjangkau di daerah pedesaan, bahkan ada yang hanya seharga beberapa euro.
Namun, penawaran besar ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Menurut laporan DW Indonesia Juli lalu, di kota Gtene, Swedia, yang dikenal tenang dengan gedung apartemennya yang besar, properti dijual dengan harga kurang dari satu krone Swedia per meter persegi.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Bagaimana cara mendapatkan rumah murah? Bagi masyarakat Kota Bandung yang tertarik bisa mengunjungi pameran properti di Paris van Java Mal pada pada 8-16 Juli 2023, stan Rusun Cisaranten Bina Harapan booth 31 dan 32.
-
Kenapa rumah murah ini penting? Rumah murah ini sangat membantu warga di Kota Bandung dengan penghasilan menengah ke bawah.
-
Dimana rumah minimalis banyak ditawarkan? Di wilayah Jabodetabek, banyak penawaran rumah tipe ini, yang termasuk dalam kategori subsidi.
-
Negara apa yang paling murah? Posisi pertama untuk negara dengan biaya termurah adalah Pakistan.
-
Mengapa harga tanah lebih murah daripada rumah? Harga tanah cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan harga rumah. Namun, anda harus menyiapkan dana lebih untuk membangun rumah apabila sewaktu-waktu anda ingin menjadikan tanah tersebut sebagai bangunan yang layak huni.
Untuk sebuah rumah dengan luas 150 meter persegi, calon pembeli hanya perlu mengeluarkan kurang dari 15 euro atau sekitar Rp265 ribu. Harga yang sangat rendah ini ditawarkan untuk 30 properti yang telah ditinggalkan selama beberapa dekade, meskipun kota tersebut berlokasi dekat Danau Vnern yang terkenal.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi: pembeli diwajibkan untuk membangun rumah di atas lahan yang dibeli dalam waktu dua tahun. Meskipun harga yang ditawarkan sangat menarik, penjualan awalnya berlangsung lambat.
Setelah video TikTok viral dan banyaknya pemberitaan di media berbahasa Inggris, pemerintah kota mengalami lonjakan minat yang luar biasa.
"Kami menerima ketertarikan dari berbagai daerah, termasuk Eropa, Asia, khususnya India dan Pakistan, serta dari Amerika, Australia, dan bahkan Amerika Selatan," ungkap Wali Kota Johann Mansson.
Saat ini, penjualan telah dihentikan dan sisa-sisa properti akan dilelang mulai awal Agustus. Gtene mencerminkan fenomena nyata dari pergeseran populasi dari desa ke kota di Eropa. Banyak generasi muda memilih untuk pindah ke kota akibat minimnya lapangan pekerjaan di desa.
Berdasarkan data dari Komisi Eropa, tingkat urbanisasi diperkirakan akan meningkat menjadi 83,7% pada tahun 2050, dibandingkan dengan sekitar 74% saat ini.
Di Italia, terdapat rumah yang dijual seharga satu euro
Sejak tahun 2008, di Italia, terdapat penawaran rumah dengan harga simbolis satu euro. Sekitar 50 komunitas telah memperkenalkan program Casa a un Euro untuk menghidupkan kembali desa-desa yang ditinggalkan.
Namun, para pembeli biasanya terikat kontrak untuk melakukan renovasi rumah dalam waktu tertentu dan menetap di sana, bukan menyewakannya sebagai tempat liburan. Biaya renovasi seringkali cukup tinggi karena kondisi properti yang seringkali sudah sangat rusak. Organisasi nirlaba seperti Streetto di Cammarata, Sisilia, berupaya mencari individu yang ingin berkontribusi secara aktif dan membawa semangat serta ide-ide segar ke dalam lingkungan yang sudah tua.
Sejak reunifikasi pada tahun 1990, populasi di wilayah pedesaan tengah dan timur Jerman telah mengalami penurunan, sementara kota-kota metropolitan terus mengalami pertumbuhan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren ini tampaknya telah berubah, dengan semakin banyak orang berusia 30 hingga 49 tahun yang memilih untuk pindah ke daerah pedesaan bersama anak-anak mereka, yang dipicu oleh pandemi dan kesempatan untuk bekerja dari rumah.
Usaha Menghentikan Urbanisasi
Meskipun harga rumah di Jerman tidak sekompetitif di Italia atau Swedia, masih ada opsi rumah yang terjangkau. Menurut Immoscout, sebuah portal real estate, rumah di Wurzen, Sachsen, mulai dilelang dengan harga 6.200 euro, sekitar Rp109 juta, sementara di Bobritzsch, juga di Sachsen, harga awalnya adalah 9.200 euro, sekitar Rp162 juta.
Namun, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati properti yang terbengkalai di Jerman, seperti sekitar 1.200 unit di Rheinland-Pfalz, karena tanah yang tampak bebas mungkin memiliki utang yang mengikat. Penawaran rumah dengan harga terjangkau ini merupakan upaya untuk mengatasi urbanisasi dan menghidupkan kembali daerah pedesaan yang sepi, meskipun hal ini disertai dengan berbagai komitmen dan tantangan.